Syarat Tumbuh Tanaman Kubis yang Perlu Diperhatikan

Joko Warino S.P M.Si

Syarat Tumbuh Tanaman Kubis yang Perlu Diperhatikan

Syarat tumbuh tanaman kubis yang sangat mudah membuat tanaman ini menjadi salah satu komoditas terfavorit. Terlebih, tanaman ini juga memiliki daya jual yang cepat dan tinggi.

Apa Saja Syarat Tumbuh Tanaman Kubis?

Apa Saja Syarat Tumbuh Tanaman Kubis

Indonesia memang memiliki tanah yang subur sehingga semua jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik. Tanaman kubis tentu adalah salah satunya.

Jenis tanaman ini merupakan salah satu jenis sayuran yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, sekaligus komoditas ekspor.

Kubis memiliki beberapa jenis. Ragam kubis yang sering kita lihat adalah kubis bunga, kubis krop, kubis kalian dan kubis tunas.  Namun, semua jenis kubis tersebut memiliki syarat tumbuh yang kurang lebih sama.

Perlu diketahui bahwa kubis merupakan salah satu dari tanaman setahun dengan bentuk perdu. Hampir semua jenis makanan dapat menggunakan kubis. Tak heran, daya jualnya tinggi sehingga banyak petani tertarik membudidayakannya.

Syarat tumbuh tanaman kubis yang paling umum adalah sebagai berikut:

1. Tanah

Seperti halnya tanaman sayuran lainnya, tanaman kubis harus ditanam di atas tanah gembur. Dalam hal ini, tanah tersebut harus dapat menahan air.  Tetapi, tanah gembur tersebut harus mengandung humus sehingga pertumbuhan dapat maksimal.

Sebenarnya, kubis bisa saja tumbuh di berbagai jenis tanah, terlebih di negara kita yang memiliki lahan sangat subur ini.

Tetapi, perkembangannya menjadi ideal jika dibudidayakan di tanah gembur.  Hasil panen juga lebih maksimal apabila tanah gembur tersebut mendapatkan pupuk organik.

4. Iklim dan Kelembaban

Tanaman kubis dapat tumbuh di iklim apapun selama tanah subur. Tetapi tentu saja hasil panen bisa berbeda.  Syarat tumbuh tanaman kubis supaya dapat dipanen dengan hasil maksimal adalah pada daerah dengan iklim yang cukup rendah.

Suhu yang disarankan adalah kurang lebih 18 derajat celcius namun tidak lebih dari 20 derajat celcius. Tanaman yang ditanam di kawasan beriklim mencapai 25 derajat  celcius mungkin tidak tumbuh sempurna. Hal ini dikarenakan kurang maksimalnya penyerapan air dan juga hama yang cepat tersebar.

Namun demikian, sebenarnya kubis pun dapat ditanam di iklim dengan suhu lebih rendah daripada 18 derajat celcius.

Karena itulah, petani di negara-negara empat musim memilih untuk menanam kubis di dalam greenhouse atau pot. Hal ini dikarenakan mereka dapat mengatur kelembaban tanah dan juga ketersediaan air.

Saat ini, beberapa varietas baru kubis sudah ditemukan. Varietas tersebut cukup tahan panas yang dapat ditanam di kawasan dengan ketinggian 300 meter diatas permukaan laut.

Pastikan kelembaban ideal untuk penanaman kubis yang maksimal.  Kelembaban harus berada di kisaran tidak mencapai 90%.  Jika terlalu lembab, kubis masih dapat tumbuh meski akan ada penundaan, terutama untuk pembentukan bunga dimana hal ini pasti berpengaruh pada waktu panen.

Meskipun tumbuh baik di lahan dengan iklim rendah, kubis tetap memerlukan intensitas cahaya yang cukup.

Jika kubis tidak mendapat pencahayaan penuh atau sinar matahari yang tidak langsung, maka waktu panen akan lebih lama.  Pertumbuhan daun dan daging juga tidak maksimal.

Hal Lain Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman Kubis

Hal Lain Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman Kubis

1. Kadar Air

Kadar air adalah salah satu faktor yang sangat penting dengan pengaruh yang besar terhadap tumbuh kembang tanaman. Selain itu, sistem pengairan juga berkontribusi pada tumbuh kembang kubis.

Syarat tumbuh tanaman kubis yang ideal adalah irigasi tetes dengan sistem penerapan fertigasi atau pupuk yang dicampurkan pada air yang diteteskan tersebut.

Meski dengan irigasi tetes, tanaman kubis masih memerlukan kadar air cukup sehingga kepala daun bisa tumbuh maksimal.

Irigasi tetes ini sangat krusial supaya tanah tidak lembek tetapi juga tetap gembur dan lembab. Pengairan untuk kubis harus dilakukan secara berhati-hati supaya tanaman tidak tergenang.

Irigasi teratur dan konsisten sangat penting demi perkembangan tanaman. Pembentukan kepala tanaman yang kokoh dapat menghasilkan daun yang memiliki kualitas baik. Rasa juga tidak akan tawar karena terlalu banyak air.

Metode penyiraman untuk penanaman kubis yang paling tepat selain irigasi tetes adalah irigasi sprinkler. Air yang disiramkan untuk lahan juga tidak terlalu deras dengan sistem sprinkler. Apabila petani ingin tanah tidak terlalu basah, lapisan mulsa yang tipis dapat digunakan untuk melapisi tanah.

2. Metode Pencangkulan

Pengolahan tanah juga sangat penting diperhatikan.  Sebelum penanaman,  harus dilakukan dua kali pencangkulan tanah dengan kedalaman berbeda. Pencangkulan pertama dapat dilakukan dengan kedalaman kurang lebih 30 cm.

Lubang tersebut dapat didiamkan kurang lebih sepuluh hari supaya terpapar matahari. Setelah itu, pencangkulan kedua dilakukan sekaligus dengan pembuatan bedengan dengan panjang minimal tiga meter dengan lebar kurang lebih 120 cm.

3. Waktu Penanaman

Penanaman kubis juga memerlukan waktu yang tepat.  Pilih waktu di awal musim hujan atau bahkan di awal musim kemarau. Dengan demikian, pengaturan pemupukan dan irigasi dapat diatur.

Sedangkan pemupukan dapat dilakukan saat tanaman berusia dua minggu, kemudian dipupuk kembali saat tanaman berusia 4 minggu.

Pemupukan yang diberikan adalah urea yaitu 225 kg, DS 500 kg serta ZK 170 kg untuk setiap hektarnya.  Perlu dilakukan penyiangan gulma dengan mencabut rerumputan jika lahan kecil, atau dengan herbisida untuk lahan yang luas. .

4. Penanggulangan Hama serta Penyakit

Hama yang paling sering menyerang adalah ulat. Ulat kubis dapat dibasmi dengan Diazinon atau Bayrusil..

Tak jarang terjadi pembusukan akar karena serangan Rhizoktonia sp. Cara menanggulanginya adalah dengan menaburkan fungisida atau Bordeaux.

Penyakit lain yang mungkin timbul adalah pembusukan hitam, kaki gajah, pekung, dan pembusukan karena bakteri Erwinia carotovora atau busuk lunak. Biasanya, petani akan langsung mencabut tanaman tersebut sebelum dibakar sehingga bakteri tidak tersebar.

5. Pemanenan dan Pengolahan

Proses panen dan pengolahan juga perlu diperhatikan. Krop kubis dapat dipetik setelah mencapai kepadatan tertentu dan ukuran besar. Biasanya, usianya sekitar empat bulan pasca penyebaran benih.

Pemetikan yang terlambat dapat menyebabkan keretakan krop. Akibatnya terjadi pembusukan atau bunga yang mengeluarkan tangkai karena sudah pecah. Memang, kubis masih dapat dikonsumsi meski kualitasnya menurun.

6. Jenis Pupuk

Salah satu yang tak kalah penting adalah unsur hara. Selain kebutuhan hara yang cukup dari pupuk organik, namun tanaman kubis juga memerlukan urea, pupuk SP dan KCl.

Ukuran per hektar dari lahan tanaman kubis adalah pupuk urea sebanyak 0,44 ton untuk setiap 10.000m2 dan pupuk SP-36 0,99 ton untuk setiap 10.000m2.

Ukuran pupuk perlu diperhatikan karena kubis tidak tumbuh maksimal di lahan asam. Kadar basa pH yang terbaik untuk pertumbuhan kubis adalah 6,5.

Pengecekan kadar asam pada tanah harus dilakukan secara rutin sejak pembibitan hingga sebelum panen.

Dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman kubis, maka petani dapat memaksimalkan hasil panen.  Syarat-syarat tersebut berlaku untuk hampir semua kubis.  Varietas kubis yang berbeda tidak terlalu berpengaruh pada proses penanaman hingga panen.

Also Read

Bagikan:

Joko Warino S.P M.Si

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau dengan bidang keahlian Ilmu Tanah dan Kesuburan Tanah. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat.

Tags

Tinggalkan komentar