Syarat Tumbuh Tanaman Damar, Cara Meningkatkan Efektivitas Budidaya

Joko Warino S.P M.Si

Syarat Tumbuh Tanaman Damar, Cara Meningkatkan Efektivitas Budidaya

Jokowarino.com – Damar dapat tumbuh optimal jika syarat tumbuh tanaman damar dipenuhi dengan baik. Hal ini penting untuk memenuhi kebutuhan industri kayu dan getah damar secara kontinu.

Maka, penting untuk mengimplementasikan syarat-syarat tumbuh tanaman damar yang tepat karena selain untuk meningkatkan produksi damar, keberadaannya juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup.

Tanaman damar (Shorea spp.) seringkali ditemukan di hutan-hutan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tanaman ini bisa mencapai ketinggian 60 meter dan masuk dalam keluarga Dipterocarpaceae.

Di Indonesia, tumbuhan tersebut ditanam sebagai tanaman kehutanan untuk mengelola hutan secara lestari dan memiliki nilai ekonomi tinggi karena getahnya dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri karet, perekat, cat, dan obat-obatan tradisional.

Pohon damar memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati di habitat hutan alami.

Namun, aktivitas manusia seperti penebangan hutan dan pembersihan lahan untuk perkebunan semakin mengancam kelangsungan habitatnya.

Karena alasan tersebut, tindakan pelestarian tumbuhan penghasil getah ini sangat penting agar spesies ini tetap dapat bertahan dan berkembang biak di masa depan.

Syarat-Syarat Tumbuh Tanaman Damar yang Perlu Diperhatikan

Syarat-Syarat Tumbuh Tanaman Damar yang Perlu Diperhatikan

Agar budidaya tanaman damar dapat memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan pemahaman tentang syarat-syarat tumbuh tanaman damar yang ideal.

1. Media Tumbuh (Tanam)

Untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan hasil tanaman damar, tanah yang ideal digunakan haruslah gembur dan subur, serta memiliki kandungan unsur hara yang cukup seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.

Tanah yang subur dan kaya akan unsur hara akan memperkuat akar tanaman damar serta meningkatkan kualitas produksi getah damar.

Karena nilai ekonomisnya yang tinggi, tanaman damar biasanya ditanam secara berkelompok di lahan yang luas sebagai tanaman budidaya.

Sebagai syarat tumbuh tanaman damar, tanah yang cocok untuk ditanami tanaman damar haruslah tanah yang datar dan tidak bergelombang atau menukik, sehingga dapat memfasilitasi aksesibilitas dan perawatan tanaman yang lebih mudah.

Pohon damar memang sering dijumpai di daerah pegunungan, terutama di hutan-hutan yang tumbuh di dataran tinggi.

Namun, hal ini tidak berarti bahwa jenis tanah yang cocok untuk tanaman damar selalu terletak di daerah pegunungan.

Tanah ideal yang harus dipenuhi sebagai syarat tumbuh tanaman damar biasanya adalah tanah andosol, entisol, dan humus, terutama jika tanah tersebut cukup subur dan gembur untuk mendukung pertumbuhan akar yang kuat dan produksi getah damar yang berkualitas.

2. Cuaca/Iklim

Tanaman damar, yang merupakan tanaman endemik Indonesia, cocok untuk ditanam di daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi, seperti di Indonesia yang memiliki curah hujan rata-rata antara 3.000-4.000 mm/tahun.

Namun, jenis tanaman yang satu ini tidak tahan terhadap musim panas yang berkepanjangan, sehingga tidak disarankan untuk membudidayakannya dalam skala besar-besaran jika BMKG memprediksi kemarau yang cukup lama.

Untuk memperoleh hasil yang optimal, sebaiknya bibit ditanam pada musim penghujan.

Pada musim ini, tanah menjadi lebih lembab dan sistem pengairan tanah menjadi lebih baik, sehingga memungkinkan tanaman untuk berkembang dengan optimal.

3. Ketinggian Tempat

Salah satu syarat tumbuh tanaman damar selanjutnya adalah ketinggian tempat.

Tanaman ini dikenal dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah dengan ketinggian sekitar 0-650 mdpl maupun di daerah pegunungan dengan ketinggian sekitar 1500 mdpl.

Di daerah dataran rendah, pohon damar cenderung tumbuh dengan cepat dan memiliki jumlah daun yang lebih banyak karena kondisi iklim yang lebih stabil dan curah hujan yang lebih tinggi.

Sementara di daerah pegunungan, pohon damar dapat tumbuh lebih lambat namun menghasilkan getah damar yang lebih berkualitas karena kondisi lingkungan yang lebih ekstrim.

Meski begitu, intensitas sinar matahari yang diterima tumbuhan damar di kedua lokasi tersebut sesuai dengan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Oleh karena itu, lokasi tanam yang dipilih harus disesuaikan dengan jenis tumbuhan damar yang akan ditanam dan kebutuhan lingkungannya.

4. Intensitas Cahaya

Pohon damar membutuhkan intensitas cahaya matahari sekitar 25-40% untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Syarat tumbuh tanaman damar ini penting untuk diperhatikan, karena dapat mempengaruhi produksi getah damar dari tanaman tersebut.

Intensitas cahaya yang berlebihan dapat menyebabkan terbakarnya daun dan ranting tanaman, sedangkan intensitas yang terlalu rendah dapat mengurangi produksi getah damar.

Mempertahankan intensitas cahaya yang tepat adalah hal krusial dalam menanam damar.

Selain itu, menggunakan naungan pada saat intensitas cahaya matahari terlalu tinggi dapat membantu menjaga kondisi tanaman tetap optimal.

Beberapa contoh naungan yang sering digunakan untuk pohon damar antara lain kain terpal, jaring-jaring, dan daun kelapa.

Perlindungan dari Hama dan Penyakit Tanaman Damar

Perlindungan dari Hama dan Penyakit Tanaman Damar

Hasil penelitian tahun 2001 dan 2002 menunjukkan beberapa jenis hama menyerang pohon damar seperti tenangau, tetuwer, ulat gading, dan kumbang biji, menyebabkan kerusakan bervariasi tergantung pada jenis hama dan bagian tanaman yang diserang.

Di bawah ini terdapat klasifikasi serangga atau hama, serta kerusakan dan gejala yang ditimbulkannya, dan juga cara untuk mengendalikannya.

1. Tenangau

Hama tenangau dapat menyebabkan kematian pada pucuk daun muda dan mengganggu pertumbuhan tanaman melalui bercak-bercak coklat pada daun.

Mengendalikan serangan dapat dilakukan dengan memusnahkan telur, tenangau muda, dan dewasa, serta mempertahankan musuh alami seperti laba-laba, semut, burung, lebah, tungau, dan kepik pembunuh.

2. Tetuwer

Tetuwer dapat mematikan tanaman dengan menimbulkan luka pada kulit kayu yang ditandai dengan terkelupasnya kulit kayu pada ranting.

Mengendalikan serangan dapat dilakukan dengan memusnahkan tetuwer muda dan dewasa, serta mempertahankan populasi musuh alami seperti burung pemakan serangga dan lebah parasit.

3. Kumbang Biji

Kumbang biji dapat menimbulkan kerusakan pada biji yang ditanam, sehingga tidak dapat tumbuh dengan optimal. Gejala yang ditimbulkan adalah adanya lubang kecil yang muncul pada biji.

Untuk mengendalikan hal ini, cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengambil dan membakar biji yang terserang kumbang biji secara langsung. Cara ini dapat mencegah penyebaran serangan hama ke biji-biji lainnya.

4. Kumbang dari Ulat Gading

Hama kumbang ulat gading merusak kulit kayu pohon, membuatnya kering, bahkan bisa menyebabkan pohon patah atau mati.

Gejalanya termasuk keluarnya getah dan kotoran di sekitar lubang sadap, serta kulit kayu yang kering dan mengelupas.

Pengendalian dapat dilakukan dengan memperkecil lubang sadap, memusnahkan ulat dengan cara memasukkan kawat berpestisida ke dalam lubang gerek.

Burung pemakan serangga dapat membantu mengendalikan populasi hama yang satu ini.

Tidak dapat disangkal bahwa tanaman damar rentan terhadap serangan hama seperti tetuwer, kumbang biji, kembang ulat gading, dan tenangau.

Dalam hal ini, merawat dan mengendalikan hama dengan baik akan memberikan manfaat yang signifikan.

Maka, disarankan untuk tidak mengabaikan syarat tumbuh tanaman damar yang penting dalam perawatan tanaman tersebut.

Also Read

Bagikan:

Joko Warino S.P M.Si

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau dengan bidang keahlian Ilmu Tanah dan Kesuburan Tanah. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat.

Tags

Tinggalkan komentar