Pupuk Berteknologi Nano, Terobosan Terbaru dari Petrokimia

Joko Warino S.P M.Si

Petrokimia Gresik memperkenalkan terobosan paling baru berupa pupuk berteknologi nano dalam pameran dan gelar teknologi Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan XVI 2023.

PENAS XVI 2023 sendiri adalah tempat bertemunya para petani dan nelayan dari seluruh wilayah Indonesia. Agenda penting ini sudah dimulai sejak tahun 1971.

Pada tahun 2023, Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo membuka agenda PENAS XVI yang diselenggarakan di Padang. Petrokimia Gresik dengan bangga memamerkan terobosan paling baru untuk menyambut masa depan pertanian Indonesia.

Berkenalan dengan Pupuk Berteknologi Nano dari Petrokimia Gresik

pupuk berteknologi nano

PENAS XVI adalah wadah untuk mengembangkan dunia pertanian dan kelautan di tanah air. Para peserta yang tergabung di dalamnya diharapkan mampu membantu menggerakkan aktivitas agribisnis setelah kembali pulang ke daerahnya masing-masing.

Petrokimia Gresik yang mengikuti PENAS XVI 2023 memamerkan program Smart Precision Farming. Direktur Utama dari Petrokimia Gresik yakni Dwi Satriyo Annurogo dengan bangga mempersembahkan program tersebut di depan Mentan.

Smart Precision Farming ialah bentuk komitmen dari Petrokimia Gresik untuk mendukung program ketahanan pangan Pemerintah dengan mengandalkan teknologi modern dan Internet of Things (IoT).

Melalui program tersebut, masyarakat petani bisa menjalankan budidaya secara efektif, efisien dan presisi. Terutama dalam aktivitas pemupukan di sektor pertanian. Sehingga produktivitas pertanian juga ikut meningkat.

Lantas, membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Jadi, bukan sekedar fokus pada usaha meningkatkan kualitas atau kuantitas produk pertanian.

Melalui program Smart Precision Farming, Petrokimia Gresik memamerkan sebuah terobosan baru, berupa pupuk berteknologi nano. Terobosan ini menjadi pupuk nano nitrogen pertama di tanah air.

Pupuk tersebut menjadi pelengkap atas berbagai produk yang berhasil dikembangkan oleh Petrokimia Gresik untuk memenuhi keperluan pemupukan para petani.

Petrokimia Gresik menyediakan operator bersertifikat sebagai pengawal program Smart Precision Farming ketika pilot project nantinya. Jadi, nantinya dapat diterapkan oleh para petani dari berbagai daerah di tanah air.

Melalui pupuk berteknologi nano, diharapkan mampu membantu memajukan pertanian di tanah air. Jadi, tidak lagi mengandalkan cara-cara konvensional yang umumnya menghabiskan lebih banyak uang dan tenaga.

Rekomendasi Pemupukan dari Petrokimia Gresik

Ketika membahas produk pupuk terbaru dengan teknologi nano, tentu akan sangat wajar jika masyarakat petani belum tahu cara menggunakannya. Oleh sebab itu, ada layanan khusus untuk membantu para petani.

Petrokimia Gresik menawarkan petugas lapang (Mobil Uji Tanah dan agroman) menggunakan 2 tipe alat drone. Drone tipe pertama difungsikan dalam mengukur indeks vegetasi. Sementara drone tipe kedua berguna dalam mengaplikasikan pupuk.

Nantinya, petani akan memperoleh rekomendasi pemupukan menggunakan pupuk berteknologi nano melalui pemrosesan data kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Data tersebut didapatkan dari Mobil Uji tanah dan drone.

Melalui data tersebut, pemupukan dapat dilakukan secara presisi berdasarkan keperluan tanaman. Bukan sekedar dilakukan secara menyeluruh tanpa mempertimbangkan kadar yang tepat untuk setiap tanaman.

Pengukuran indeks vegetasi tanaman nantinya diubah dalam bentuk rekomendasi pemupukan dengan mengandalkan metode NDVI. Sementara pengaplikasian pupuknya ketika menggunakan drone bisa berupa pupuk berteknologi nano atau granul.

Melalui panduan ini, masyarakat petani bisa mengaplikasikan pupuknya secara tepat pada tanaman di sawah. Tidak perlu takut pengaplikasian pupuknya akan berlebihan.

Perkembangan Program Smart Precision Farming sendiri mendapat tinjauan langsung dari Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu sebelumnya di Gresik.

Petrokimia Gresik yang merupakan perusahaan solusi agroindustri, tentu tidak boleh sekedar menjual produk di pasaran. Namun juga perlu mengombinasikannya dengan service guna menghadirkan nilai lebih untuk perusahaan.

Sehingga petani bukan sekedar disuguhi dengan berbagai produk baru. Namun juga layanan untuk membantu mengelola sawah dengan baik sehingga membantu memajukan pertanian Indonesia.

Keunggulan Pupuk Berteknologi Nano dibandingkan Pupuk Konvensional

Petrokimia Gresik yang merupakan produsen pupuk di Indonesia tentu perlu mengikuti perkembangan teknologi. Misalnya saja mengikuti perkembangan teknologi nano dalam hal pemupukan.

Di Indonesia sendiri, harga pupuk terus mengalami kenaikan sehingga menyebabkan daya beli masyarakat petani menurun. Lantas, dosis pupuk yang diterapkan semakin rendah bahkan sampai tidak dipupuk sama sekali.

Apabila masalah tersebut dibiarkan begitu saja dalam jangka panjang, tentu produktivitas pertanian nasional akan menurun. Lantas, harga pangan akan meningkat dan memberatkan konsumen.

Supaya produktivitas pertanian terus meningkat, Petrokimia Gresik membuat terobosan baru berupa pupuk berteknologi nano. Berikut ini beberapa keunggulannya jika dibandingkan dengan pupuk konvensional.

1. Kelarutan hara tinggi, fiksasi hara akibat partikel tanah menurun, ketersediaan biologi hara meningkat begitu pula dengan serapan nutrien.

2. Efisiensi serapan hara pupuknya jauh lebih tinggi

3. Mode release hara mampu diatur menggunakan kapsulasi atau coating, durasi release hara yang menyokong tanah juga lebih lama sampai 50 hari jika dibandingkan pupuk konvensional

4. Laju kehilangan hara menuju tanah melewati pencucian (leaching) karena formulasi nano struktur

Setelah mendapatkan produk yang jauh lebih unggul daripada pupuk konvensional, bukan berarti Petrokimia Gresik bisa berhenti berkembang. Teknologi nano perlu terus dikembangkan untuk keberlanjutan pembangunan pertanian.

Melalui pupuk berteknologi nano yang mempunyai beragam keunggulan, efisiensi dan produktivitas dalam sektor pertanian dapat diraih. Masyarakat petani sendiri juga akan mendapatkan dampak positif dari penggunaan pupuknya.

Petani diharapkan Tidak Tertipu Pupuk Tiruan

Para petani di Indonesia diharapkan untuk waspada dengan peredaran pupuk tiruan terutama saat mendekati musim tanam. Sebab, produk palsu tersebut sangat mirip dari segi kemasan dan merek, terutama yang bersubsidi dari Pupuk Indonesia (Persero).

Sebenarnya produk dari Pupuk Indonesia (Persero) entah itu subsidi atau nonsubsidi hanya dapat diperoleh melalui kios yang menjadi mitra. Bahkan, produk tersebut juga mempunyai hak eksklusif terkait merek dagang pupuk bersubsidi.

Jadi, para petani dihimbau untuk senantiasa mewaspadai peredaran produk palsu atau tiruan. Jangan sampai tergoda dengan produk murah karena pada akhirnya hanya akan merugikan petani sendiri.

Kandungan produk palsu tentu tidak akan sesuai dengan SNI yang berlaku. Jadi, tidak akan menjadikan tanaman lebih sehat layaknya produk pupuk berteknologi nano yang asli atau original.

Tidak hanya hak eksklusif, petani juga dapat membedakan produk asli atau palsu melalui kemasan karung dari Pupuk Indonesia Grup. Ciri-cirinya adalah ada nomor call center, logo SNI sampai nomor izin edar.

Produk yang asli tentu telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Lantas, dari segi kualitas dan kandungan bahannya telah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Khusus pada produk bersubsidi, ada tulisan “Pupuk Bersubsidi Pemerintah, Barang dalam Pengawasan”. Kemudian, ada ciri bentuk produknya adalah prill dan granul serta punya warna khas.

Apabila nantinya Anda membeli pupuk berteknologi nano, pastikan produknya asli atau bukan tiruan. Jangan sampai tanaman di sawah mendapatkan nutrisi yang kurang tepat.

Lantas, apakah pupuk dari Petrokimia Gresik tersebut sudah diperjualbelikan sekarang ini? Mari menunggu saja kabar penjualan pupuknya setelah selesainya PENAS XVI 2023.

PENAS XVI 2023 menjadi ajang pertemuan petani dan nelayan yang menarik. Karena, Petrokimia Gresik berhasil memamerkan produk terbarunya yakni pupuk berteknologi nano dalam program Smart Precision Farming.

 

Also Read

Bagikan:

Joko Warino S.P M.Si

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau dengan bidang keahlian Ilmu Tanah dan Kesuburan Tanah. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat.

Tags

Tinggalkan komentar