Pupuk Bersubsidi 2023, Menunjukkan Proses Transisi Positif

Joko Warino S.P M.Si

PT Pupuk Indonesia yang notabene adalah Persero menyampaikan tata cara penebusan pupuk bersubsidi 2023 pada kios resmi semakin mudah serta sepele untuk dilakukan semua orang.

Sebab, mulai sekarang kios atau pun petani yang sudah terdaftar di beberapa wilayah Indonesia, mulai bisa bertransaksi secara online melalui aplikasi bernama iPubers melalui gawai.

Makin mudah serta tepat sasaran karena memang ini tanggapan dari Presiden Indonesia untuk menyalurkan tepat sasaran bantuan dari pemerintah. Demi tidak ada lagi proses penyimpangan.

Pupuk Bersubsidi 2023 Semakin Diperketat Proses Penebusannya

Pupuk bersubsidi 2023

Selain memberikan metode bertransaksi melalui metode digital, ternyata juga proses pembagiannya semakin diperketat untuk membuat adanya jaminan ketepatan dalam pembagian kepada pihak pihak yang seharusnya.

Kementerian pertanian (Kementan), mengeluarkan peraturan menteri pertanian nomor 10 tahun 2022, tentang tata cara penetapan alokasi serta harga eceran tertinggi pupuk subsidi pada sektor pertanian.

Sementara itu pupuk bersubsidi 2023 yang sebelumnya berjumlah lima jenis, kini hanya diberikan dua jenis saja yakni Urea dan NPK. Tentu akan menyulitkan beberapa petani.

Padahal sebelumnya ada Za, Urea, NPK, SP036 dan Petroganik. Kebijakan ini sudah divalidasi oleh Kabid PSP dari Dinas Tanaman Panganan & Holtikultura dari Kolaka Utara.

Semua ini dilakukan demi menjawab semua persoalan di lapangan terkait distribusi yang tidak tepat sasaran, bahkan proses melakukannya hampir setiap tahun sekali atau lebih sering.

Hal di atas masih belum disampaikan sepenuhnya karena menyusutnya jumlah pupuk bersubsidi 2023 masih dibagi lagi ke komoditas tertentu, jadi tidak semua komoditas pertanian juga.

Awalnya menyasar 70 komoditas pertanian, kini hanya menyisakan 9 komoditas utama yaitu keledai, cabai, bawang merah, bawang putih, padi, jagung, tepu, kakao, dan kopi saja.

Sekarang cengkeh tidak termasuk dalam komoditas dengan alokasi pupuk tersebut, sehingga petani harus berusaha lebih keras dalam memberikan nutrisi untuk komoditas garapan utama Mereka tersebut.

Bisa disimpulkan tahun ini pemerintah pusat hanya melakukan subsidi pada 2 jenis pupuk untuk 9 komoditas saja. Ditambahkan aturan ini berlaku dari nasional hingga daerah.

Proses Penebusan Pupuk Bersubsidi 2023

Proses penebusan pupuk tersebut mulai berlangsung hari ini, menjadi sangat mudah, cepat dan tepat, sebab semua dilakukan secara digital dengan keakuratan pembagian kepada pihak seharusnya.

Untuk melakukannya, seorang yang berhak atas bantuan ini harus menyediakan beberapa dokumen penting, seperti KTP, bukti kios atau petani sadh terdaftar, dan pupuk subsidi tebusan.

Semua dilakukan melalui aplikasi iPubers, untuk lebih jelasnya foto yang diambil akan langsung dilacak dengan geo tagging dan time stamps. Sehingga minim untuk terjadi manipulasi.

Pasalnya ada kemampuan untuk memudahkan penelusuran terhadap transaksi, apabila KTP tidak sesuai dan memang benar berhak, boleh melengkapi proses transaksi dengan surat keterangan dari kelurahan.

Itu berarti iPubers mampu membuat proses pembagian pupuk bersubsidi 2023 menjadi lebih tepat sasaran, sebab adanya proses penebusan secara digital melalui pihak yang mendapatkan bantuan.

Jadi tidak semacam pembagian bebas seperti dahulu, dan tentu saja tidak akan valid. Siapa saja bisa mendapatkannya dan kemungkinan pihak tidak dapatkan subsidi bisa mendapatkannya.

Hanya saja selalu ada tantangan dibalik itu semua, di mana masih banyak petani yang belum melek teknologi, akses ketersediaan teknologi, keterampilan pendidikan digital, dan lain-lain.

Tantangan Pembagian Pupuk Bersubsidi 2023

Pembagian pupuk subsidi secara digital melalui iPubers (Indeks Pertanian Berbasis Elektronik) di Indonesia memiliki potensi besar untuk dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam distribusi pupuk.

Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan kesuksesan implementasi sistem ini. Berikut adalah beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam pembagian pupuk bersubsidi 2023 secara digital melalui bantuan iPubers:

1. Akses dan Ketersediaan Teknologi

Tantangan pertama adalah akses dan ketersediaan teknologi. Sebagian petani mungkin tidak memiliki akses yang memadai ke perangkat elektronik, seperti smartphone atau komputer, atau akses internet stabil.

Ini dapat menjadi hambatan bagi petani dalam menggunakan platform digital seperti iPubers. Pemerintah perlu memastikan bahwa infrastruktur teknologi yang diperlukan tersedia di daerah pedesaan agar petani dapat memanfaatkannya dengan baik.

2. Keterampilan dan Pendidikan Digital

Selain akses teknologi, petani juga perlu memiliki keterampilan serta pemahaman cukup dalam penggunaan teknologi digital. Beberapa petani mungkin kurang terbiasa dengan penggunaan perangkat elektronik ini.

Diperlukan upaya pendidikan serta pelatihan yang memadai untuk meningkatkan literasi digital petani, plus memastikan mereka dapat menggunakan iPubers dengan baik agar proses pembagian dapat merata.

3. Keandalan & Kestabilan Sistem

Kestabilan serta keandalan sistem iPubers menjadi faktor kunci dalam keberhasilan implementasi. Sistem tersebut harus mampu menangani volume pengguna yang besar, memastikan keamanan data, dan beroperasi dengan lancar tanpa gangguan padanya.

Pemerintah perlu melakukan pengujian komprehensif serta pemeliharaan rutin untuk memastikan sistem berfungsi dengan baik. Tentu saja ini butuh tim khusus untuk dapat menjaga keandalan sistem.

4. Keamanan Data

Tantangan penting lainnya adalah keamanan data. Sistem iPubers akan mengumpulkan dan menyimpan data sensitif petani, termasuk informasi pribadi dan kebutuhan pupuk mereka untuk proses pertanian.

Jadi, pemerintah harus memastikan bahwa tindakan keamanan yang tepat diimplementasikan, seperti perlindungan data dan privasi, serta pengendalian akses ketat terhadap informasi tersebut mungkin melalui enkripsi.

5. Pengawasan dan Penegakan Hukum

Dalam implementasi iPubers, perlu ada mekanisme pengawasan dan penegakan hukum lebih efektif untuk mencegah penyalahgunaan atau praktik korupsi pihak manapun dalam distribusi pupuk bersubsidi 2023.

Pemerintah harus memastikan adanya sistem pengawasan yang kuat, pemantauan transaksi, dan sanksi super tegas terhadap pelanggaran, agar tidak ada penyimpangan.

6. Komunikasi & Kesadaran Petani

Kesadaran serta pemahaman petani mengenai sistem iPubers juga menjadi faktor penting. Pemerintah perlu melakukan kampanye penyuluhan yang efektif untuk menginformasikan kepada petani tentang manfaat sekaligus cara menggunakan iPubers itu sendiri.

Komunikasi lebih jelas serta mudah dimengerti akan membantu membangun kepercayaan petani terhadap sistem tersebut. Jadi inilah yang perlu dilakukan oleh pemerintah berbarengan dengan proses transisinya.

Transisi Sistem Penebusan Pupuk Bersubsidi

PT Pupuk Indonesia, sebelumnya sudah melakukan perpindahan proses tebus pupuk subsidi ke iPubers melalui sistem lama bernama T Pubers. Bahkan juga ada sosialisasi dari awal tahun 2023 sampai sekarang ini.

Sosialisasi yang tentu saja akan bertujuan mengatasi tantangan, diikuti oleh banyak pihak sekaligus. Mulai dari tenaga penjualan PT Pupuk Indonesia, Distributor, Kios, Petani, dan tentu saja Dinas Pertanian perwakilan pemerintahan.

Penerapan ini merupakan mandat dari Presiden Joko Widodo kepada Kementerian terkait pertanian guna memperbaiki data pertanian. Sekaligus juga pemindahan data dari offline ke digital online.

Sebab pemerintah menjalankan mandat untuk menyiapkan sistem subsidi pupuk kepada para petani yang berhak menerima bantuan, sehingga perlu data akurat.

Semua rencana ini sudah didasarkan pada uji coba digitalisasi dari Provinsi Bali serta Aceh pada beberapa bulan ke belakang.

Semua pihak berharap proses penebusan pupuk bersubsidi 2023 dapat dilakukan secara digital pada tiga provinsi baru lainnya, sehingga proses perluasan ke provinsi lainnya akan berjalan secara lancar.

Also Read

Bagikan:

Joko Warino S.P M.Si

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau dengan bidang keahlian Ilmu Tanah dan Kesuburan Tanah. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat.

Tags

Tinggalkan komentar