Produksi Bawang Merah Sumbawa Mutunya Melesat Pesat

Joko Warino S.P M.Si

Kualitas serta mutu produksi bawang merah melesat pesat di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Semua itu akibat peran dari Pemerintah yang terus senantiasa membimbing petani lokal.

Bukan hanya dalam segi pemberian bantuan subsidi, tapi juga bagaimana proses budidaya serta pengelolaan. Mereka memikirkan matang semua proses untuk menghasilkan produk terbaik.

Inilah yang harus ditiru oleh daerah lainnya, terutama pada daerah dengan banyak keterbatasan seperti Sumbawa. Demi meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi OPT tersebut.

Untuk penjelasan lebih lanjut, mari bahas bersama mengenai program pemerintah ini demi memberikan gambaran  secara sepintas bagi banyak kalangan terutama awam.

Produksi Bawang Merah, Rentan Fluktuasi

Produksi bawang merah

Sebagai salah satu OPT paling rentan terhadap fluktuasi atau perubahan secara mendadak dalam berbagai aspek khususnya harga. Semua itu terpengaruh oleh beberapa faktor sebagai berikut.

Tentu saja tidak lain adalah cuaca tidak terduga, apalagi di Sumbawa sering sekali terjadi kekeringan, suhu ekstrem, dan sebagainya. Tentu saja ini akan mengurangi hasil panen ke depannya.

Ada lagi pengaruh lain seperti penyakit serta hama, sebab serangan alam ini tidak akan bisa dihindarkan. Mengakibatkan penurunan produksi dari waktu ke waktu, seperti serangan blast, embun tepung, dan lain-lain.

Tidak cukup sampai di sana, sebab ada perubahan harga signifikan yang terjadi. Perubahan harga ini jelas dapat membuat petani malas untuk meningkatkan produksi bahkan berhenti karena tidak memberikan untung darinya.

Sebaliknya jika harga naik, produksi bawang merah akan digencat habis habisan. Dan membuat kelebihan pasokan di pasaran dan akhirnya kembali lagi harga menurun secara pesat.

Terakhir ada pengaruh oleh faktor ekonomi, khususnya kondisi tidak merata di pulau pulau Indonesia. Tentu saja akan mempengaruhi biaya produksi, apalagi ada perubahan kebijakan dari pemerintah pusat serta daerah juga.

Plus kurang pengetahuan petani akan varian genetik dari OPT tersebut, mungkin akan menyebabkan fluktuasi makin menjadi-jadi. Oleh karena itu penting untuk Pemerintah dan segala lini mengatasi itu.

Bimbingan Teknis Budidaya Produksi Bawang Merah

Bimbingan ini begitu penting peranannya untuk petani dalam negeri, terutama di daerah Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Demi meningkatkan mutu OPT tersebut dan membuat fluktuasi terkendali.

Sebagai salah satu OPT paling rentan akan adanya perubahan, pengawalan pada lapangan terhadapnya sangat diperhatikan. Jadi perlu ada edukasi serta penguatan mitigasi terhadap lingkungan demi kebaikan bersama-sama semua orang nantinya.

1. Edukasi dari Pemerintahan

Persoalan edukasi ini dapat dilakukan dengan penyelenggaraan secara rutin pertemuan antara pemerintah dengan para petani lokal, dengan memberikan pengarahan oleh tim ahli mengenai teori lapangan.

Tentu akan memberikan pandangan dalam penerapan secara real time. Proses ini tidak bisa dilakukan dalam sekali pertemuan. Oleh karena itu perlu adanya anggaran yang benar benar transparan agar berjalan sukses.

Tidak ada pemotongan oleh pejabat karena ini merupakan suatu kegiatan dasar paling penting untuk dapat memuat mutu produksi bawang merah Sumbawa melesat pesat seperti lainnya.

Dilanjutkan dengan praktik lapangan dalam penguatan mitigasi terhadap lingkungan demi kebaikan bersama. Ini adalah suatu ujian terhadap teori yang sudah sampai ke petani dalam edukasi.

2. Mitigasi terhadap lingkungan

Penguatan akan mitigasi terhadap lingkungan bertujuan untuk menjaga ekosistem serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Ada beberapa langkah yang bisa petani lakukan untuk mencapai itu.

• Pengelolaan air secara efisien sangat penting, terutama pada daerah Sumbawa yang masih kekurangan air. Jadi membuat teknik irigasi yang tepat akan membawa banyak keuntungan, seperti pada irigasi tetes atau hujan.

• Penggunaan pupuk serta pestisida secara bijaksana akan mampu mendorong produksi bawang merah lebih maksimal. Semua harus petani lakukan secara bijak sana dalam urusan serta pemilihan jenis merek sesuai kebutuhan produksi.

• Praktik pengelolaan tanah baik dan benar juga perlu diperhatikan, sebab tanah sehat serta subur akan mempengaruhi proses produksi. Mereka dapat melakukan praktik seperti penutupan tanah, kompos atau pengelolaan secara minimal.

• Konservasi sumber daya

Pemanfaatan sumber daya secara continue atau berkelanjutan. Tentu akan menjadi aspek penting dalam produksi bawang merah, seperti pada energi terbarukan, penggunaan alat tinggi, dan pengelolaan limbah pertanian secara lebih tepat.

• Pengelolaan limbah akan menjadi hal penting juga, sebab itu akan berdampak pada lingkungan dan secara tidak langsung akan mempengaruhi kesuburan dari tanah olahan, jadi pastikan membuang limbah secara lebih aman lagi.

• Edukasi serta kesadaran akan meningkatkan kualitas kesadaran terhadap lingkungan, jadi urusan edukasi ini tidak boleh hanya pada bagaimana untuk bertani secara bijak tapi soal kesadaran akan mitigasi lingkungan juga penting.

Dengan penguatan mitigasi ini akan membuat proses produksi meningkat mutunya secara berkelanjutan plus mampu menjaga keseimbangan ekosistem serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan di sekitar.

Monitoring serta Evaluasi Terhadap Program Pemerintah

Dirjen Hortikultura Indonesia meminta jajarannya melakukan kegiatan pengawasan serta penelitian terhadap program-program tersebut, diharapkan semuanya mampu membawa dampak positif untuk pengembangan mutu produksi bawang merah.

Semua ini dilakukan demi kelangsungan program lebih lama serta berkelanjutan, sebab ini melibatkan penggelontoran dana dari Pemerintah dan tidak akan aman tanpa adanya pengawasan lanjutan.

Ada juga pendamping yang Kami lakukan kepada para petani, untuk mengecek adanya potensi serangan hama. Sebab ini yang kerap sekali mengganggu kualitas produksi OPT tersebut.

Pendampingan kepada Mereka juga harus dilakukan secara langsung serta lebih lanjut, demi membuat apapun masalah serta keluhan dari petani dapat segera ada solusi tepat sasaran.

Ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah pusat serta daerah untuk membantu daerah-daerah kurang potensial dalam produksi makin mandiri dalam memenuhi kebutuhan di daerahnya sendiri tanpa impor.

Sekaligus dalam upaya untuk membantu produksi bawang merah nasional agar tidak ada fluktuasi tinggi pada pasaran nasional, karena akhir akhir ini OPT tersebut memang terguncang.

Pada panduan atau arahan budidaya OPT kali ini, pemerintah bersama masyarakat melakukan akses satu pintu. Jadi proses akan dilakukan mulai dari bibit berada di dalam tanah produksi sampai proses selesai.

Akses Satu Pintu Amankan Semuanya

Akses satu pintu ini akan amankan semuanya, khususnya dari penularan OPT yang mungkin saja terbawa oleh alat serta mesin dari pertanian yang digunakan pihak lainnya.

Sebab untuk bimbingan produksi ini melibatkan berbagai alat canggih dari Pemerintah, semua demi membuat petani menjaga kestabilan produksi bawang merah serta mutu kualitas lebih lanjut.

Untuk poin penting dalam akses satu pintu agar tidak terjadi penularan terhadap pada sanitasi alat pertanian. Sanitasi ini menggunakan bahan pemutih pakaian yang Kami campur dengan lima liter air bersih.

Program turunan dari akses satu pintu adalah prioritaskan unsur lingkungan lebih ramah, sehingga berdampak pada kualitas tanah sebagai faktor pertama pada keberlangsungan dari pemberdayaan OPT.

Kombinasi antara pupuk ramah lingkungan serta pestisida untuk membuang semua elemen merugikan, tentu akan mampu memperbaiki struktur tanah serta melindungi hama serta penyakit lebih lanjut.

Jadi, bersama akses satu pintu tersebut akan membuat semua program terlaksana dengan baik karena dapat dikontrol secara maksimal oleh pihak terkait dan akhirnya produksi bawang merah makin meningkat lebih pesat.

Also Read

Bagikan:

Joko Warino S.P M.Si

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau dengan bidang keahlian Ilmu Tanah dan Kesuburan Tanah. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat.

Tags

Tinggalkan komentar