Pompa air solar cell bisa menjadi teknologi alternatif program pemberdayaan petani di Indonesia. Teknologi ini sebenarnya sudah banyak digunakan, tetapi belum merata ke seluruh wilayah.
Beberapa daerah masih menggunakan pompa air diesel untuk mengirigasi wilayah pertaniannya. Dari segi biaya operasional, pompa air diesel lebih mahal dibandingkan pompa air tenaga surya.
Hal ini disebabkan oleh petani yang harus beli Bahan Bakar Minyak (BBM) secara berkala. Berbeda dengan panel surya, karena menggunakan sinar matahari sebagai sumber daya utamanya.
Salah satu anggota Komisi B DPRD Jawa Timur berharap, pemerintah provinsi dapat memberikan bantuan solar cell pada petani agar pompa air beroperasi dengan biaya yang lebih murah.
Dengan panel surya, program regenerasi petani di Indonesia juga bisa lebih cepat terealisasikan karena teknologi terbarukan ini dipahami oleh generasi-generasi muda.
Daftar Isi
Usulan Pemerataan Pompa Air Solar Cell untuk Petani
Awalnya usulan diberikan oleh Subianto saat ditemui di DPRD Jawa Timur, pada hari Selasa (27/6) kemarin. Dirinya mengingatkan jika Indonesia akan memasuki musim kemarau pertengahan Juli.
Saat masuk musim kemarau, irigasi berkala perlu dilakukan agar tanahnya tetap subur. Para petani harus siap menghadapi musim kemarau, apalagi dengan kedatangan El Nino di waktu dekat ini.
Kekeringan jadi masalah utama, sehingga petani perlu melakukan persiapan sejak dini. Pompa air solar cell muncul dan bisa dijadikan teknologi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut.
“Saya usulkan pemerintah memberikan bantuan solar cell tenaga matahari sebagai pengganti dari genset yang menggunakan bahan bakar minyak,” kata Subianto.
Dirinya juga menambahkan, “jadi langsung pompa itu pakai solar cell, jauh lebih irit,”
Subianto menginginkan petani tidak terbebani dengan biaya operasional yang lebih besar. Hal ini dikarenakan, petani sudah mengalami kesulitan karena adanya pembatasan pupuk bersubsidi.
Teknologi Pompa Air Solar Cell di Sektor Pertanian
Pompa air menjadi alat yang dibutuhkan oleh petani, khususnya saat memasuki musim kemarau. Tanpa adanya pompa air, sawah akan kesulitan mendapatkan pasokan air yang cukup.
Petani harus menggunakan sumber daya yang ada untuk memaksimalkan hasil panennya. Pompa perlu bahan bakar, sedangkan petani tidak mungkin menggunakan diesel secara terus menerus.
Oleh sebab itu, pompa air solar cell dijadikan pilihan alternatif untuk mengoptimalkan pertanian. Saat musim kemarau, sinar matahari sangat membantu terutama untuk memakai tenaga solar.
Para petani tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk membeli BBM secara terus menerus. Jika pemerataan solar cell berhasil dilakukan, maka permasalahan biaya operasional akan selesai.
Dinas pertanian perlu menggandeng lembaga masyarakat agar ikut terlibat. Beberapa lembaga perlu bekerja sama untuk menciptakan dan menerapkan teknologi ini di sektor pertanian.
Penerapan pompa air solar cell harus segera dilakukan untuk keperluan jangka panjang. Berbagai manfaat akan dirasakan oleh petani, setelah pemerataan pompa air ini dapat direalisasikan.
Salah satu manfaatnya, hasil panen melimpah meskipun memasuki musim kemarau. Petani tidak akan merasa kesulitan dalam mencari sumber daya, karena sudah tersedia dari alam.
Bahkan biaya operasionalnya juga dapat dialihkan untuk keperluan lain seperti pupuk non subsidi. Jangan kira, petani menggunakan biaya operasionalnya hanya untuk bahan bakar pompa air saja.
Beberapa Langkah yang Bisa Dilakukan Pemerintah Provinsi
Untuk merealisasikan pemerataan pompa air solar cell, Pemprov perlu melakukan beberapa hal. Mulai dari studi kelayakan, menggandeng lembaga lain hingga menerapkannya secara langsung.
Berikut ini penjelasan singkat terkait langkah-langkah pemerataannya :
1. Melakukan Studi Kelayakan Pompa Air Solar Cell
Pemprov ditemani Dinas Pertanian bisa melakukan studi kelayakan terlebih dahulu. Nantinya petugas lapangan akan menentukan lokasi yang membutuhkan bantuan pompa air.
Setelah lokasinya diketahui, petugas dapat menghitung kapasitas listrik yang diperlukan. Hal ini disesuaikan dengan jenis tanaman, luas sawah, volume air dan data penting lainnya.
Data yang terkumpul akan diteliti kembali untuk memeriksa kelayakannya di jangka panjang. Upaya ini dapat diterapkan ke beberapa daerah yang membutuhkan bantuan serupa.
2. Melakukan Kerja Sama
Semua pihak ikut terlibat dalam pemerataan pompa air solar cell untuk pertanian. Mulai dari lembaga pemerintah, swasta, perguruan tinggi hingga masyarakat, semua bisa dilibatkan.
Kerja sama itu meliputi pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan pengawasan panel surya di lahan pertanian. Dinas Pertanian harus bisa membuat program yang terstruktur rapi.
Dengan melakukan kerja sama, petani akan mendapatkan dukungan yang optimal. Pastinya, sektor pertanian dapat berkembang pesat dengan adanya kerja sama tersebut.
3. Melakukan Sosialisasi dan Pelatihan
Untuk mengoptimalkan upaya pemerataan pompa air solar cell, kita dapat melakukan sebuah pelatihan. Petani perlu memahami bagaimana genset tenaga surya itu dapat bekerja.
Petani dapat mempelajari manfaat, cara kerja dan cara pengoperasian pompa air untuk irigasi sawah. Sosialisasi pada warga sekitar juga perlu dilakukan untuk kesejahteraan bersama.
Setiap pihak memiliki perannya masing-masing, jadi harus ada perhatian lebih dari ahlinya.
4. Evaluasi dan Monitoring
Setelah programnya berjalan, Dinas Pertanian harus melakukan evaluasi secara berkala. Kita dapat memonitor dampak yang dihasilkan dari pemerataan pompa air tersebut.
Kinerja, produktivitas, kualitas dan kesejahteraan petani perlu diperhitungkan. Performa dari pompa air solar cell juga perlu dipantau secara berkala agar data lapangannya jelas.
Untuk meningkatkan efektivitas regenerasi di sektor pertanian, setiap pihak wajib terlibat. Di sini pemerintah daerah dan dinas pertanian memegang kendali atas hasil pertanian.
Beberapa Keuntungan Penerapan Pompa Air Solar Cell
Petani dan warga masyarakat harus memahami keuntungan yang didapat dari penerapan pompa air tenaga surya. Informasi ini bertujuan untuk mengedukasi dan memperkenalkan efektivitasnya.
Berikut beberapa keuntungan yang bisa didapatkan :
• Ramah Lingkungan
Selain murah, solar cell juga ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas. Peralatan yang digunakan untuk pompa air juga tidak menghasilkan limbah berbahaya lainnya.
Pompa air solar cell jadi teknologi alternatif terbarukan yang tidak memerlukan bahan bakar fosil. Inilah salah satu alasan kenapa pemerintah harus melakukan program pemerataan.
• Mandiri
Dengan menggunakan panel surya, petani tidak perlu repot-repot mencari BBM. Cukup pakai sinar matahari saja, listrik sudah bisa menyala untuk mengairi dan mengirigasi sawah.
Listrik yang dihasilkan dari panel surya biasanya akan masuk ke dalam baterai. Melalui baterai tersebut, petani dapat menggunakan energi listrik untuk keperluan lain di Sawah.
• Efisien
Pompa air tenaga surya memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan pompa diesel. Setiap energi yang dihasilkan dapat digunakan kembali, tanpa harus menyalakan diesel.
Oleh sebab itu teknologi ini sangat efisien dan membantu sektor pertanian. Semua kebutuhan listrik di area sawah bisa terpenuhi hanya dengan baterai dan listrik mandiri panel surya.
Program pemerataan pompa air tenaga surya memang harus dilakukan sejak dini. Tujuannya agar para petani tidak mengeluarkan biaya operasional lebih, padahal hanya untuk irigasi saja.
Cukup dengan menggunakan panel surya, petani sudah dapat pasokan listrik tanpa batas. Setiap hari, pengairan bisa dilakukan secara terus menerus tanpa khawatir boros bahan bakar.
Pastinya tahap pemerataan akan dimulai dari beberapa wilayah yang masuk kategori merah. Di masa depan, pompa air solar cell pasti bisa merata jika programnya dilanjutkan.