Program regenerasi petani di wilayah Kalimantan Selatan mulai bergerak dengan adanya pelatihan pertanian hidroponik pada warga binaan lapas Tanah Bumbu.
Ini merupakan salah satu rangkaian program optimasi petani yang dicanangkan oleh pemerintah. Untuk tahun ini memang masih dalam tahap prototype dimana implementasinya terbatas pada empat provinsi saja sebagai bentuk percontohan.
Apabila hasilnya sudah terlihat maka tahun 2024 akan diperluas lagi wilayahnya. Tentu saja adanya program seperti ini akan sangat berguna untuk kembali memajukan potensi pertanian di dalam negeri. Setelah cukup lama berjalan di tempat sekarang Indonesia ingin mencoba lagi swasembada.
Tidak hanya untuk kebutuhan produksi bahan mentah saja, namun sekarang lebih pada optimasi sektor agraria. Artinya akan ada banyak ide baru terkait dunia agraria diterapkan agar mampu memberikan hasil optimal.
Menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo sangat berharap dengan adanya revolusi seperti ini sektor agraris dalam negeri bisa bangkit. Terutama menggerakkan generasi muda agar ada regenerasi di sektor pertanian.
Daftar Isi
Pelatihan Pertanian Hidroponik Jadi Materi Pelatihan Lapas Tanah Bumbu
Hidroponik menjadi materi utama yang disajikan dalam program pelatihan bagi warga binaan lapas tanah bumbu. Tujuannya sederhana karena sudah setiap orang yang masuk lembaga pemasyarakatan saat sudah bebas sering sulit memperoleh lapangan pekerjaan.
Namun dengan adanya optimasi kemampuan individu seperti ini mereka tidak perlu terlalu bergantung kepada tersedianya lapangan kerja. Justru nanti mereka bisa membuka peluang usaha sendiri secara mandiri.
Mengapa hidroponik karena kebutuhan lahan untuk melakukannya relatif kecil. Sehingga dengan berbagai metode optimasi seorang petani mampu mendapatkan hasil banyak dengan tanah pekarangan sendiri.
Jelas potensi pelatihan pertanian hidroponik ini sangat bagus apabila diimplementasikan secara tepat. Berbagai peluang bisa dikembangkan apabila kemampuan dasarnya sudah diberikan kepada warga binaan.
Nantinya mereka bebas melakukan improvisasi sendiri guna memajukan usaha pribadinya. Hal seperti ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi lingkungan sekitar untuk tergerak masuk di sektor agraria.
Jangan sampai nantinya petani di Indonesia tidak terjadi regenerasi sehingga terdapat kekosongan regenerasi. Bagaimana nantinya mengolah lahan yang ada apabila petaninya saja tidak ada.
Oleh sebab itu pelatihan pertanian hidroponik ini menjadi sebuah terobosan guna mengembalikan daya tarik agraria. Perlu diakui memang saat ini sektor agraris cukup tertinggal popularitasnya dengan sektor industri.
Apalagi dengan adanya media sosial, cukup banyak generasi muda memilih lapangan pekerjaan di sektor teknologi dan digital. Apabila tidak kita gerakkan sekarang juga, kapan lagi akan terjadi regenerasi petani.
Pelatihan Pertanian Hidroponik Disambut Baik Oleh WBP
Tentu saja adanya program seperti ini disambut baik oleh warga binaan pemasyarakatan Tanah Bumbu. Mereka akhirnya bisa mendapatkan solusi terbaik guna menghidupi keluarga dengan cara lebih baik.
Pihak lembaga pemasyarakatan sendiri memilih secara selektif siapa saja yang mengikuti penataran. Hanya warga binaan dengan perilaku baik dan antusiasme tinggi di sektor agraria akan dibekali oleh pengetahuan tersebut.
Sehingga animo para peserta memang cukup tinggi karena niat mereka untuk merubah jalan hidup sudah kuat. Tidak lagi mengandalkan jalan kriminal untuk mencukupi kehidupan masing-masing.
Tentu pelatihan pertanian hidroponik ini akan membuka lembaran baru ketika saatnya mereka kembali ke masyarakat. Bekal ilmu cukup mampu memberikan peluang lebih besar agar nantinya tidak kembali lagi meringkuk di balik jeruji besi.
Tantangan terbesar dari penataran tersebut sebenarnya terletak pada bagaimana konsistensi para pesertanya. Jika memulai dari nol tentu hasilnya akan sedikit, namun ketika dilakukan secara konsisten baru akan terasa.
Untuk mempermudah, pihak pemerintah juga siap memberikan dukungan baik skill maupun permodalan. Jadi ini bukan hanya sekedar janji kosong tanpa adanya realisasi bagi para pesertanya.
Sehingga pelatihan pertanian hidroponik ini akan memberikan dampak nyata bagi para pesertanya. Program latihannya nanti akan dilakukan secara bertahap sampai skill dibutuhkan untuk memulai sendiri tercukupi.
Pemerintah juga instansi terkait tetap tidak akan lepas tangan dalam memberikan dukungan. Nantinya ketika pendekatan seperti ini berhasil jelas mampu membantu mengembangkan potensi agraria di Kalimantan selatan.
Adanya Pelatihan Pertanian Hidroponik Buka Peluang bagi Warga Binaan Lapas
Sekarang berbagai macam peluang terkait dunia agraria memang coba dibuka oleh kementerian pertanian. Tujuannya agar sektor agraris mampu menarik antusiasme masyarakat milenial Indonesia.
Terutama ketika digitalisasi berjalan di Indonesia membuat mayoritas masyarakat milenial terjun ke sektor tersebut. Memang benar daya tarik sektor digital dan industri sedang merajai di berbagai generasi.
Semua harus serba digital dan terlihat futuristik tanpa menyadari kebutuhan dasar manusia adalah makan. Tanpa adanya regenerasi dari sektor pertanian bagaimana kita akan mencukupi kebutuhan pangan.
Oleh sebab itu pelatihan pertanian hidroponik masuk dalam agenda program youth entrepreneur and employment support service. Nantinya kita akan memacu regenerasi petani menjadi lebih relevan dengan zaman.
Bagaimana mengkombinasikan dunia pertanian dengan entrepreneur agar kembali dilirik oleh generasi muda. Jika hanya melakukan pendekatan orthodox dalam sektor agraria jelas tidak lagi relevan di era digital seperti sekarang.
Oleh sebab itu berbagai pengembangan harus dilakukan supaya hasilnya bisa optimal dan regenerasinya juga berjalan. Ketika implementasi ini berjalan secara konsisten peluang Indonesia kembali swasembada tentu terbuka lebar.
Di beberapa wilayah mengkombinasikan pertanian dengan sektor wisata sudah menghasilkan agrowisata. Kemudian ada juga penggabungan antara pertanian dengan entrepreneur berupa cafe di tengah sawah.
Hal semacam itu nantinya diharapkan menjadi hasil setelah pelatihan pertanian hidroponik. Kita sekarang memang butuh kreativitas tinggi agar bisa mendapatkan sebuah sentuhan baru terkait industri lama.
Jadi dengan mengkreasikan berbagai macam sentuhan, nantinya pasti dapat diperoleh hasil luar biasa. Kita lihat saja selama satu semester terakhir di 2023 ini seperti apa progres dari program regenerasi petani.
Program Optimasi Petani Mulai Gencar di Kalimantan Selatan
Adanya pelatihan pertanian hidroponik di Tanah Bumbu merupakan bukti bahwa pemerintah Kalimantan Selatan benar-benar serius. Mereka ingin mengembangkan lagi potensi pertaniannya yang sempat stagnan selama beberapa tahun belakangan.
Padahal jika kita melihat ke belakang satu dekade lalu Kalimantan Selatan bisa swasembada pangan sendiri terutama beras. Jadi jika sekarang sudah terlalu bergantung ke daerah lain tentu sebuah kemunduran.
Oleh sebab itu adanya program regenerasi petani disambut optimis oleh berbagai elemen mulai masyarakat sampai pemerintah daerahnya. Kapan lagi kita bisa mendapatkan kesempatan kedua untuk mengembalikan kualitas pertanian di Kalimantan Selatan.
Tahun ini memang masih masuk fase prototype untuk melihat seperti apa progres dari programnya. Namun Kalimantan Selatan sangat serius dalam mengoptimalkan kembali potensi agraria daerahnya.
Kerjasama antara SMK PP Negeri Banjarbaru dengan LP tanah bumbu hanya awal dari serangkaian program lainnya. YESS juga membawa andil besar dalam menggerakkan kegiatan ini sehingga bisa memberikan hasil optimal.
Apabila dunia pertanian tidak kita kembalikan potensinya seperti dulu bagaimana Indonesia bisa kembali swasembada. Di tengah gempuran era teknologi seperti sekarang dampaknya memang sudah terasa.
Banyak generasi muda berpaling, kurang berminat lagi terhadap pertanian padahal potensinya masih luar biasa. Sebenarnya tinggal bagaimana mengolahnya agar tetap relevan sekaligus menguntungkan tergantung zaman.
Kita bisa mengambil cukup banyak pelajaran dari daerah lain terkait pengembangan potensi petani. Adanya pelatihan pertanian hidroponik diharapkan dapat menjadi salah satu pemantik untuk mengembalikan minat bagi generasi milenial.