Tanaman Putri Malu, dengan nama latin Mimosa pudica Linn, merupakan salah satu tumbuhan yang menarik perhatian dengan karakteristik uniknya. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci klasifikasi dan morfologi tanaman Putri Malu (Mimosa pudica Linn).
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang tanaman Putri Malu, kita akan dapat menghargai keindahan dan keunikan tumbuhan ini serta mengenali potensi manfaatnya.
Daftar Isi
Habitat Putri Malu
Putri Malu (Mimosa pudica Linn) memiliki habitat yang luas dan dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi iklim tertentu. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci tentang habitat Putri Malu:
1. Penjelasan Umum tentang Habitat Putri Malu
Putri Malu merupakan tanaman yang dapat ditemukan di berbagai wilayah, terutama di kawasan Asia.
Tanaman ini biasanya hidup di daerah dengan iklim tropis, di mana suhu dan kelembaban yang tinggi mendukung pertumbuhannya.
Habitat alami Putri Malu terletak di Amerika Selatan, terutama di negara Brazil. Namun, seiring dengan penyebarannya yang luas, kini tanaman ini dapat ditemui di banyak negara di seluruh dunia.
2. Ketinggian Tempat Tumbuh Putri Malu
Tanaman Putri Malu dapat tumbuh pada ketinggian antara 1 hingga 1200 meter di atas permukaan air laut.
Ini berarti tanaman ini memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi ketinggian.
Namun, perlu diingat bahwa tingkat kelembaban dan suhu di daerah tersebut juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman ini.
3. Kondisi Tanah yang Cocok untuk Pertumbuhan Putri Malu
Putri Malu mampu bertahan dalam berbagai jenis kondisi tanah, mulai dari tanah yang lembab hingga tanah yang gersang. Ini menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki toleransi yang baik terhadap kondisi lingkungan yang berbeda-beda.
Meskipun demikian, tanah yang gembur dan subur cenderung menjadi habitat yang lebih ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman Putri Malu.
4. Peran Iklim dalam Habitat Putri Malu
Iklim tropis dengan suhu yang relatif tinggi dan kelembaban yang tinggi juga berperan penting dalam menciptakan habitat yang cocok bagi Putri Malu.
Tanaman ini lebih menyukai iklim yang hangat dan lembap, di mana suhu rata-rata harian berkisar antara 20 hingga 35 derajat Celsius. Kelembaban yang tinggi membantu menjaga kesehatan dan vitalitas tanaman ini.
5. Penyebaran dan Pertumbuhan Putri Malu di Musim yang Berbeda
Salah satu aspek menarik dari Putri Malu adalah kemampuannya untuk berkembang biak tanpa mengenal musim.
Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang pada berbagai musim, termasuk musim hujan maupun musim kemarau.
Ini memungkinkan tanaman Putri Malu untuk tersebar luas dan bertahan dalam kondisi lingkungan yang berbeda.
Klasifikasi Tanaman Putri Malu
- Kerajaan: Plantae
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Fabales
- Famili: Fabaceae
- Subfamili: Mimosoideae
- Genus: Mimosa
- Spesies: M. pudica
Membahas tentang klasifikasi dan morfologi tanaman Putri Malu membuat kita takjub dengan keindahannya.
Berikut adalah penjelasan tentang klasifikasi lengkap dari tanaman Putri Malu (Mimosa Pudica):
1. Kerajaan: Plantae
Putri Malu termasuk dalam kerajaan Plantae, yang mencakup semua organisme eukariotik yang melakukan fotosintesis.
Sebagai tanaman, Putri Malu memiliki struktur sel yang kompleks dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis.
2. Divisi: Magnoliophyta
Putri Malu termasuk dalam divisi Magnoliophyta, yang juga dikenal sebagai Angiospermae atau tumbuhan berbunga.
Divisi ini mencakup tanaman berbunga yang memiliki struktur reproduksi yang kompleks, termasuk bunga dan biji yang dilindungi oleh bakal buah.
3. Kelas: Magnoliopsida
Putri Malu termasuk dalam kelas Magnoliopsida, yang juga disebut Dicotyledonae atau dikotil. Kelas ini mencakup tanaman berbunga yang memiliki dua daun lembaga (kotiledon) pada embrio biji.
Karakteristik khas dari Magnoliopsida adalah pola vena daun yang retikuler dan pembagian biji menjadi dua bagian saat berkembang.
4. Ordo: Fabales
Putri Malu masuk ke dalam ordo Fabales, yang merupakan kelompok tumbuhan berbunga yang termasuk dalam kelompok fabaceae atau polong-polongan.
Ordo ini mencakup banyak tanaman penting seperti kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa spesies pohon kayu.
5. Famili: Fabaceae
Putri Malu termasuk dalam famili Fabaceae, yang juga dikenal sebagai Leguminosae atau famili polong-polongan.
Famili ini merupakan famili terbesar dalam tumbuhan berbunga dan mencakup lebih dari 19.000 spesies.
Tanaman dalam famili ini umumnya memiliki polong sebagai buah, daun majemuk, dan akar yang membentuk nodul-nodul untuk fiksasi nitrogen.
6. Subfamili: Mimosoideae
Putri Malu termasuk dalam subfamili Mimosoideae, yang merupakan salah satu subfamili dalam famili Fabaceae.
Subfamili ini mencakup tanaman yang umumnya memiliki daun yang bergerigi dan berbentuk seperti perangkap dan berduri.
Banyak spesies dalam subfamili ini memiliki kemampuan mengatupkan daun saat tersentuh atau terganggu.
7. Genus: Mimosa
Putri Malu termasuk dalam genus Mimosa, yang terdiri dari sekitar 400 spesies. Genus ini dikenal karena sensitivitas daunnya yang khas yang mengatup saat tersentuh atau terganggu.
Tanaman dalam genus Mimosa tersebar luas di seluruh dunia dan dapat ditemukan di berbagai habitat.
8. Spesies: M. Pudica
Spesies tanaman Putri Malu yang spesifik adalah Mimosa pudica. Tanaman ini memiliki daun yang sensitif dan merespons sentuhan dengan cara mengatup dan melipat.
Bunganya berwarna merah muda atau ungu pucat, dan biji-bijinya terbungkus dalam polong kecil. Putri Malu menjadi populer sebagai tanaman hias dan juga memiliki penggunaan tradisional dalam pengobatan.
Morfologi Tanaman Putri Malu
Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica) merupakan tanaman yang menarik perhatian karena kemampuannya untuk merespons rangsangan dengan menutup daunnya.
Selain itu, tanaman ini juga memiliki ciri-ciri morfologi yang unik. Berikut morfologi tanaman Putri Malu :
1. Morfologi Akar Tanaman Putri Malu
Putri Malu memiliki akar tunggang yang berbentuk silindris dengan variasi ukuran, umumnya memiliki ketebalan sekitar 2 cm. Yang menarik, akar tanaman ini menghasilkan aroma yang menyengat dan asam, mirip dengan bau buah jengkol.
Akar ini memiliki kekuatan yang kokoh dan juga berfungsi untuk mencegah erosi permukaan tanah.
Selain itu, akar Putri Malu juga memiliki manfaat dalam pengobatan tradisional, seperti menyembuhkan luka, mengobati kolera, dan meningkatkan libido.
2. Morfologi Batang Tanaman Putri Malu
Batang tanaman Putri Malu memiliki duri keras dan runcing, sehingga perlu dihindari saat menyentuhnya untuk menghindari luka.
Bentuk batangnya silindris dengan bulu halus. Ukuran batang dapat bervariasi, dengan warna hijau saat masih muda dan berubah menjadi merah gelap saat sudah tua.
3. Morfologi Daun Tanaman Putri Malu
Daun merupakan bagian yang paling unik dari tanaman Putri Malu. Daun ini memiliki kemampuan untuk menutup ketika terkena sentuhan, tertiup angin, atau perubahan suhu.
Bentuknya khas, yaitu seperti sisir atau sirip, kecil, pipih, dan tumpul di bagian ujungnya.
Daun dapat menutup karena adanya rangsangan atau tekanan turgor pada tulang daun.
Bahkan daun yang tidak tersentuh juga dapat merasakan rangsangan ini, sehingga satu helai daun yang disentuh dapat menyebabkan penutupan pada seluruh tangkai daun.
Fitur ini berfungsi sebagai perlindungan dari serangan hewan pemakan tanaman. Warna daun umumnya hijau, dengan beberapa bagian tepi yang mungkin memiliki corak ungu.
Setiap tangkai daun memiliki sekitar 5-26 pasang helai, dengan panjang sekitar 6-16 mm dan lebar 1-3 mm.
4. Morfologi Bunga Tanaman Putri Malu
Bunga Putri Malu memiliki bentuk bulat atau bola dengan warna ungu terang. Bunga ini ditumbuhi oleh rambut-rambut halus.
Menariknya, bunga akan terlihat layu saat matahari terbenam, namun akan mekar kembali saat matahari terbit.
5. Morfologi Biji Tanaman Putri Malu
Putri Malu berkembang biak melalui biji. Biji ini sangat kecil dan ditumbuhi oleh bulu-bulu halus. Umumnya berwarna merah, dan dalam satu tangkai terdapat sekitar 10-20 biji.
Penutup
Dengan mengetahui klasifikasi dan morfologi tanaman Putri Malu secara mendetail, kita dapat lebih menghargai keunikan dan kecantikan tanaman ini.
Tanaman ini tidak hanya menarik sebagai tanaman hias, tetapi juga memiliki nilai dalam pengobatan tradisional dan memberikan kontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem.