Tanaman Pasak Bumi, juga dikenal sebagai Tongkat Ali, adalah salah satu tanaman yang memiliki banyak keunikan dan manfaat. Dalam artikel ini, kami akan mengajak Anda untuk mempelajari secara mendalam mengenai klasifikasi dan morfologi tanaman Pasak Bumi.
Pengetahuan ini akan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang tanaman yang populer ini dan memperkaya pemahaman kita tentang flora yang ada di sekitar kita.
Daftar Isi
- 1 Habitat Pasak Bumi
- 2 Klasifikasi Tanaman Pasak Bumi
- 2.1 1. Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- 2.2 2. Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)
- 2.3 3. Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan Biji)
- 2.4 4. Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
- 2.5 5. Kelas: Magnoliopsida (Berkeping Dua / Dikotil)
- 2.6 6. Sub Kelas: Rosidae
- 2.7 7. Ordo: Sapindales
- 2.8 8. Famili: Simaroubaceae
- 2.9 9. Genus: Eurycoma
- 2.10 10. Spesies: Eurycoma Longifolia Jack.
- 3 Morfologi Tanaman Pasak Bumi
- 4 Penutup
Habitat Pasak Bumi
Mari kita lihat berbagai aspek yang terkait dengan habitat tanaman Pasak Bumi, mulai dari iklim dan lingkungan hingga kondisi tanah dan penyebaran geografis.
Berikut adalah penjelasan rinci tentang habitat tanaman Pasak Bumi:
1. Iklim
Tanaman Pasak Bumi umumnya tumbuh di daerah dengan iklim tropis dan subtropis. Mereka lebih sering ditemukan di wilayah Asia Tenggara, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
Tanaman ini memiliki adaptasi yang baik terhadap suhu yang tinggi dan kelembaban yang relatif tinggi.
Iklim yang hangat dan lembap memberikan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman Pasak Bumi.
2. Lingkungan
Tanaman Pasak Bumi cenderung tumbuh di hutan lebat dan wilayah yang memiliki vegetasi yang kaya.
Mereka sering ditemukan di hutan primer dan sekunder, baik di dataran rendah maupun di lereng pegunungan.
Lingkungan ini menyediakan perlindungan dan kondisi mikro yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman Pasak Bumi.
Mereka tumbuh dengan baik di bawah naungan pepohonan besar yang memberikan perlindungan dari sinar matahari langsung dan menjaga kelembaban tanah.
3. Penyebaran Geografis
Tanaman Pasak Bumi memiliki penyebaran geografis yang luas di wilayah Asia Tenggara.
Mereka tumbuh alami di negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Di Indonesia, tanaman ini ditemukan terutama di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
Masing-masing wilayah memiliki variasi kecil dalam penamaan lokal tanaman Pasak Bumi, tetapi secara umum, mereka mengacu pada tanaman ini dengan nama yang berbeda seperti Pasak Bumi, Widara Putih, Mempoleh, dan Besan.
4. Kondisi Tanah
Tanaman Pasak Bumi tumbuh dengan baik di tanah yang subur dan kaya akan bahan organik. Mereka lebih memilih tanah yang berpasir atau berpasir berlempung dengan drainase yang baik.
Kehadiran bahan organik dalam tanah membantu menjaga kelembaban yang cukup dan menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal.
Tanah yang bersifat asam hingga netral (pH 4-7) juga lebih disukai oleh tanaman Pasak Bumi.
5. Kompetisi dan Interaksi Ekosistem
Di habitatnya, tanaman Pasak Bumi bersaing dengan tanaman lain untuk mendapatkan sumber daya dan ruang tumbuh.
Mereka juga berinteraksi dengan berbagai organisme dalam ekosistem, seperti serangga penyerbuk, burung, mamalia, dan mikroorganisme tanah.
Tanaman Pasak Bumi menyediakan sumber makanan dan tempat berlindung bagi beberapa hewan, sementara mereka juga bergantung pada interaksi tersebut untuk proses penyerbukan dan dispersi biji.
Klasifikasi Tanaman Pasak Bumi
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
- Sub Kelas: Rosidae
- Ordo: Sapindales
- Famili: Simaroubaceae
- Genus: Eurycoma
- Spesies: Eurycoma longifolia Jack.
Ada begitu banyak hal yang bisa kita pelajari dari klasifikasi dan morfologi tanaman Pasak Bumi.
Berikut ini adalah penjelasan tentang klasifikasinya yang lebih detail:
1. Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Tanaman Pasak Bumi termasuk dalam kingdom Plantae, yang berarti mereka adalah organisme eukariotik multiseluler yang melakukan fotosintesis.
Seperti semua tumbuhan, Pasak Bumi memiliki klorofil dan selulosa dalam sel-selnya, yang memungkinkan mereka untuk menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis.
2. Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)
Tanaman Pasak Bumi termasuk dalam subkingdom Tracheobionta, yang mencakup tumbuhan yang memiliki sistem pembuluh untuk mengangkut air, nutrisi, dan zat organik ke seluruh tubuh mereka.
Dengan adanya pembuluh yang kompleks, Pasak Bumi dapat mengalirkan air dan nutrisi dari akar ke daun-daunnya.
3. Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan Biji)
Pasak Bumi termasuk dalam super divisi Spermatophyta, yang mencakup tumbuhan berbiji.
Tumbuhan ini memiliki struktur reproduksi yang disebut biji, yang melindungi embrio dan menyediakan nutrisi untuk pertumbuhannya.
Biji memungkinkan tanaman Pasak Bumi untuk berkembang biak secara efisien dan melindungi keturunannya.
4. Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
Tanaman Pasak Bumi termasuk dalam divisi Magnoliophyta, yang juga dikenal sebagai tumbuhan berbunga atau tumbuhan berkeping dua (dikotil).
Pasak Bumi memiliki bunga yang mencolok dan khas, yang merupakan struktur reproduksi yang penting bagi tanaman ini. Bunga memainkan peran penting dalam proses penyerbukan dan pembentukan biji.
5. Kelas: Magnoliopsida (Berkeping Dua / Dikotil)
Pasak Bumi termasuk dalam kelas Magnoliopsida, yang juga merupakan tumbuhan berkeping dua atau dikotil.
Kelas ini mencakup sebagian besar tumbuhan berbunga yang memiliki dua kotiledon (daun lembaga pertama) pada embrio mereka. Pasak Bumi memiliki karakteristik kelas ini, termasuk pola daun dan struktur anatomi yang khas.
6. Sub Kelas: Rosidae
Pasak Bumi termasuk dalam subkelas Rosidae, yang merupakan salah satu subkelas tumbuhan berbunga.
Subkelas ini mencakup berbagai famili tanaman berbunga yang memiliki karakteristik umum, seperti bunga dengan kelopak dan mahkota yang terpisah, serta daun-daun yang sering memiliki urutan venasi yang jelas.
7. Ordo: Sapindales
Tanaman Pasak Bumi termasuk dalam ordo Sapindales, yang merupakan ordo tumbuhan berbunga dalam klasifikasi taksonomi.
Ordo ini mencakup sejumlah famili tumbuhan, termasuk famili Simaroubaceae yang akan dibahas lebih lanjut.
8. Famili: Simaroubaceae
Pasak Bumi termasuk dalam famili Simaroubaceae. Famili ini terdiri dari sejumlah spesies tumbuhan berbunga, termasuk Eurycoma longifolia (Pasak Bumi).
Tanaman dalam famili Simaroubaceae umumnya memiliki daun majemuk, bunga yang tidak terlalu mencolok, dan buah yang berisi biji.
9. Genus: Eurycoma
Pasak Bumi termasuk dalam genus Eurycoma. Genus ini mencakup beberapa spesies tumbuhan yang dikenal dengan nama Pasak Bumi.
Eurycoma adalah genus yang terdiri dari tanaman berbunga yang biasanya tumbuh di wilayah tropis dan memiliki nilai penting dalam pengobatan tradisional.
10. Spesies: Eurycoma Longifolia Jack.
Pasak Bumi memiliki nama spesifik Eurycoma longifolia Jack. Spesies ini adalah spesies yang paling terkenal dalam genus Eurycoma.
Pasak Bumi adalah tanaman yang endemik di beberapa wilayah Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Spesies ini memiliki ciri khas seperti batang tegak, daun panjang, dan bunga berwarna kuning. Pasak Bumi telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Morfologi Tanaman Pasak Bumi
Berikut informasi rinci tentang morfologi tanaman Pasak Bumi, termasuk struktur batang, daun, bunga, buah, dan akar.
Dengan memahami karakteristik morfologi tanaman ini, kita akan lebih menghargai keunikan dan nilai tanaman Pasak Bumi.
1. Morfologi Batang
Bagian pertama yang akan kita bahas adalah morfologi batang tanaman Pasak Bumi.
Ciri khas tanaman ini adalah batangnya yang tidak memiliki cabang atau memiliki sedikit cabang yang menyerupai payung. Hal ini disebabkan oleh ujung daun yang melingkar.
Jika kita menemui tanaman Pasak Bumi yang memiliki cabang, itu akan terlihat sangat unik dan tidak umum.
Selain itu, batang Pasak Bumi memiliki tekstur yang kuat dan kokoh, dengan warna cokelat ke abu-abuan dan permukaan yang licin.
2. Morfologi Daun
Tanaman Pasak Bumi memiliki daun majemuk dengan bentuk yang sedikit menyirip.
Daun-daun ini memiliki bentuk oval atau bulat telur dengan ujung yang meruncing. Setiap tangkai daun terdapat 13-14 anak daun yang bergerombol.
Panjang daun mencapai 20-40 cm, dan pada tahap muda, daunnya memiliki warna hijau tua dengan permukaan bergelombang. Tangkai daunnya berwarna cokelat tua dengan sedikit gradasi hitam.
3. Morfologi Bunga
Bunga tanaman Pasak Bumi memiliki warna merah muda atau jingga.
Permukaan bunga umumnya ditutupi oleh bulu dan terdapat benjolan kecil di bagian ujungnya. Bunga Pasak Bumi terdiri dari dua jenis, yaitu jenis jantan dan jenis betina.
Bunga jantan tidak dapat berbuah, sementara bunga betina dapat menghasilkan buah. Ukuran bunga Pasak Bumi sekitar 0,6 cm.
4. Morfologi Buah
Buah Pasak Bumi memiliki warna hijau gelap yang terkesan sedikit menghitam. Panjangnya berkisar antara 1-2 cm dan lebarnya sekitar 0,5-1 cm.
5. Morfologi Akar
Akar tanaman Pasak Bumi merupakan akar tunggang yang menembus tanah hingga kedalaman 2 meter.
Di sekitar akar tunggang ini, akan muncul cabang-cabang akar yang menjalar.
Akar Pasak Bumi memiliki peran penting dalam menyerap air dan nutrisi dari tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Penutup
Dalam artikel ini, telah dijelaskan secara rinci mengenai klasifikasi dan morfologi tanaman Pasak Bumi.
Dengan mengetahui klasifikasi dari Kingdom hingga tingkat spesies, serta memahami morfologi yang meliputi batang, daun, bunga, buah, dan akar tanaman Pasak Bumi, kita dapat memiliki pemahaman yang lebih lengkap tentang tanaman yang memiliki nilai penting dalam pengobatan tradisional ini.