Selamat datang di artikel ini yang akan membahas tentang klasifikasi dan morfologi tanaman kelor.
Tanaman kelor, juga dikenal sebagai Moringa oleifera L., telah menjadi perhatian luas dalam dunia farmasi dan kesehatan karena berbagai khasiat dan kandungan kimia yang terkandung di dalamnya.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek morfologi tanaman kelor, termasuk akar, batang, daun, bunga, dan buahnya.
Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang klasifikasi dan morfologi tanaman kelor, kita akan dapat mengenali dan mengapresiasi keindahan serta manfaat yang terkandung dalam tanaman yang luar biasa ini.
Daftar Isi
- 1 Habitat Tanaman Kelor
- 2 Klasifikasi Tanaman Kelor
- 2.1 1. Kingdom: Plantae
- 2.2 2. Subkingdom: Viridiplantae
- 2.3 3. Infrakingdom: Streptophyta
- 2.4 4. Superdivisi: Embryophyta
- 2.5 5. Divisi: Tracheophyta
- 2.6 6. Subdivisi: Spermatophytina
- 2.7 7. Kelas: Magnoliopsida
- 2.8 8. Superordo: Rosanae
- 2.9 9. Famili: Moringaceae
- 2.10 10. Ordo: Brassicales
- 2.11 11. Genus: Moringa
- 2.12 12. Species: Moringa Oleifera Lam.
- 3 Morfologi Tanaman Kelor
- 4 Penutup
Habitat Tanaman Kelor
Tanaman kelor (Moringa oleifera) memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa, sehingga dapat tumbuh dan berkembang dalam berbagai jenis habitat.
Habitat alami tanaman kelor terutama terdapat di wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci tentang habitat tanaman kelor:
1. Iklim
Tanaman kelor lebih disukai tumbuh di daerah dengan iklim tropis dan subtropis. Mereka dapat tumbuh subur dalam suhu udara antara 25-35 derajat Celsius, meskipun mereka juga dapat bertahan di suhu yang lebih tinggi maupun lebih rendah.
Tanaman ini tahan terhadap kekeringan dan dapat hidup dalam kondisi kering selama 6 bulan. Oleh karena itu, mereka sering ditemukan di daerah-daerah yang memiliki musim kemarau yang panjang.
2. Ketinggian
Tanaman kelor dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Mereka biasanya ditemukan di daerah dengan ketinggian antara 300-1000 meter di atas permukaan air laut.
Ketinggian ini memberikan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelor.
3. Tanah
Tanaman kelor sangat toleran terhadap berbagai jenis tanah. Mereka dapat hidup dan tumbuh baik di tanah liat, tanah berpasir, maupun tanah berbatu.
Namun, tanah yang ideal untuk pertumbuhan kelor adalah tanah yang gembur, kaya akan bahan organik, dan memiliki drainase yang baik. Tanah yang asam hingga netral adalah kondisi yang lebih disukai untuk tanaman ini.
4. Air
Meskipun tanaman kelor dapat tumbuh dalam kondisi kering, mereka membutuhkan pasokan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Tanaman ini lebih cocok tumbuh di daerah dengan curah hujan yang moderat, sekitar 600-1200 mm per tahun.
Ketika masih muda, tanaman kelor membutuhkan lebih banyak air untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
5. Penyebaran geografis
Tanaman kelor memiliki sebaran geografis yang luas. Mereka berasal dari wilayah India dan Himalaya, tetapi sekarang dapat ditemukan di banyak negara di seluruh dunia.
Mereka umumnya tumbuh di Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika Sub-Sahara, Amerika Latin, dan wilayah Karibia.
Di Indonesia, tanaman kelor dapat tumbuh subur di berbagai daerah, terutama di daerah dengan iklim tropis seperti di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
Dalam kesimpulannya, tanaman kelor memiliki fleksibilitas yang luar biasa dalam hal habitat. Mereka dapat hidup dan tumbuh baik di berbagai jenis tanah, toleran terhadap kondisi iklim tropis dan subtropis, serta dapat bertahan dalam kondisi kering.
Kemampuan adaptasinya yang kuat membuat tanaman kelor menjadi salah satu tanaman yang populer dan mudah ditemui di berbagai belahan dunia
Klasifikasi Tanaman Kelor
- Kingdom: Plantae
- Subkingdom: Viridiplantae
- Infrakingdom: Streptophyta
- Superdivisi: Embryophyta
- Divisi: Tracheophyta
- Subdivisi: Spermatophytina
- Kelas: Magnoliopsida
- Superordo: Rosanae
- Famili: Moringaceae
- Ordo: Brassicales
- Genus: Moringa
- Species: Moringa oleifera Lam.
Dalam pembahasan klasifikasi dan morfologi tanaman kelor, kami akan menjelaskannya lebih rinci:
1. Kingdom: Plantae
Tanaman kelor termasuk dalam kingdom Plantae, yang merupakan kelompok organisme yang memiliki kemampuan fotosintesis dan memiliki selulosa sebagai komponen utama dinding selnya.
Kingdom Plantae mencakup berbagai jenis tumbuhan, termasuk tanaman berbunga, lumut, paku-pakuan, dan alga hijau.
2. Subkingdom: Viridiplantae
Tanaman kelor masuk ke dalam subkingdom Viridiplantae, yang mencakup tumbuhan berpembuluh (tracheophyta) dan alga hijau.
Subkingdom Viridiplantae merupakan kelompok yang memiliki pigmen klorofil dan dapat melakukan fotosintesis.
3. Infrakingdom: Streptophyta
Tanaman kelor termasuk dalam infrakingdom Streptophyta, yang meliputi tumbuhan berpembuluh dan alga hijau yang memiliki garis keturunan yang sama.
Infrakingdom ini mencakup tumbuhan darat (embryophyta) dan alga hijau yang terkait.
4. Superdivisi: Embryophyta
Tanaman kelor termasuk dalam superdivisi Embryophyta, yang mencakup semua tumbuhan darat atau terestrial.
Superdivisi ini mencakup tumbuhan yang memiliki embrio dalam siklus hidupnya, yang membedakannya dari alga hijau.
5. Divisi: Tracheophyta
Tanaman kelor termasuk dalam divisi Tracheophyta, yang mencakup tumbuhan berpembuluh.
Divisi ini meliputi tumbuhan yang memiliki sistem pembuluh yang membawa air, nutrisi, dan produk fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan. Tumbuhan berpembuluh mencakup tumbuhan berbunga, paku-pakuan, dan tumbuhan biji.
6. Subdivisi: Spermatophytina
Tanaman kelor masuk ke dalam subdivisi Spermatophytina, yang mencakup tumbuhan biji. Subdivisi ini mencakup tumbuhan yang memiliki biji sebagai struktur reproduksi utama.
Tanaman kelor termasuk ke dalam kelompok tumbuhan berbiji yang memiliki biji tertutup atau angiosperma.
7. Kelas: Magnoliopsida
Tanaman kelor masuk ke dalam kelas Magnoliopsida, yang juga dikenal sebagai kelas dicotyledonous atau tumbuhan berkeping dua.
Kelas ini mencakup sebagian besar tumbuhan berbunga yang memiliki dua kotiledon pada embrio mereka.
8. Superordo: Rosanae
Tanaman kelor termasuk dalam superordo Rosanae, yang mencakup tumbuhan berbunga yang memiliki karakteristik bunga berkelompok dalam kelopak, mahkota, stamen, dan putik.
Superordo ini mencakup banyak famili tumbuhan berbunga, termasuk famili Moringaceae yang mencakup kelor.
9. Famili: Moringaceae
Tanaman kelor termasuk dalam famili Moringaceae. Famili ini merupakan kelompok tumbuhan berbunga yang terdiri dari satu genus utama, yaitu Moringa. Kelor adalah salah satu spesies dalam famili ini.
10. Ordo: Brassicales
Tanaman kelor masuk ke dalam ordo Brassicales, yang mencakup tumbuhan berbunga dengan bunga berempat dan berbentuk tabung.
Ordo ini termasuk beberapa famili tumbuhan, termasuk famili Moringaceae yang mencakup kelor.
11. Genus: Moringa
Tanaman kelor termasuk dalam genus Moringa. Genus ini merupakan kelompok tumbuhan yang terdiri dari beberapa spesies. Moringa adalah nama genus yang diberikan untuk tanaman kelor.
12. Species: Moringa Oleifera Lam.
Tanaman kelor termasuk dalam spesies Moringa oleifera Lam. Spesies ini adalah spesies yang paling umum dan dikenal dari tanaman kelor.
Morfologi Tanaman Kelor
Selanjutnya, akan dibahas secara mendetail mengenai morfologi atau bentuk fisik dari tanaman kelor, termasuk akar, batang, daun, bunga, dan buahnya.
1. Morfologi Akar Tanaman Kelor
Tanaman kelor memiliki jenis akar tunggang yang cukup besar dan menyerupai bentuk lobak. Akar ini berwarna putih dan sistem perakarannya sangat rapat, memberikan kekokohan pada tanaman.
Selain itu, akar kelor juga memiliki peran penting dalam mencegah erosi tanah, karena akarnya yang kuat mampu menahan tanah yang terkikis oleh air.
Keistimewaan lain dari akar kelor adalah kemampuannya untuk bertahan hidup dalam kondisi tanah yang kering selama 6 bulan.
2. Morfologi Batang Tanaman Kelor
Batang tanaman kelor adalah batang berkayu yang tumbuh tegak. Batang ini memiliki cabang simpodial atau arah cabang miring dan tegak. Secara umum, batang kelor berwarna putih dengan kulit yang tipis.
Batangnya kuat dan tidak mudah patah, memungkinkan tanaman kelor dapat tumbuh hingga ketinggian 7 hingga 12 meter. Permukaan batang kelor juga kasar.
3. Morfologi Daun Tanaman Kelor
Salah satu ciri khas tanaman kelor terletak pada bentuk daunnya. Daun kelor memiliki ukuran yang bervariasi dan bentuknya menyirip ganjil. Setiap tangkai daun memiliki banyak cabang daun.
Daun kelor berwarna hijau muda dan berubah menjadi gelap saat sudah tua. Daun ini memiliki bentuk bulat dari pangkal hingga ujung, dengan sisi daun yang rata dan tipis.
4. Morfologi Bunga Tanaman Kelor
Bunga tanaman kelor merupakan bunga majemuk yang tumbuh pada ketiak daun. Umumnya, bunga kelor memiliki warna kuning kecoklatan. Setiap bunga memiliki satu putik dan satu bakal buah.
5. Morfologi Buah Tanaman Kelor
Buah kelor memiliki bentuk memanjang dan termasuk dalam jenis polong-polongan. Ukuran buahnya cukup besar, berkisar antara 20 hingga 45 cm.
Saat masih muda, buah kelor berwarna hijau, namun saat sudah tua, buahnya akan berubah warna menjadi coklat.
Tanaman kelor berkembang biak secara alami melalui bijinya. Biji kelor memiliki bentuk bulat, berwarna coklat kehitaman, dan setiap buah mengandung sekitar 15 hingga 25 biji.
Penutup
Dengan klasifikasi dan morfologi tanaman kelor yang khas ini, tanaman kelor menjadi salah satu tanaman yang mudah dikenali dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Manfaat dan kegunaan berbagai bagian dari tanaman kelor menjadikannya sebagai tanaman yang penting dalam bidang pangan, kesehatan, dan lingkungan.