Kacang merah, dengan nama ilmiah Phaseolus vulgaris, adalah salah satu tanaman yang memiliki peran penting dalam bidang pangan. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai klasifikasi dan morfologi tanaman kacang merah, termasuk akar, batang, daun, dan bunga.
Menjelajahi aspek-aspek ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tanaman kacang merah dan memberikan wawasan tentang bagaimana mereka tumbuh dan berkembang.
Daftar Isi
Habitat Tanaman Kacang Merah
Tanaman kacang merah (Phaseolus vulgaris) memiliki habitat alami di Amerika bagian Selatan.
Namun, seiring dengan penyebaran budidaya dan perdagangan, tanaman ini telah menyebar ke berbagai wilayah di dunia yang memiliki iklim tropis dan subtropis, termasuk di Indonesia.
Habitat tanaman kacang merah sangat dipengaruhi oleh iklim, tanah, dan kondisi lingkungan lainnya.
Dalam hal iklim, tanaman kacang merah lebih suka tumbuh di daerah dengan suhu yang hangat hingga sedang, dengan suhu optimal berkisar antara 18 hingga 27 derajat Celsius.
Mereka membutuhkan sinar matahari yang cukup, sehingga lokasi penanaman harus memastikan paparan sinar matahari yang memadai.
Selain itu, tanaman kacang merah membutuhkan curah hujan yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Curah hujan yang ideal adalah sekitar 600 hingga 1.200 milimeter per tahun.
Di daerah dengan musim kering yang panjang, irigasi yang tepat diperlukan untuk memastikan pasokan air yang cukup untuk tanaman.
Dalam hal tanah, tanaman kacang merah lebih baik tumbuh di tanah yang subur, gembur, dan kaya bahan organik.
Mereka dapat tumbuh dengan baik di berbagai jenis tanah, termasuk tanah liat, tanah berpasir, dan tanah lempung, asalkan tanah tersebut memiliki drainase yang baik.
pH tanah yang ideal untuk pertumbuhan kacang merah berkisar antara 6 hingga 7,5. Selain itu, tanah harus memiliki ketersediaan nutrisi yang mencukupi, terutama nitrogen, fosfor, dan kalium.
Secara umum, tanaman kacang merah membutuhkan habitat yang lembab namun dengan sirkulasi udara yang baik. Tanah yang tergenang air dapat menyebabkan akar tanaman membusuk dan menyebabkan masalah kesehatan tanaman.
Oleh karena itu, perhatian khusus harus diberikan terhadap drainase tanah untuk mencegah terjadinya genangan air.
Dalam budidaya komersial, kacang merah biasanya ditanam dalam bentuk polong atau secara langsung di tanah terbuka.
Namun, mereka juga dapat ditanam dalam wadah atau pot jika ruang terbatas atau jika ditanam di lingkungan perkotaan.
Dalam kondisi ideal, tanaman kacang merah dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang melimpah, memberikan sumber pangan yang bergizi bagi masyarakat.
Dengan pemahaman tentang habitat yang sesuai, petani dan penanam kacang merah dapat menciptakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan tanaman ini.
Pengaturan yang tepat terhadap iklim, tanah, dan pengelolaan air akan membantu tanaman kacang merah tumbuh sehat dan memberikan hasil yang optimal.
Klasifikasi Tanaman Kacang Merah
- Kingdom: Plantae
- Sub kingdom: Tracheabionta
- Super divisi: Spermathophyta
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Sub kelas: Rosidae
- Ordo: Fabales
- Genus: Phaseolus
- Spesies: Phaseolus vulgaris
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang klasifikasi tanaman kacang merah:
1. Kingdom: Plantae
Tanaman kacang merah termasuk dalam Kingdom Plantae, yang merupakan kingdom yang mencakup semua tumbuhan.
Kingdom Plantae mencakup berbagai jenis tumbuhan, baik yang berukuran kecil seperti lumut maupun yang besar seperti pohon.
2. Sub kingdom: Tracheabionta
Tanaman kacang merah termasuk dalam sub kingdom Tracheabionta, yang mencakup tumbuhan berpembuluh.
Tumbuhan berpembuluh memiliki sistem pembuluh yang mengangkut air, nutrisi, dan zat-zat lain ke seluruh bagian tumbuhan.
3. Super divisi: Spermatophyta
Tanaman kacang merah termasuk dalam super divisi Spermatophyta, yang merupakan kelompok tumbuhan berbiji.
Tumbuhan berbiji memiliki biji sebagai organ reproduksi yang mengandung embrio yang akan berkembang menjadi tumbuhan baru.
4. Divisi: Magnoliophyta
Tanaman kacang merah termasuk dalam divisi Magnoliophyta, yang juga dikenal sebagai tumbuhan berbunga. Divisi ini mencakup tumbuhan yang memiliki bunga sebagai organ reproduksi.
Tumbuhan berbunga memiliki beragam bentuk dan ukuran bunga yang berperan dalam proses penyerbukan.
5. Kelas: Magnoliopsida
Tanaman kacang merah termasuk dalam kelas Magnoliopsida, yang juga dikenal sebagai dicotyledon atau tumbuhan berkeping dua.
Kelas ini mencakup tumbuhan berbunga dengan biji yang memiliki dua daun lembaga (kotiledon) pada embrio.
6. Sub kelas: Rosidae
Tanaman kacang merah termasuk dalam sub kelas Rosidae, yang merupakan kelompok tumbuhan berbunga yang memiliki karakteristik khusus dalam struktur bunga, daun, dan buahnya.
Sub kelas ini mencakup berbagai keluarga tumbuhan seperti Rosaceae (mawar), Fabaceae (polong-polongan), dan Rosaceae (teratai).
7. Ordo: Fabales
Tanaman kacang merah termasuk dalam ordo Fabales, yang merupakan ordo tumbuhan berbunga yang termasuk dalam kelompok polong-polongan.
Ordo ini mencakup berbagai keluarga tumbuhan seperti Fabaceae (polong-polongan) dan Polygalaceae (poligala).
8. Genus: Phaseolus
Tanaman kacang merah termasuk dalam genus Phaseolus, yang merupakan genus tumbuhan berbunga dalam keluarga Fabaceae.
Genus Phaseolus mencakup berbagai spesies tumbuhan polong-polongan, termasuk kacang merah (Phaseolus vulgaris).
9. Spesies: Phaseolus vulgaris
Tanaman kacang merah memiliki nama ilmiah Phaseolus vulgaris, di mana Phaseolus merupakan genusnya dan vulgaris merupakan nama spesiesnya.
Spesies Phaseolus vulgaris mencakup berbagai varietas dan kultivar tanaman kacang merah yang dikembangkan dan ditanam di seluruh dunia.
Dengan menggunakan sistem klasifikasi ini, ilmuwan dan ahli botani dapat mengelompokkan dan mengidentifikasi tanaman kacang merah berdasarkan karakteristik morfologi dan hubungan evolusioner mereka dengan tumbuhan lainnya.
Klasifikasi ini membantu dalam pemahaman kita tentang keragaman hayati dan hubungan antar spesies dalam kerajaan tumbuhan.
Morfologi Tanaman Kacang Merah
Tanaman ini memiliki karakteristik morfologi yang khas yang dapat dipelajari. Berikut adalah beberapa aspek morfologi yang dapat dikenali pada tanaman kacang merah:
1. Morfologi Akar
Tanaman kacang merah memiliki akar tunggal yang mirip dengan kebanyakan tanaman kacang lainnya.
Akar ini membentuk simbiosis mutualisme dengan bakteri yang terdapat di tanah, memungkinkan penyerapan nutrisi secara maksimal.
Sebelum tumbuh menjadi akar permanen, tanaman ini memiliki akar sementara yang kemudian mati dan berubah menjadi akar permanen.
2. Morfologi Batang
Batang tanaman kacang merah memiliki bentuk yang unik dan mudah dikenali. Mereka memiliki ukuran kecil, pendek, dan bertumpuk.
Meskipun awalnya memiliki satu batang tunggal, batang ini kemudian berubah menjadi berumpun dalam satu tanaman. Tinggi tanaman kacang merah berkisar antara 30 hingga 50 cm.
3. Morfologi Daun
Tanaman kacang merah memiliki variasi bentuk daun yang unik. Bentuk daun dapat beragam, mulai dari oval, bulat, pipih, hingga lancip dan berbulu.
Daun-daun ini juga menjadi tempat tumbuhnya beberapa bunga. Ketiak daun merupakan tempat di mana bunga-bunga tersebut tumbuh.
4. Morfologi Bunga
Bunga tanaman kacang merah tumbuh di ketiak daun tanaman itu sendiri.
Untuk berkembang menjadi bunga sempurna, tanaman ini membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 minggu.
Sistem penyerbukan pada bunga berlangsung selama 24 jam. Setelah mekar, bunga-bunga ini akan layu dan mati, dan proses ini berulang.
Selain itu, biji kacang merah memiliki bentuk yang memanjang, dengan panjang mencapai 4 meter lebih. Budidaya tanaman kacang merah memerlukan perhatian terhadap beberapa hal, antara lain:
- Kacang merah cocok tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia.
- Media tanam yang digunakan harus memiliki pH yang seimbang sesuai dengan kriteria yang diperlukan.
- Pemupukan dapat dilakukan menggunakan pupuk kompos alami, sedangkan penyiraman biasanya dilakukan dua kali sehari, pada pagi dan sore hari.
- Untuk pengendalian hama, beberapa orang menggunakan teknik pengusiran hama kumbang daun yang sering menginfestasi tanaman kacang merah. Namun, teknik lainnya juga dapat digunakan sesuai kebutuhan.
- Saat melakukan panen, perlu dilakukan dengan hati-hati agar mendapatkan hasil yang optimal, karena tanaman kacang merah dan sejenisnya cukup sensitif.
Penutup
Demikianlah pembahasan mengenai klasifikasi dan morfologi tanaman kacang merah.
Dengan memahami ciri-ciri klasifikasi dan morfologinya, kita dapat lebih mengenal dan memahami tanaman ini dalam konteks budidaya dan karakteristik.