Rumput Belulang, juga dikenal dengan nama Latin Eleusine Indica (L.) Gaertn, merupakan tanaman yang memiliki ciri khas dan kegunaan yang menarik. Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang klasifikasi dan morfologi Rumput Belulang.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang klasifikasi dan morfologi tanaman ini, kita dapat lebih menghargai keanekaragaman hayati dan potensi manfaatnya.
Daftar Isi
Habitat Rumput Belulang
Rumput Belulang (Eleusine Indica) adalah tanaman yang dapat ditemui di berbagai habitat, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.
Tanaman ini memiliki sifat yang adaptif dan mampu tumbuh subur di lingkungan yang beragam. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci tentang habitat Rumput Belulang.
1. Habitat Geografis
Rumput Belulang berasal dari benua Afrika dan telah menyebar ke seluruh dunia, terutama di wilayah tropis dan subtropis. Tumbuhan ini dapat dengan mudah ditemui di berbagai belahan dunia, termasuk Asia, Amerika, dan Australia.
Kemampuan adaptasi Rumput Belulang terhadap lingkungan yang berbeda telah membuatnya menjadi spesies invasif yang tersebar luas.
2. Habitat Dataran Rendah dan Dataran Tinggi
Rumput Belulang dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanaman ini mampu beradaptasi dengan baik di kedua jenis habitat ini. Di dataran rendah, Rumput Belulang dapat ditemui di lahan kosong, tepi jalan, persawahan, dan kebun.
Sedangkan di dataran tinggi, tanaman ini mampu hidup di ketinggian di atas 2000 meter di atas permukaan laut.
3. Habitat yang Tidak Terlalu Basah
Rumput Belulang biasanya tumbuh di daerah yang memiliki karakteristik tidak terlalu basah. Meskipun dapat mentolerir sedikit kelembapan, tanaman ini lebih memilih habitat yang cukup kering atau sedikit berair.
Oleh karena itu, kita dapat melihat Rumput Belulang tumbuh subur di lahan kosong yang terpapar sinar matahari langsung, di mana drainase air yang baik memastikan bahwa tanah tidak tergenang.
4. Habitat Terbuka
Rumput Belulang lebih sering ditemui di habitat terbuka seperti lahan terbuka, tepi jalan, atau pinggir sungai. Tanaman ini dapat mengatasi persaingan dengan tanaman lain dan tumbuh dengan baik di tempat yang terbuka.
Karena itu, Rumput Belulang sering ditemui di padang rumput, semak belukar, serta lahan pertanian yang dibiarkan terbengkalai.
5. Habitat dengan Suhu Tropis dan Subtropis
Rumput Belulang tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis dan subtropis. Tanaman ini membutuhkan suhu yang hangat untuk pertumbuhannya yang optimal.
Kondisi suhu yang konsisten, dengan suhu rata-rata sekitar 20 hingga 30 derajat Celsius, merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan tumbuhnya Rumput Belulang.
6. Habitat Manusia
Selain habitat alami, Rumput Belulang juga sering ditemui di sekitar permukiman manusia. Tanaman ini dapat tumbuh subur di kebun, taman, atau area terbuka lainnya di sekitar pemukiman.
Keberadaannya di sekitar manusia juga terkait dengan adaptasinya terhadap pola penggunaan lahan manusia, termasuk lahan pertanian dan pekarangan.
Klasifikasi Rumput Belulang
- Kingdom : Plantae
- Subkingdom : Tracheobionta
- Super Divisi : Sprematophyta
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Liliopsida
- Sub Kelas : Commelinidae
- Ordo : Poales
- Famili : Poaceae
- Genus : Eleusine
- Spesies : Eleusine Indica (L.) Gaertn
Memahami klasifikasi dan morfologi Rumput Belulang adalah bagian dari menghargai alam. Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang klasifikasi Rumput Belulang (Eleusine Indica):
1. Kingdom: Plantae
Rumput Belulang termasuk dalam kingdom Plantae, yang mencakup semua tumbuhan berpembuluh atau tumbuhan yang memiliki sistem pengangkutan air dan nutrisi.
2. Subkingdom: Tracheobionta
Rumput Belulang termasuk dalam subkingdom Tracheobionta, yang mencakup semua tumbuhan berpembuluh yang memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem) untuk mengangkut air, nutrisi, dan zat lainnya.
3. Super Divisi: Spermatophyta
Rumput Belulang termasuk dalam super divisi Spermatophyta, yang mencakup tumbuhan berbiji atau tumbuhan yang menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan.
4. Divisi: Magnoliophyta
Rumput Belulang termasuk dalam divisi Magnoliophyta, yang juga dikenal sebagai tumbuhan berbunga atau tumbuhan berbiji tertutup. Divisi ini mencakup tumbuhan yang memiliki bunga dan biji yang terlindungi dalam ovarium.
5. Kelas: Liliopsida
Rumput Belulang termasuk dalam kelas Liliopsida, yang juga dikenal sebagai Monocotyledonae atau tumbuhan berkeping satu.
Kelas ini mencakup tumbuhan yang memiliki satu daun lembaga (kotiledon) pada embrio biji dan sering memiliki serat pembuluh pengangkut yang tersusun acak.
6. Sub Kelas: Commelinidae
Rumput Belulang termasuk dalam subkelas Commelinidae, yang mencakup kelompok tumbuhan berkeping satu yang memiliki karakteristik morfologi dan anatomi tertentu.
Subkelas ini termasuk tumbuhan seperti rumput, bambu, dan beberapa famili anggota Zingiberales.
7. Ordo: Poales
Rumput Belulang termasuk dalam ordo Poales, yang mencakup kelompok tumbuhan berbunga dengan karakteristik khusus, seperti batang rongga, daun berurat sejajar, dan bunga dengan struktur khusus yang disebut spikelet.
8. Famili: Poaceae
Rumput Belulang termasuk dalam famili Poaceae, yang juga dikenal sebagai famili rumput atau rumput-rumputan.
Famili ini merupakan famili terbesar dalam kingdom Plantae, yang mencakup sekitar 12.000 spesies rumput yang tersebar di seluruh dunia.
9. Genus: Eleusine
Rumput Belulang termasuk dalam genus Eleusine, yang merupakan salah satu genus dalam famili Poaceae.
Genus ini mencakup beberapa spesies rumput yang umumnya ditemui di daerah tropis dan subtropis.
10. Spesies: Eleusine Indica (L.) Gaertn
Spesies Rumput Belulang secara ilmiah disebut Eleusine Indica (L.) Gaertn.
Nama ilmiah tersebut mengikuti sistem nomenklatur binomial yang digunakan dalam taksonomi, di mana nama genus (Eleusine) diikuti oleh nama spesies (Indica), dan dalam tanda kurung adalah penunjuk pengarang pertama yang menggambarkan spesies ini (L. untuk Linnaeus) dan pengarang yang menggambarkan kombinasi spesies ini (Gaertn untuk Gaertner).
Morfologi Rumput Belulang
Rumput Belulang (Eleusine Indica) adalah tanaman yang tumbuh di permukaan tanah dengan sifat merambat dan tegak. Batangnya membentuk rumpun dengan tekstur yang kokoh namun tidak mudah patah, serta ditumbuhi dengan bulu-bulu halus.
Tanaman ini memiliki helai daun yang panjang namun lebar hanya sekitar 1 cm, dan tingginya dapat mencapai 60 hingga 80 cm. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi morfologi Rumput Belulang dalam beberapa aspek berikut:
1. Morfologi Akar Rumput Belulang
Akar Rumput Belulang memiliki ciri umum seperti kebanyakan tumbuhan dalam famili Poaceae. Akarnya berbentuk serabut, dengan struktur yang berserat, banyak cabang, dan tidak lebat. Akar ini cukup kokoh dan sulit dicabut. Umumnya berwarna coklat muda.
Menariknya, akar Rumput Belulang juga memiliki kegunaan dalam pengobatan tradisional sebagai obat herbal untuk mengatasi demam.
2. Morfologi Batang Rumput Belulang
Batang Rumput Belulang sering kali memiliki bentuk yang cekung, pipih, atau bulat, dengan ruas-ruas yang terlihat. Batang ini berwarna hijau dan biasanya bercabang, serta dapat tumbuh tegak atau menjalar.
Di ujung batang terdapat malai dengan total 3 hingga 7 cabang. Permukaan batang terasa mengkilap dan kesat ketika disentuh. Karakteristiknya tidak terlalu keras namun cukup kokoh.
3. Morfologi Daun Rumput Belulang
Daun Rumput Belulang memiliki warna hijau hingga hijau tua. Permukaan bagian atas daun ditumbuhi bulu-bulu halus, memberikan tekstur yang bisa kasar atau halus. Daun ini memiliki posisi yang memeluk batang, berbentuk pita, dengan dua baris.
Lebarnya hanya sekitar 1 cm, namun bisa tumbuh panjang mencapai 10 hingga 20 cm. Pangkal daun berbentuk tumpul, sementara ujungnya berujung runcing.
Daun ini juga memiliki manfaat sebagai obat herbal, di mana rebusannya dapat membantu menurunkan risiko hipertensi.
4. Morfologi Bunga Rumput Belulang
Bunga Rumput Belulang termasuk jenis bunga majemuk, terdiri dari tiga hingga lima bulir yang panjangnya mencapai 2,5 hingga 17 cm. Bulir-bulir ini terletak berselang-seling dan membentuk struktur mirip genting.
Bunga umumnya berwarna hijau dengan bentuk seperti gerigi. Rumput Belulang dapat berbunga sepanjang tahun, tergantung pada siklus pertumbuhannya.
5. Morfologi Biji Rumput Belulang
Rumput Belulang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dan masif, hal ini disebabkan oleh kemampuannya untuk berkembang biak secara generatif menggunakan biji atau buahnya.
Satu tanaman Rumput Belulang dapat menghasilkan banyak biji, bahkan mencapai 50.000 biji.
Proses reproduksi ini memungkinkan tanaman ini untuk menyebar dengan cepat dan meluas di berbagai habitat.
Penutup
Dengan memahami klasifikasi dan morfologi Rumput Belulang, kita dapat mengenalinya dengan lebih baik dan menghargai keunikan serta peranannya dalam ekosistem.
Pengetahuan ini juga penting dalam mengendalikan pertumbuhan dan penyebarannya di area yang diinginkan.