Mentan meminta berbagai pihak untuk membantu memudahkan pengajuan KUR bagi petani. Sehingga tidak menjadi beban APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
Permodalan usaha bagi petani memang sangat diperlukan. Terutama ketika harus menghadapi tantangan nasional, misalnya saja berupa cuaca ekstrem el nino.
Selain itu, KUR juga akan menghindarkan petani dari rentenir yang memberikan bunga terlalu tinggi. Melalui permodalan usaha yang tepat, petani dapat memaksimalkan pengelolaan sawahnya sehingga turut serta meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.
Daftar Isi
Apa Itu KUR bagi Petani?
Umumnya ketika mendengar tentang kredit, banyak orang akan langsung mengaitkannya dengan rentenir. Namun, tentu saja bunga untuk pinjamannya akan cukup besar dan terasa memberatkan.
Ketika seorang petani terlibat hutang atau kredit dengan rentenir, tentu akan merugikannya. Terutama jika terpaksa harus menjaminkan hasil panen guna membayar hutang.
Oleh sebab itu, pemerintah memberikan permodalan usaha melalui KUR bagi petani. KUR (Kredit Usaha Rakyat) Pertanian ialah skema pembiayaan atau kredit tanpa adanya agunan untuk para petani yang usahanya dianggap layak.
Informasi terkait KUR ini juga terus disosialisikan. Petani diharapkan mampu memanfaatkannya sebagai modal usaha sehingga turut membantu akselerasi pembangunan pertanian dengan lebih cepat.
KUR bagi petani sebagai alternatif pembiayaan yang tepat dapat membantu dalam menjalankan aktivitas pertanian menjadi agribisnis. Jadi, pertanian tidak hanya ditujukan untuk memenuhi keperluan pribadi atau keluarga.
Petani diharapkan mengerti dan memahami terkait pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat untuk meningkatkan usaha pertaniannya. Sehingga usaha pertaniannya menjadi agribisnis yang senantiasa berkembang.
Petani tidak dibebani untuk mempelajari lalu memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat sendirian, karena ada bantuan dari penyuluh. Penyuluh menjadi fasilitator pembiayaan pertanian swadaya. BPP menjadi klinik konsultasi pembiayaan pertanian dalam tingkat kecamatan.
Harapan besarnya, petani dapat terbebas sepenuhnya dari genggaman tengkulak rentenir. Sehingga pertanian mampu menjadi sektor yang lebih menjanjikan di Indonesia.
Jadi, petani tidak perlu kebingungan lagi tatkala membutuhkan modal untuk menjalankan aktivitas pertanian. Cukup mengandalkan KUR dengan bunga yang lebih terjangkau. Proses pengajuan pinjamannya juga terbilang mudah karena didukung oleh pemerintah.
Kredit Usaha Rakyat juga bisa menjadi angin segar bagi anak-anak muda yang ingin terjun ke bidang pertanian. Mengingat beratnya persaingan di dunia kerja sekarang ini.
Mentan Minta Pemda untuk Mempermudah KUR bagi Petani
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta para gubernur dan bupati di seluruh tanah air guna memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat sebagai permodalan usaha bagi petani.
Sehingga membantu dalam menghadapi tantangan nasional, misalnya saja cuaca ekstrem el nino. Pertanian sendiri merupakan sektor yang mudah terdampak oleh cuaca buruk.
Melalui Kredit Usaha Rakyat, pemerintah memfasilitasi para petani untuk mendapatkan modal. Jadi, tidak ada lagi halangan untuk menjalankan aktivitas pertanian meskipun ada tantangan seperti cuaca buruk atau gagal panen.
Mentan mengharapkan pemerintah daerah, provinsi atau kabupaten guna mengubah gaya pembiayaan yang pada mulanya bergantung ke anggaran negara menjadi menggandeng perbankan dan swasta.
Melalui Kredit Usaha Rakyat, petani bisa didorong guna mempunyai gagasan dalam mengenergikan sesuatu yang skalanya ekonomi. Jadi, mampu memanfaatkan KUR sebagai akses permodalan non APBN.
Berdasarkan keterangan Syahrul Yasin Limpo, pemanfaatan KUR sendiri telah selaras dengan program yang digagas oleh pemerintah misalnya saja penanaman 1.000 hektare lahan pertanian terintegrasi pada setiap daerah.
Kemudian juga peningkatan produktivitas menggunakan benih unggul dan teknologi mekanisasi. Jadi, pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat sudah sangat cocok untuk para petani.
Apabila Anda juga mempunyai sawah, cukup andalkan KUR bagi petani ketika membutuhkan modal. Jangan mencari rentenir untuk meminjam uang sebagai modal karena bunganya terlalu tinggi.
Kredit Usaha Rakyat juga sudah didukung sepenuhnya oleh Menteri Pertanian. Jadi tidak perlu ragu untuk mengajukan KUR melalui perbankan untuk menjalankan aktivitas di sawah.
Mentan Minta Perbankan Berperan Aktif dalam Memberikan KUR
Selain meminta para gubernur dan bupati di seluruh tanah air, Mentan juga mengharapkan perbankan berperan aktif dalam memberikan KUR bagi petani.
Jadi, pemberian Kredit Usaha Rakyat untuk para petani bukan hanya membutuhkan peran dari pemerintah daerah. Namun juga peran dari pihak swasta seperti perbankan.
Peran aktif dari perbankan juga bukan terbatas dalam memberikan layanan modal untuk para petani. Melainkan juga turut memperkokoh ketersediaan pangan pada sisi hulu hingga hilir.
Sebab, melalui pendanaan dari perbankan, produktivitas pertanian akan naik dalam hal memelihara ketahanan pangan nasional. Terutama di tengah keadaan kritis pangan sekarang ini, Indonesia sebagai negara maritim wajib memelihara produktivitas pertanian.
Peran aktif perbankan akan membantu menambah aktivitas pertanian, baik itu dalam budidaya, pasca panen atau proses perdagangan agribisnis. Jadi, bersama-sama dalam mendukung kemajuan bangsa dan negara.
Pemerintah juga akan turut mengawasi pemodalan usaha melalui KUR bagi petani. Program tersebut sudah selaras dengan perintah Presiden Jokowi yang menghendaki tumbuh kembang tani sebagai penguat ekonomi nasional.
Jadi, presiden bukan sekedar mengupayakan pemberian modal untuk petani. Namun juga memberikan gagasan dan bersama-sama memajukan pertanian tanah air.
Mentan juga menyampaikan apresiasi atas peran para pelaku industri dan peneliti pertanian tanah air yang menciptakan beragam varietas unggul. Sehingga lebih mampu menghadapi musim kemarau panjang atau cuaca ekstrem el nino.
Peran industri dan peneliti juga turut menambah produktivitas untuk menciptakan ketahanan pangan nasional. Jadi, cukup penting peran dari industri maupun peneliti.
Penyerapan KUR dalam Sektor Pertanian
Ketika membahas tentang KUR bagi petani, jangan melewatkan tentang penyerapan Kredit Usaha Rakyat dalam sektor pertanian. Setiap tahunnya tentu ada target yang harus dicapai.
Mari menengok penyerapan KUR mulai dari satu tahun sebelumnya, yakni di 2022. Pada tahun 2022, penyerapannya sudah mencapai 113,43 triliun (126,04 %).
Sementara target penyerapan dari tahun 2022 ialah sebanyak 90 triliun dengan debitur sampai 2,7 juta debitur. Angka ini sudah menunjukkan tingginya minat para petani untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat.
Sementara di tahun 2023 ini, target dari penyerapan KUR bagi petani ialah sebanyak 100 triliun. Hanya sampai tanggal 10 Juni 2023 saja, sudah tercatat penyerapan sebanyak 25,12 triliun (25,12%) dengan debitur sebanyak 532.321.
Ketika mengamati angka penyerapan Kredit Usaha Rakyat ini, tampak bahwa sektor pertanian sudah memanfaatkan sumber pembiayaan tersebut dengan baik. Jadi, sudah terbukti begitu membantu dalam pembiayaan usaha pertanian.
Jadi, para petani sebaiknya segera memanfaatkan program ini. Jangan lagi menganggap rentenir sebagai satu-satunya solusi untuk mendapatkan pendanaan modal.
Pertumbuhan penyerapan KUR untuk para petani akan sangat bermanfaat terutama di bulan Juni ini. Ketika BMKG memprediksikan Indonesia akan memasuki awal periode fenomena el nino.
Fenomena el nino menimbulkan potensi kekeringan sampai ke sebagian besar wilayah di tanah air. Sehingga pasti akan berdampak pula pada sektor pertanian.
Ketika sawah berhadapan dengan cuaca buruk dalam waktu lama, biasanya tanaman akan mudah layu bahkan mati. Sehingga sangat diperlukan upaya untuk menghadapinya.
Petani tidak perlu pusing lagi ketika memerlukan modal untuk menjalankan usaha pertanian. Sudah ada KUR bagi petani yang didukung pemanfaatannya oleh Mentan.