Inovasi Produksi Bawang Merah Jabar Mendapat Dukungan GMC

Joko Warino S.P M.Si

Inovasi produksi bawang merah khususnya di Jawa Barat sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi. Dengan adanya inovasi ini diharapkan juga berdampak positif bagi kehidupan para petani di daerah tersebut.

Sebelumnya sudah diketahui kalau Kabupaten Cirebon menjadi salah satu penyumbang hasil tani bawang merah paling besar di Jabar. Bahkan hasil produksi pertanian tersebut mencapai ribuan ton dalam satu tahun sehingga potensinya sangat besar.

Potensi seperti ini jika dimaksimalkan dengan inovasi tentu akan semakin membuat hasil produksi meningkat. Seperti pemberian fasilitas penunjang dan infrastruktur yang dibutuhkan dalam bidang pertanian di Jawa Barat.

Untuk informasi lebih lengkapnya tentang inovasi produksi bawang merah di Jabar bisa simak berita lengkapnya berikut ini.

Potensi Bawang Merah di Jawa Barat Perlu Dimaksimalkan

Inovasi Produksi Bawang Merah

Cirebon merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian bawang merah. Bahkan wilayah ini menjadi penyumbang terbesar di Jawa Barat sehingga potensinya harus lebih digali dan dimaksimalkan.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Cirebon jumlah catatan hasil panen sudah mencapai 45 tibu ton per tahunnya. Jumlah panen tersebut berdasarkan luasan lahan kurang lebih 3.400 ha dimana produksi per hektar bisa mencapai 10,5 ton.

Dapat disimpulkan dari luasan lahan tersebut maka dapat dihitung kalau capaian produksi mencapai 25 ribu ton per tahun. Maka potensi ini harus dikembangkan dengan melakukan berbagai inovasi produksi bawang merah agar semakin meningkat dan dimaksimalkan.

Korwil GMC Jawa Barat Hamndan Muhammad mengharapkan Cirebon menjadi salah satu komoditas yang sejajar dengan Brebes sebagai penghasil bawang merah unggulan.

Hamdan sendiri berusaha mencari inovasi agar pengembangan budi daya tersebut bisa dimaksimalkan sesuai target. Bahkan Hamdan sudah berdiskusi dengan Jerman tentang inovasi tersebut apalagi Jerman memiliki bawang yang bisa langsung dimakan.

Hal ini tentu saja menjadi harapan baik bagi masyarakat agar bisa memiliki produk bawang unggulan yang berkualitas. Diharapkan juga Brebes nantinya menjadi sentra bagi produksi hasil pertanian bawang merah terbesar di negara Indonesia.

Potensi seperti ini sangat diperhatikan oleh pemerintah dengan melakukan berbagai inovasi produksi bawang merah yang diperlukan. Bahkan potensi Jawa Barat bisa menyaingi seluruh daerah penghasil bawang di Indonesia tidak hanya dari segi jumlah namun kualitas juga.

Ada beberapa langkah yang ditawarkan kepada para petani untuk membantu meningkatkan produksi bawang di daerah tersebut. Tentunya tetap diberikan pendampingan agar berbagai informasi dan wawasan bisa diterima oleh para petani.

Tujuan Edukasi Pengembangan Bawang Merah oleh GMC

GMC merupakan Relawan Ganjar Milenial Center Jawa Barat menggelar edukasi khusus untuk para petani di desa Tawangsari. Desa tersebut terletak di Kabupaten Cirebon Jawa Barat dengan tujuan khusus.

Salah satunya yaitu untuk memberikan inovasi produksi bawang merah agar semakin meningkat. Bahkan peningkatan tersebut diharapkan bisa sebanding dengan Kabupaten Brebes yang saat ini jumlah produksinya jauh lebih besar.

Tujuan lain yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan para pertani tentang cara meningkatkan hasil produksi. Meskipun petani bawang di daerah tersebut sudah menjadi budaya dan dilakukan turun menurun namun tetap harus terbuka dengan informasi baru.

Keahlian para petani dalam mengelola lahan sehingga hasil produksi melimpah sudah menjadi bukti dari kualitas mereka. Namun petani tidak boleh puas dengan apa yang didapatkan saat ini sehingga harus terus melakukan inovasi produksi bawang merah.

Edukasi tersebut diberikan bukan hanya tentang bagaimana cara memproduksi dalam jumlah besar saja. Namun dari segi cara perawatan, pemberian pupuk atau pestisida dan hal-hal lain untuk semakin mendukung hasil produksi melimpah.

Apalagi dengan adanya perkembangan teknologi dalam bidang pertanian diharapkan bisa dimaksimalkan oleh para petani. Terbuka dengan penggunaan teknologi tentu saja akan semakin memudahkan para petani dalam mengelola lahan sampai proses panen.

Jadi edukasi ini sangat bermanfaat untuk para petani sehingga harus selalu terbuka dalam menerima berbagai informasi dan ilmu baru. Hal ini bertujuan demi kesejahteraan masyarakat yang pekerjaannya berkaitan dengan bawang merah bukan sekedar petani saja.

Pentingnya Pendampingan Mendorong Produksi Hasil Pertanian Bawang Merah

Hamdan sangat optimis jika Jawa Barat memiliki potensi besar untuk menjadi daerah sebagai penghasil bawang merah terbesar. Maka dari itu diberikan pendampingan dengan memberikan berbagai informasi serta wawasan untuk inovasi produksi bawang merah.

Sudah dijelaskan sebelumnya jika pemberian wawasan tersebut bertujuan untuk memajukan para petani disana. Jika petani maju maka dampak besar akan dirasakan tidak hanya untuk masyarakat sekitar namun juga pemerintah.

Banyak masyarakat daerah tersebut hidupnya bergantung pada komoditas satu ini dan menjadi budaya turun temurun. Hal ini membuat sebuah siklus ekonomi masyarakat setempat jauh lebih baik dari tahun ke tahun.

Sementara itu pendampingan pengembangan inovasi produksi bawang merah dilakukan agar petani lebih berkesplorasi. Sehingga dapat meningkatkan hasil produksi menjadi lebih maksimal didukung dengan lahan cukup luas di daerah tersebut.

Hamdan berharap dengan adanya inovasi membuat kapasitas produksi yang sudah besar terus bertambah banyak. Namun diimbangi dengan kualitas sehingga hasil produksi yang didapatkan bisa memberikan hasil terbaik.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil produksi dan penting diketahui oleh para petani, antara lain:

  • Luas lahan menjadi faktor penting sebagai tempat memproduksi jadi semakin luas lahannya maka diharapkan hasil panennya juga lebih banyak.
  • Bibit juga merupakan faktor penting karena kualitas bibit berpengaruh pada kualitas hasil panen yang didapatkan. Jika bibit tersebut berkualitas buruk tentu saja berpengaruh pada pertumbuhan serta hasil panen tidak maksimal.
  • Tenaga kerja adalah faktor lainnya baik itu petani maupun tenaga lepas harus memiliki kemampuan dalam mengelola lahan serta dalam perawatan tanaman.
  • Faktor lain yaitu pupuk, pestisida cair, pestisida padat yang harus diperhatikan sebagai salah satu komponen penting mendukung inovasi produksi bawang merah.

Harapan Petani untuk GMC Memfasilitasi Program Inovasi Produksi Bawang Merah dan Solusi

Selaku koordinator petani Tawangsari, Rustanto menyambut baik program inovasi produksi bawang merah dari pemerintah. Bahkan Rustanto berterimakasih atas kedatangan GMC ke wilayahnya serta berbagai bantuan yang diberikan.

Rancangan program pertukaran sedang dibahas dengan GMC Jawa Tengah untuk mendukung inovasi tersebut. Pembahasan ini tentang pemberian infrastruktur serta fasilitas penunjang yang dibutuhkan oleh pertanian.

Namun pemberian fasilitas serta infrastruktur tersebut saat ini masih digali untuk menentukan mana yang paling dibutuhkan sekarang. Diharapkan pemberian fasilitas serta infrastruktur bisa sesuai kebutuhan petani sehingga bisa lebih dimaksimalkan.

Berkat adanya bantuan tersebut petani semakin termotivasi untuk lebih mengembangkan potensi kedepannya. Tidak hanya berfokus pada hasil sekarang yang memang sudah cukup besar namun lebih dikembangkan lagi.

Bertambahnya pendidikan dasar pertanian yang diberikan setiap tahun berdampak positif pada kualitas petani. Apalagi dengan kedatangan GMC membuat pemahaman semakin kuat serta inovasi juga semakin dikembangkan demi kemajuan bersama.

Harapan GMC memfasilitasi program solusi terhadap kendala besar yang dihadapi petani sangat dibutuhkan. Seperti permasalahan subsidi pupuk saat ini semakin sulit karena pengaruh birokrasi dan segi harga juga meningkat.

Apalagi sebagian petani belum memiliki kartu tani sehingga diharapkan GMC bisa membantu mencari solusi terbaik untuk mengatasi hal ini. Sehingga antara inovasi produksi bawang merah dan kendala dalam diselesaikan dengan baik.

Also Read

Bagikan:

Joko Warino S.P M.Si

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau dengan bidang keahlian Ilmu Tanah dan Kesuburan Tanah. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat.

Tags

Tinggalkan komentar