Pentingnya pembangunan manusia dalam menerapkan program hilirisasi sektor pertanian. Menjadi sorotan Ketua Badan Kerja Sama Parlemen Dewan Perwakilan Daerah (BKSP DPD) RI, Sylviana Murni.
Pada sebuah acara Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Berbasis Korporasi (ProPaktani). Sylviana Murni menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mendongkrak hasil, mengangkat pertanian sebagai profesi.
Dalam data sensus tahun 2023, populasi total Indonesia mencapai 270,52 juta jiwa, 70,72 persen di antaranya merupakan usia produktif. Menurut Sylviana Murni, angka usia produktif ini merupakan anugerah yang patut disyukuri.
Bisa menjadi aset luar biasa bagi bangsa jika dikelola dengan baik. Namun, perhatian terhadap sektor belakangan ini menurun, hanya sedikit generasi muda yang tertarik untuk menjadi petani.
Daftar Isi
Hilirisasi Sektor Pertanian Menjadi Fokus Sylviana Murni
Fakta diungkapkan pada acara tersebut menunjukkan bahwa dari total 33,4 juta petani di Indonesia, hanya 8 persen atau sekitar 2,7 juta orang yang berusia antara 20 hingga 39 tahun. Oleh karena itu, Sylviana Murni mendorong agar minat generasi muda ditingkatkan.
Salah satu cara untuk meningkatkan keterlibatan generasi muda di sektor pertanian adalah dengan melakukan transformasi pendidikan vokasi. Menciptakan program wirausaha muda, melibatkan mahasiswa, alumni, pemuda tani program Kementerian.
Selain itu, Sylviana Murni menekankan pentingnya menumbuhkan Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang fokus pada sektor. Menyelenggarakan program pelatihan magang bagi petani muda, serta mengoptimalkan peran penyuluh.
Untuk mengembangkan mendorong minat petani muda tidak hanya itu, Sylviana Murni juga menyoroti pentingnya strategi pengembangan dari hulu ke hilir dalam sektor pertanian. Selain menghadapi krisis iklim akibat pemanasan global, kondisi Indonesia saat ini.
Menghadapi tantangan ini, Sylviana Murni menawarkan beberapa solusi. Pada bagian hulu, perlu dilakukan budidaya dengan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga hilirisasi sektor pertanian bagi masyarakat perkotaan.
Selanjutnya, harus ada peningkatan produksi komoditas pangan lokal, seperti holtikultura peternakan, dengan memanfaatkan teknologi inovasi. Di sisi hilir, perlu dilakukan pengembangan teknologi pengolahan dengan fokus pada industri olahan pangan rumah tangga.
Melalui dukungan kepada usaha kecil menengah (UKM) yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Selain itu, penting juga untuk menggali resep menu khas nusantara berbasis pangan lokal yang dapat menjadi alternatif panganan pokok bagi masyarakat.
Menerapkan Program Hilirisasi Sektor Pertanian Peran Generasi Muda
Pertanian merupakan sektor krusial dalam memenuhi kebutuhan pangan mendukung ketahanan pangan suatu negara. Untuk meningkatkan daya saing keberlanjutannya, program menjadi salah satu langkah strategis yang diperlukan.
Dalam konteks ini, peran generasi muda menjadi kunci dalam menerapkan program hilirisasi sektor pertanian. Membawa Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan inovatif.
1. Menerapkan Teknologi Pertanian Modern
Generasi muda tumbuh di era teknologi digital, yang memungkinkan memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi inovasi. Generasi muda dapat memainkan peran penting dalam mengadopsi teknologi modern.
Penggunaan teknologi seperti sensor tanah, kecerdasan buatan, drone, analisis data dapat meningkatkan efisiensi produktivitas di sektor pertanian. Dengan pemanfaatan teknologi ini, generasi muda dapat membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil.
2. Promosi Produk Pertanian Bernilai Tambah
Hilirisasi sektor pertanian berarti mengolah hasil menjadi produk bernilai tambah tinggi. Generasi muda dapat berperan sebagai agen pemasaran promosi produk yang bernilai tambah.
Dengan menggunakan kreativitas dan kecakapan dalam pemasaran digital, dapat mengenalkan produk berkualitas tinggi ke pasar lokal maupun internasional. Melalui promosi produk berkualitas tinggi, dapat membantu meningkatkan nilai ekonomi.
3. Berperan dalam Agribisnis dan Rantai Pasok Pertanian
Generasi muda memiliki semangat berwirausaha tinggi. Dalam menerapkan program hilirisasi sektor pertanian dapat berperan sebagai pelaku di sektor agribisnis dan rantai pasok pertanian.
Dengan menciptakan usaha agribisnis yang inovatif, misalnya dalam pengolahan hasil, pengemasan, atau logistik. Generasi muda dapat meningkatkan nilai tambah produk menciptakan peluang kerja bagi masyarakat lokal.
4. Menyediakan Pelatihan dan Edukasi
Peran juga dapat dilihat dari upaya dalam menyediakan pelatihan dan edukasi bagi petani pelaku usaha di sektor pertanian. Dapat berkolaborasi dengan lembaga pendidikan atau organisasi non-pemerintah untuk menyelenggarakan pelatihan tentang teknologi.
Praktik berkelanjutan, manajemen agribisnis. Dengan memberikan pendidikan pelatihan, membantu meningkatkan kapasitas, keterampilan para pelaku di sektor.
5. Mendorong Riset dan Inovasi
Generasi muda memiliki kecenderungan untuk berinovasi dan melakukan riset. Dalam menerapkan program, dapat berperan dalam melakukan riset dan inovasi untuk mengatasi tantangan di sektor.
Dengan berkolaborasi dengan perguruan tinggi atau lembaga penelitian. Dapat mencari solusi dan teknologi baru yang meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan.
Program hilirisasi sektor pertanian adalah langkah penting untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan sektor pertanian. Generasi muda memiliki peran kunci dalam menerapkan program ini.
Dengan adopsi teknologi modern, promosi produk bernilai tambah, peran dalam agribisnis dan rantai pasok pertanian. Penyediaan pelatihan dan edukasi, serta dukungan untuk riset dan inovasi, dapat membawa menuju masa depan berkelanjutan.
Efisien inovatif, kolaborasi antara, pemerintah, lembaga pendidikan. Masyarakat secara keseluruhan akan menjadi kunci untuk mencapai visi Indonesia maju berdaya saing.
Generasi Muda Harus Ikut Andil dalam Hilirisasi Sektor Pertanian
Pertanian sebagai sektor ekonomi utama di Indonesia memegang peran krusial dalam mencukupi kebutuhan pangan dan mendukung ketahanan pangan negara. Untuk mewujudkan yang berdaya saing dan berkelanjutan, menjadi langkah penting melibatkan transformasi produk.
Pertanian menjadi berbagai produk bernilai tambah tinggi. Dalam konteks ini, memiliki peran kunci dalam menerapkannya, kami akan menjelaskan beberapa alasan mengapa harus ikut andil.
1. Potensi Kreativitas dan Inovasi
Generasi muda memiliki potensi kreativitas dan inovasi tinggi. Di tengah tantangan modern, diperlukan pemikiran segar dan solusi inovatif untuk meningkatkan nilai tambah produk.
Generasi muda dapat berperan dalam menciptakan produk-produk yang memiliki nilai tambah tinggi dan sesuai dengan permintaan pasar. Sehingga meningkatkan daya saing sektor di tingkat nasional maupun internasional.
2. Hilirisasi Sektor Pertanian Memanfaatkan Kemajuan Teknologi
Teknologi modern memiliki peran penting dalam memajukan sektor pertanian. Generasi muda tumbuh di era digital, sehingga mereka memiliki kemampuan dalam memahami dan memanfaatkan teknologi terkini.
Dengan adopsi teknologi seperti analisis data, kecerdasan buatan, sensor, dan drone, dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi. Kualitas produk, dan manajemen rantai pasok.
3. Mendorong Diversifikasi Produk Pertanian
Hilirisasi sektor pertanian bertujuan untuk mengolah hasil menjadi produk bernilai tambah tinggi. Generasi muda dapat berperan dalam mendorong diversifikasi.
Dengan menciptakan produk olahan beragam, misalnya makanan olahan, produk organik. Produk kesehatan, dapat membuka peluang pasar baru meningkatkan pendapatan petani serta pengusaha.
4. Pelaku Utama dalam Pemasaran dan Promosi
Generasi muda memiliki kemampuan dalam memanfaatkan media sosial dan pemasaran digital untuk mempromosikan produk. Dengan menjadi pelaku utama dalam promosi produk, dapat meningkatkan visibilitas produk dan mencapai pasar lebih luas.
Upaya ini akan membantu menghubungkan produsen dengan konsumen secara langsung. Mengurangi ketergantungan pada perantara, sehingga petani dapat memperoleh harga yang lebih baik.
5. Memperkuat Kemandirian Pangan
Partisipasi dalam hilirisasi sektor pertanian merupakan langkah strategis dalam memperkuat kemandirian pangan negara. Dengan meningkatkan nilai tambah produk dan mengurangi impor produk olahan, negara dapat menghadapi fluktuasi harga.
6. Menciptakan Lapangan Kerja
Peran generasi muda dalam juga mencakup penciptaan lapangan kerja. Dengan berperan sebagai pelaku di sektor agribisnis, pengolahan produk, dan rantai pasok, dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal.
Generasi muda memiliki peran kunci dalam menerapkannya. Dukungan dari pemerintah, lembaga pendidikan, sektor swasta akan menjadi kunci untuk hilirisasi sektor pertanian menggerakkan menjadi agen perubahan.