Stok Hewan Ternak Nasional Untuk Idul Adha Aman

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, memastikan bahwa stok hewan ternak di seluruh Indonesia aman menjelang Idul Adha tahun ini aman. Menteri SYL menyampaikan pernyataan tersebut saat melakukan pengecekan langsung di Kandang Kelompok Ternak milik PT. Bima Jaya Farm yang terletak di Kota Bogor.

Melakukan Pengecekan Langsung Stok Hewan Ternak

stok hewan ternak

Menteri SYL menyampaikan bahwa ia telah melakukan pengecekan langsung pada Senin lalu terhadap tempat-tempat untuk menampung sapi, kerbau, dan hewan lainnya sebagai persiapan menyambut Idul Kurban yang akan segera tiba. 

Menteri SYL mengecek keadaan Depo Sapi Qurban Bima Jaya Farm saat ini menampung 900 ekor sapi, dimana 90% berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB), dan 150 kambing/domba. 

Informasi dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menyebutkan bahwa semua hewan kurban di tempat ini telah memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

Setelah meninjau depo tersebut, Menteri SYL menyatakan bahwa semua hewan kurban berada dalam kondisi sehat dan sesuai dengan standar yang ada.

Menteri SYL juga menekankan pentingnya memeriksa ear tag pada hewan ternak. Menurutnya, semua hewan kurban dari daerah seperti NTT, NTB, dan Sulawesi harus dilengkapi dengan ear tag. Ia memastikan bahwa semua hewan tersebut telah dilengkapi dengan ear tag.

Lebih lanjut, Menteri SYL menegaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah daerah di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Kerjasama tersebut guna mempersiapkan hewan kurban tahun ini dalam segala aspek.

Menteri SYL mengungkapkan bahwa pihaknya telah membuat tim gugus tugas. Tim ini secara rutin melaporkan kesiapan hewan kurban di daerah setiap minggunya.

Pemerintah Melakukan Yang Terbaik Untuk Stok Hewan Ternak

stok hewan ternak

Menteri SYL menjelaskan bahwa Kementan dan pemerintah daerah di Indonesia telah mempersiapkan hewan kurban tahun ini dengan lebih baik dalam segala aspek.

Saat ini,stok hewan ternak untuk hewan kurban secara nasional, termasuk sapi, kerbau, kambing, dan domba, mencapai 2.737.996 ekor.

Untuk kebutuhan hewan kurban tahun 2023 setidaknya membutuhkan sebanyak 1.743.051 ekor. Jumlah ini mengalami peningkatan 2% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pemerintah melalui Kementan masih terus mengupayakan pemberian pendampingan dan pembinaan tentang kesehatan hewan pada para peternak sapi.

Saat ini Kementan memberikan pendampingan untuk peternak yang berada di wilayah Jabodetabek. Tindakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa hewan yang ada dalam penjualan saat ini memiliki keadaan sehat dan layak untuk konsumsi.

Ucapan Terima Kasih Pada Pemerintah

stok hewan ternak

Ilman, seorang pengusaha sapi dari Bima Jaya Farm, mengucapkan terima kasih atas perhatian Kementan dalam melakukan pengecekan dan mempercepat izin keluar masuk hewan melalui Balai Karantina di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ilman, yang merupakan bagian dari peternakan Bima Jaya Farm, menyatakan bahwa mereka merasa terbantu upaya pemerintah. Pemerintah terus melakukan pengecekan, memberikan rekomendasi izin keluar masuk, dan memantau pergerakan ternak dari karantina hingga ke dinas peternakan di Bogor.

Ilman menyampaikan bika upaya pengecekan dan pendampingan pemerintah terhadap peternak sapi di Bima telah banyak membantu peternak. Peternak dapat memastikan bila konsumen membeli hewan kurban yang terjamin sehat dan juga layak konsumsi.

Ilman mengungkapkan bahwa langkah ini telah memberikan perubahan positif. Penjualan stok hewan ternak meningkat ketimbang tahun sebelumnya. Para peternak bersyukur karena bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah terutama menjelang Idul Adha.

Penjualan Ternak Bima Jaya Farm Meningkat

penjualan ternak

Saat ini, tercatat bila penjualan sapi di Bima Jaya Farm mencapai angka 20 sampai 30 ekor per hari. Angka ini masih berfluktuasi terutama menjelang Hari Raya Idul Adha 2023.

Ilman menyebutkan bahwa izin keluar sapi tahun ini mencapai 12.000 ekor, dengan 7.500 ekor di antaranya diarahkan ke wilayah Bogor.

Ilman menambahkan bahwa 7.500 ekor sapi telah berizin dan masuk di wilayah dinas pertanian Bogor, sementara 5.000 ekor lainnya tersebar di wilayah lain. Penjualan sapi bahkan mencapai 30 ekor per hari. Rata-rata harga penjualan berada dalam kisaran 12 juta hingga 45 juta rupiah.

Di lokasi tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan bahwa ketersediaan sapi potong menjelang Idul Adha 2023 dalam kondisi aman.

Menurutnya, pemerintah dan sektor swasta, termasuk petani, perlu terus untuk bekerja sama. Dengan demikian dapat menghasilkan hewan ternak berkualitas dan menjalani pemeriksaan kesehatan yang ketat.

Menteri SYL menambahkan bahwa kementerian telah turun langsung melakukan pengecekan. Stok hewan ternak sapi potong menjelang Idul Adha dalam kondisi aman dan telah melalui serangkaian pengecekan untuk memastikan kesehatan hewan ternak.

Upaya Sosialisasi Terhadap Peternak

stok hewan ternak

Sebagai persiapan menjelang Hari Raya Idul Adha, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebelumnya telah melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis (bimtek). Mereka memberikan bimtek mengenai pelaksanaan kurban di tengah wabah penyakit hewan.

Menteri SYL menjelaskan bahwa pengadaan kegiatan sosialisasi dan bimtek ini karena pada tahun ini peternak di Indonesia menghadapi munculnya penyakit hewan baru. Penyakit tersebut adalah Penyakit Kulit Berbenjol atau Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi.

Selain itu, upaya ini juga dilakukan sebagai langkah kewaspadaan terhadap kemungkinan munculnya Peste des Petits Ruminant (PPR) pada kambing dan domba.

Nasrullah menerangkan apabila kegiatan ini merupakan arahan dari Menteri SYL, khususnya untuk mengatasi penyakit LSD yang ada di beberapa daerah.

Informasi ini mencakup pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan bimtek oleh Kementan secara hibrida pada tanggal 14 Juni 2023 lalu. Sekitar 1.000 orang hadir, termasuk Tim Pemantau Hewan Kurban yang terdiri dari medis dan paramedis, serta Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang bertanggung jawab atas pemotongan hewan kurban di luar RPH-R.

Nasrullah menekankan pihaknya telah menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian dan sebagai tanggung jawab Kementan terkait penanganan kasus LSD dan PPR. Pihaknya telah mengedarkan Surat Edaran Nomor 5412 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Kurban dan Pemotongan Hewan.

Terkait penyakit LSD, Nasrullah menjelaskan bahwa Pemerintah telah melakukan upaya pencegahan melalui vaksinasi dan pengawasan lalu lintas ternak.

Lalu Lintas Hewan Ternak Meningkat Saat Idul Adha

hewan kurban

Menurutnya, menjelang Idul Adha, lalu lintas ternak selalu meningkat. Oleh karena itu, Nasrullah menekankan pentingnya menerapkan Permentan 17 tahun 2023 tentang Tata Cara Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Produk Hewan, dan Media Pembawa Penyakit Hewan lainnya di dalam Wilayah NKRI. Tujuannya untuk mencegah penyebaran penyakit hewan tersebut.

Nasrullah menambahkan bila pelaksanaan kurban sangat erat kaitannya dengan syariat Islam. Oleh karena itu Kementan menjalin koordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kementan juga akan menerjunkan tenaga medis dan paramedis veteriner untuk memantau pelaksanaan kurban di lapangan. Hal ini sudah terlaksana seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan bimtek, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Syamsul Ma’arif, menyampaikan harapannya agar kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan peternak. Terutama pengetahuan dalam menangani hewan dan produk hewan selama pelaksanaan kurban.

Syamsul menegaskan bahwa proses pemotongan hewan kurban tidak boleh sembarangan. Mulai dari penyembelihan hewan kurban hingga penyediaan daging harus dengan cara yang benar. Alasannya karena dalam ibadah kurban tidak hanya memperhatikan aspek halal, tetapi juga harus toyyib.

Para narasumber yang hadir pada kegiatan sosialisasi dan bimtek Kementan ini antara lain Dr. drh Denny Widaya Lukman M.Si dengan materi penanganan daging dan jeroan dari hewan kurban secara higienis.

Kemudian penjelasan dari drh Vetnizah Juniantito Ph.D, APvet dengan materi penjaminan kesehatan hewan dan produk hewan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kesehatan Hewan, Nuryani Zainuddin, juga menghimbau masyarakat untuk melaporkan setiap kecurigaan penyakit hewan kepada petugas kesehatan hewan terdekat.

Tinggalkan komentar