Contents
Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Purwakarta mengumumkan bahwa stok hewan ternak Purwakarta masih melimpah. Hal ini memberikan kesempatan bagi para peternak untuk mengirimkan hewan kurban ke Karawang, Bekasi, dan Jakarta. Berikut ulasannya.
Hewan Ternak Purwakarta Melebihi Kebutuhan Idul Adha
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, menyatakan bahwa daerahnya memiliki jumlah hewan kurban yang sangat melimpah, termasuk sapi, kerbau, kambing, dan domba. Ia menegaskan bahwa ketersediaan hewan kurban untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sangat aman bahkan berlebih.
Data dari Diskanak Purwakarta mencatat bahwa stok hewan ternak Purwakarta yang tersedia untuk kurban mencapai 26.933 ekor. Jumlah tersebut terdiri dari 12.600 ekor sapi, 368 ekor kerbau, 13.650 ekor domba, dan 215 ekor kambing.
Anne juga menyampaikan bahwa kebutuhan hewan kurban di Purwakarta saat ini sebanyak 9.944 ekor. Jumlah itu terdiri atas 1.890 ekor sapi, 21 ekor kerbau, 7.875 ekor domba, dan 158 ekor kambing.
Dengan melihat data tersebut, pemerintah memastikan bahwa ketersediaan hewan kurban di Purwakarta sangat melimpah. Bahkan jumlahnya bahkan melebihi kebutuhan. Oleh karena itu Bupati Anne menyatakan bahwa Purwakarta memiliki surplus hewan kurban.
Siti Ida Hamidah yang menjabat Kepala Diskanak Purwakarta menjelaskan bahwa surplus ketersediaan hewan kurban tersebut terjadi karena upaya para peternak di Purwakarta. Mereka berhasil melakukan budidaya hewan ternak dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang baik pula.
Ida menyebutkan bahwa mereka akan memanfaatkan surplus tersebut untuk memenuhi permintaan hewan kurban dari daerah lain. Ia berencana mengirimkan hewan ternak dalam jumlah besar ke DKI Jakarta, Bandung, Karawang, dan Bekasi.
Selain itu, para peternak juga dapat memasok kebutuhan pasar hewan kurban di Purwakarta, seperti Pasar hewan ternak Ciwerang, Bojong, Wanayasa, dan Pasar hewan ternak Citeko.
Ida menambahkan bahwa banyak pembeli hewan ternak Purwakarta dari daerah lain yang datang ke pasar hewan untuk membeli hewan kurban dari Purwakarta. Baginya, ini merupakan peluang ekonomi yang besar bagi peternak Purwakarta.
Dinas Memastikan Kesehatan Hewan Ternak Purwakarta
Ida memastikan bahwa mereka mengirimkan hewan kurban yang akan sudah bebas dari penyakit hewan, termasuk penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit lato-lato.
Pihak terkait melakukan langkah ini sebagai tindak lanjut perintah Bupati Anne Ratna Mustika. Bupati Anne meminta untuk memastikan semua hewan ternak kurban, terutama sapi dan kerbau, bebas dari berbagai penyakit hewan. Tak terkecuali dari penyakit LSD atau penyakit lato-lato.
Ida menjelaskan jika ia mendapatkan mandat dari Bupati untuk memastikan bahwa semua hewan ternak sapi dan kerbau di Purwakarta aman untuk kurban. Hal ini semakin genting terutama menjelang perayaan Idul Adha ketika permintaan hewan ternak sapi tinggi.
Ida menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan monitoring dan kontrol ketat terhadap semua hewan ternak untuk memastikan bahwa mereka bebas dari penyakit LSD. Langkah ini bersamaan dengan pelaksanaan vaksinasi serentak sejak tanggal 5 Juni lalu.
Bersama dengan jajaran pemerintah daerah Purwakarta, pihaknya melakukan vaksinasi untuk menghentikan penyebaran. Selain juga mengupayakan untuk mengatasi penyakit LSD pada hewan ternak sapi dan kerbau. Ia mengungkapkan bahwa ribuan ternak sudah berhasil memperoleh vaksinasi untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat.
2057 Ekor Sapi Menerima Vaksinasi
Sebanyak 2.057 ekor sapi dan kerbau telah menerima vaksinasi untuk mengatasi penyakit LSD atau penyakit lato-lato satu minggu sejak pelaksanaan pertama. Bupati Anne melaporkan bahwa sejak peluncuran vaksinasi serentak, petugas yang mereka tugaskan telah berhasil memvaksinasi ribuan sapi dan kerbau.
Ia menambahkan bahwa dinas berupaya untuk pemberian vaksinasi guna memutus mata rantai penyebaran penyakit LSD di seluruh Kabupaten Purwakarta. Data dari Dinas Peternakan dan Pertanian Purwakarta mencatat bahwa dari total 2.057 hewan ternak yang menerima vaksinasi. Itu terdiri dari 1.896 ekor adalah sapi dan 161 ekor adalah kerbau.
Bupati Anne menginformasikan jika petugas vaksinasi dari Diskanak Purwakarta telah bergerak untuk melakukan vaksinasi. Mereka akan melakukan vaksinasi ke semua pasar hewan dan lokasi peternakan di 17 kecamatan yang ada di seluruh Kabupaten Purwakarta.
Ia berjanji akan terus melakukan monitoring dan pengawasan di semua pasar hewan dan lokasi ternak, serta memperketat langkah-langkah tersebut menjelang Idul Adha, untuk memastikan bahwa semua hewan kurban bebas dari penyakit LSD.
Vaksinasi Masih Berlanjut
Langkah vaksinasi yang menjadi upaya penanggulangan LSD oleh Bupati akan terus berlanjut, ungkap Kepala Diskanak Purwakarta, Siti Ida Hamidah. Upaya ini akan terus berlanjut hingga penyakit LSD pada ternak sapi dan kerbau berhasil teratasi secara keseluruhan.
Diskanak akan terus memberikan vaksinasi hingga mencapai target yang ada. Mereka menargetkan vaksinasi untuk sebanyak 5.500 ekor sapi dan kerbau. Ida menjelaskan bahwa penyakit LSD adalah penyakit kulit infeksius karena Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). Penyakit ini umumnya menyerang hewan ternak sapi dan kerbau.
Pemerintah Purwakarta menemukan pertama kali kasus penyakit LSD pada tanggal 6 Februari 2023 di posko pemeriksaan sebelum memasuki Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng.
Penemuan penyakit ini terjadi saat oleh Tim Kesehatan Hewan Diskanak Purwakarta melakukan pemeriksaan hewan dan kontrol rutin lalu lintas ternak serta vaksinasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).
Setelah penemuan kasus penyakit LSD, Diskanak Purwakarta meningkatkan monitoring dan pengawasan secara ketat untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit tersebut.
Ida menyampaikan bahwa setelah peternak menemukan penyakit ini, mereka menerima arahan dari Bupati untuk melakukan monitoring yang ketat. Pemerintah ingin memastikan bahwa penyakit tersebut tidak menyebar secara luas..
Monitoring Ketat Dari Dinas
Meskipun jumlah ternak sapi dan kerbau yang terkena penyakit LSD relatif kecil dengan jumlah total ternak sapi di Purwakarta, yaitu sekitar 13.808 ekor sapi dan 368 ekor kerbau. Ida juga menegaskan bahwa mereka tidak ingin kasus ini menular ke sapi-sapi lain.
Oleh karena itu, mereka akan terus melakukan monitoring dan pengawasan yang ketat terhadap semua lokasi ternak sapi dan pasar hewan di Purwakarta, dengan tujuan untuk sepenuhnya mengatasi penyakit tersebut.
Meskipun tidak menular kepada manusia, LSD menyerang kulit dan menyebabkan bentol-bentol seperti cacar, jerawat, serta kerusakan pada karkas dan tulang akibat penyakit virus Poxviridae atau cacar kulit.
Meskipun manusia masih dapat mengonsumsi daging yang terinfeksi LSD jika cara memasaknya dengan benar dan merebusnya selama 30 menit. Namun kita tidak dapat mengkonsumsi daging hewan yang terkena LSD karena telah rusak.
Pada tahun 2022, pemerintah menemukan kasus pertama LSD di Indonesia di Provinsi Riau. Namun, penyebarannya tidak secepat penyakit PMK yang dapat menyebar melalui udara dan lalu lintas ternak.
Penyebab LSD adalah vektor seperti lalat, nyamuk, dan caplak. Oleh karena itu, perlu memperhatikan sepenuhnya lalu lintas ternak. Setelah muncul di Riau, penyakit ini menyebar ke Jawa Tengah, khususnya di daerah Kendal, dan saat ini telah menyebar ke Jawa Timur.
Penyebarannya tidak secepat PMK, di mana jika satu daerah terkena, daerah sekitarnya juga pasti akan terkena.

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau dengan bidang keahlian Ilmu Tanah dan Kesuburan Tanah. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat.