Contents
Presiden Joko Widodo memesan tiga ekor sapi dari peternak lokal yang berasal dari Kabupaten Cianjur. Rencananya, ketiga sapi tersebut akan menjadi kurban pada perayaan Hari Raya Idul Adha tahun 1444 Hijriah di Istana Presiden. Informasi mengenai sapi kurban Presiden Jokowi ini mencakup asalnya dari Cianjur dan daerah lainnya.
Punya Bobot 1 Ton
Tiga ekor sapi yang berasal dari Sentra Peternakan Sapi Saritani di Kampung Pawenang, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Cianjur memiliki bobot masing-masing sebesar 1 ton. Sapi-sapi ini telah menjadi milik oleh orang nomor satu di Indonesia, yaitu Presiden Joko Widodo, terdiri dari satu ekor jenis Simental dan dua ekor jenis Limosin.
Rahman, yang bertanggung jawab atas kandang tersebut, mengungkapkan bahwa sapi Simental tersebut memiliki nama Rocky. Sementara itu, dua ekor sapi Limosin lainnya memiliki nama Tyson dan Gomang.
Sapi Kurban Istana Presiden Sehat dan Divaksin
Ketiga hewan kurban tersebut berada dalam kondisi sehat, telah menerima vaksinasi, vitamin, dan obat-obatan sehingga bebas dari ancaman Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).
Rahman juga mengungkapkan bahwa ia akan terus memantau ketiga sapi tersebut hingga hari pengiriman oleh petugas dari dinas peternakan setempat, provinsi, dan pusat. Ia menjelaskan bahwa pilihan hewan kurban untuk Presiden sangat selektif, memenuhi kriteria dan standar yang telah ada.
Menurut Rahman, ketiga sapi tersebut memenuhi standar baik dari segi kesehatan maupun bobot. Ia menambahkan bahwa ini merupakan tahun keempat Presiden Jokowi memesan sapi kurban dari peternakan tersebut.
Meskipun ada pertanyaan tentang harga ketiga sapi pesanan Jokowi ini, Rahman tidak memberikan angka secara spesifik. Ia hanya menyebut bahwa menurutnya sapi-sapi tersebut sangat istimewa. Rahman menjelaskan bahwa sapi dengan bobot di atas 1 ton memang memiliki perlakuan, pakan, dan tentu saja harganya yang spesial.
Sapi Kurban Presiden Jokowi Bernama Bruno
Bruno, sapi berbobot 840 kilogram, merupakan sapi milik Indra Farm House Jambi dan menjadi pilihan sapi kurban Presiden Joko Widodo. Bruno bukanlah pilihan pertama sapi kurban Presiden Jokowi. Ferdi Arief menceritakan jika ini adalah pembelian kedelapan sapi jumbo oleh Jokowi.
Arief menceritakan bahwa pada tahun sebelumnya, dia telah mengirim sapinya untuk kurban di Kota Jambi dan bahkan hingga ke Muaro Jambi. Ia juga mengungkapkan bahwa Bruno telah berada di peternakannya selama 1,5 tahun terakhir. Ia membelinya dari peternak di Muaro Jambi saat sapi itu berusia 3,5 tahun.
Bruno sendiri adalah sapi jenis Limosin yang berasal dari Australia, dengan berat terakhir mencapai 840 kilogram, dan berada di peternakan di kawasan Mayang Mangurai. Arief mengungkapkan bahwa Jokowi memesan Bruno untuk kurban Idul Adha sekitar sebulan yang lalu. Dia juga menyebut kemungkinan Bruno akan dikirimkan ke Merangin pada H-2 Idul Adha.
Staf Kantor Sekretariat Presiden menyampaikan bahwa Jokowi sendiri datang untuk mengurus administrasi sapi ini. Awalnya, Bruno memiliki harga Rp 95 juta kata Arief, namun setelah melalui negosiasi dan pembayaran pajak serta administrasi lainnya, harga akhir Bruno turun menjadi Rp 85 juta.
Arief menjelaskan bahwa Bruno mendapatkan beberapa perawatan khusus. Selain rumput yang biasanya menjadi pakan sapi Bali di peternakan tersebut, Bruno juga menerima pakan berupa ampas tahu, dedak, dan konsentrat.
Sapi Kurban Presiden Jokowi Bernama Black Bos
Muhammad Badar Kurniawan, seorang peternak sapi kelahiran tahun 1989, merasa senang setelah sapinya terpilih sebagai sapi kurban oleh Presiden Joko Widodo. Sapi tersebut berjenis sapi Angus dengan berat 1,3 ton. Badar memeliharanya di peternakan yang berada di Jalan Magelang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Badar menerima tawaran dari Puskeswan Sleman untuk pembelian sapi kurban saat lebaran lalu. Ia kemudian mengajukan sapi tersebut sebagai sapi kurban Presiden Joko Widodo. Badar tidak menyia-nyiakan tawaran tersebut.
Sapi berwarna hitam tersebut kemudian diperiksa oleh Puskeswan dan hasil pemeriksaan menyatakan bahwa sapi tersebut dalam kondisi sehat. Badar menjelaskan bahwa kemudian Setneg (Sekretariat Negara) menindaklanjuti untuk menentukan harganya dan akhirnya menemukan kesepakatan dengan harga Rp 107.500.000.
Badar memberi nama Black Bos sesuai dengan warna Sapi Angus yang seluruh tubuhnya berwarna hitam. Sedangkan “bos” dipilih dengan harapan sapi tersebut akan tumbuh besar.
Badar merasa bersyukur karena harapannya tercapai. Black Bos dipelihara oleh Badar selama 3 tahun. Pada saat itu, Badar membeli Black Bos dari seorang temannya dengan berat 280 kilogram. Ia menceritakan bahwa saat membeli sapi tersebut, sapi masih berusia sekitar 6 bulan.
Seperti perlakuan pada sapi khusus secara umum, Badar memberi makan Black Bos dua kali sehari dengan ampas tahu, kulit kedelai dari limbah tempe, dan silase.
Sapi Kurban Untuk Korban Bencana Longsor di Natuna
Presiden Jokowi juga memilih untuk berkurban satu ekor sapi dengan berat 750 kilogram. Jokowi memberikan sapi kurban ini untuk masyarakat korban longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Suhendrik, seorang peternak yang berasal dari Desa Harapan Jaya, Kecamatan Bunguran Tengah, Natuna, menjelaskan bahwa Presiden Jokowi membeli sapi tersebut untuk masyarakat yang terkena dampak longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna.
Menurut Suhendrik, Jokowi membeli sapi kurbannya yang merupakan hasil persilangan antara sapi jenis Limosin dengan induk sapi Bali. Sapi Jokowi ini memiliki fisik yang besar. Dengan beratnya mencapai 750 kilogram, panjang tubuh 1,52 meter, tinggi 1,38 meter, serta lingkar dada 2,06 meter.
Ketika menerima pertanyaan mengenai harga jual sapi tersebut, Suhendrik mengungkapkan bahwa nilainya mencapai Rp 80 juta. Ia juga menjelaskan bahwa harga tersebut sudah mencakup biaya operasional dan perawatan sapi.
Suhendrik bahkan menyatakan bahwa ia akan mengantar sapi tersebut ke lokasi dengan menggunakan kapal dari Pulau Bunguran ke Pulau Serasan. Proses pengantaran sapi ini sudah menjadi tanggung jawabnya.
Sapi Dengan Berat Lebih Dari 1 Ton di Bone
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berkurban dengan seekor sapi campuran Limosin dan Simental yang memiliki berat lebih dari 1 ton di kampung Gubernur Sulsel, yaitu Andi Sudirman Sulaiman di Bakunge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Pihak terkait akan menyerahkan sapi kurban milik Jokowi ke Masjid Jami Al Hikmah yang berlokasi dekat dengan rumah orangtua Andi Sudirman Sulaiman. Nurlina Saking, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sulsel, menyatakan bahwa sapi yang akan menjadi kurban pemberian Jokowi berasal dari Kabupaten Bone juga.
Sebelumnya, terdapat beberapa ekor sapi di Sulsel yang dipilih oleh Sekretariat Presiden. Nurlina menambahkan bahwa sapi kurban pilihan Presiden Jokowi telah berada di Bone, tepatnya di Kecamatan Ponre. Sapi tersebut akan menjadi sapi kurban pemberian Jokowi di Bone.
Setelah melakukan pemeriksaan, sapi kurban milik oleh Presiden Jokowi memiliki kondisi yang sangat layak dan sehat. Sapi tersebut memiliki berat mencapai 1,0 ton lebih, dengan jenis dominan Limosin campuran Simental, dan memiliki harga sekitar Rp 95 juta.

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau dengan bidang keahlian Ilmu Tanah dan Kesuburan Tanah. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat.