Fungsi pelatihan pertanian bagi masyarakat dengan mayoritas penduduk sebagai petani tentunya sangat banyak. Hal ini mampu memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat.
Indonesia menjadi salah satu negara, yang memiliki lahan pertanian cukup banyak. Sehingga tidak heran jika mayoritas penduduknya memiliki profesi sebagai petani. Namun seiring berjalannya waktu profesi tersebut cenderung ditinggalkan oleh generasi milenial.
Hal ini tidak terlepas dari kurangnya prospek menguntungkan untuk masa depan dalam pikiran anak muda. Padahal jika dipelajari lebih jauh dengan metode terpadu bertani dapat menjadi peluang menguntungkan. Maka dari petani membutuhkan bekal yang lebih banyak.
Daftar Isi
Fungsi Pelatihan Pertanian oleh Relawan Kiai Muda Ganjar di Blitar
Relawan Kiai Muda wilayah Jawa Timur untuk Ganjar Pranowo menggelar acara workshop seputar pertanian. Hal ini menjadi salah satu upaya terbaru, yang dilakukan dalam memajukan petani Indonesia. Tujuannya yaitu membuat petani lebih mandiri dan produktif.
Acara ini dilakukan bersama dengan para petani-petani setempat di Blitar Jawa Timur. Proses pelaksanaan acara dilakukan pada wilayah Pondok Pesantren Al Khusuk Tugurejo, Blitar. Hal ini berhasil menarik antusiasme warga setempat cukup banyak.
Blitar sendiri merupakan salah satu kota di Jawa Timur dengan mayoritas penduduk sebagai petani. Tentunya ada banyak sekali fungsi pelatihan pertanian yang bisa masyarakat dapatkan dari hal tersebut.
Pertama adalah agar kegiatan tersebut mampu memberikan edukasi terhadap masyarakat sekitar. Hal ini merupakan langkah cukup relevan mengingat mayoritas warga sekitar adalah seorang petani.
Bukan hanya itu saja namun setelah acara selesai diharapkan masyarakat mampu mengolah hasil panen dengan lebih maksimal. Sehingga nantinya petani mampu memberikan manfaat besar dalam sektor pertanian maupun peternakan.
Tujuan kedua tentu saja agar masyarakat bisa mengetahui metode cerdas dengan memanfaatkan teknologi terkini. Tentunya agar hasil panen bisa lebih maksimal petani perlu mengimplementasikan teknologi dan inovasi terbaru.
Hal tersebut menjadi salah satu implementasi yang belum banyak terealisasi dalam masyarakat. Mengingat pemanfaatan teknologi belum begitu maksimal dalam lingkungan petani Indonesia.
Sedangkan untuk fungsi berikutnya adalah agar petani mampu menerapkan ilmu tersebut dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini menjadi tujuan utama pelaksanaan pelatihan, yang disampaikan langsung oleh KH Ali Baidlowo selaku Korwil Kiai Muda.
Proses pelaksanaan workshop tersebut berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir. Banyak sekali warga tertarik dan mengikuti jalannya pelatihan.
Pelatihan Pertanian dalam Praktik Pembuatan Silase dari Rumput Gajah
Pada acara yang berlangsung cukup lama ini memberikan pengalaman baru bagi para warga sekitar. Setidaknya ada dua materi relawan ajarkan dalam berlangsungnya acara tersebut. pertama adalah praktik pembuatan silase berasal dari rumput gajah.
Jenis rumput tersebut banyak ditemui pada wilayah sekitar. Bahkan bisa dengan mudah warga Blitar peroleh didekat rumah, pekarangan maupun sawah. Rumput gajah juga biasa dijadikan sebagai makanan utama hewan ternak, yaitu sapi.
Sedangkan untuk silase sendiri merupakan makanan ternak, yang syarat akan kadar air tinggi. Proses pengolahannya membutuhkan bantuan jasad renik dalam proses fermentasinya. Hal ini mampu memberikan hasil ternak yang baik secara organik.
Fungsi pelatihan pertanian dengan materi ini tentu saja memiliki banyak kegunaan. Dari sini petani mampu mengetahui cara pemanfaatan rumput gajah, yang biasanya tumbuh dalam jumlah sangat banyak. Bahkan sering kali rumput gajah tidak terpakai dan terbuang sia-sia.
Banyaknya jumlah rumput gajah dilingkungan sering kali membuat warga sekitar kesusahan. Sebab ketika dibiarkan terlalu lama rumput bisa semakin tua dan keras. Jika dalam kondisi tersebut maka hewan ternak sudah tidak mau mengkonsumsinya.
Alhasil rumput gajah tersebut terbuang dan hanya dikeringkan. Biasanya oleh masyarakat digunakan sebagai kayu bakar maupun dibuang. Namun dengan adanya metode pengolahan terpadu satu ini petani mampu memanfaatkan rumput gajah secara lebih maksimal.
Bahkan untuk rumput gajah yang sudah tua bisa petani olah menjadi pakan tambahan. Selain menghindari terbuangnya pakan tentu saja makanan ternak organik ini mampu memberikan hasil ternak secara lebih maksimal.
Pelatihan dalam Cara Pengolahan Pupuk Kompos Kotoran Kambing
Dalam workshop tersebut pihak penyelenggara mengusung tema kemandirian bagi petani. Disini pihak penyelenggara mengenalkan beberapa metode dan teknologi pertanian agar hasil panen lebih maksimal. Tentunya hal ini sesuai dengan kondisi warga sekitar.
Beragam kebutuhan inovasi teknologi menggunakan material yang mudah diperoleh warga. Tujuannya adalah memudahkan masyarakat dalam memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Sehingga masyarakat akan tertarik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan.
Dalam praktik kedua warga sekitar mendapatkan panduan pembuatan pupuk kompos memakai kotoran kambing. Masyarakat di daerah Tugurejo Blitar cenderung memiliki hewan ternak seperti sapi dan kambing.
Kambing sendiri dipilih karena cepatnya waktu panen dan memberikan keuntungan cukup besar. Namun sayangnya kotoran kambing memiliki tingkatan bau cukup menyengat. Dari masyarakat sendiri kurang memiliki pemahaman dalam pengolahannya.
Biasanya masyarakat menggunakan kotoran sapi sebagai pupuk tambahan untuk tanaman. Sedangkan kotoran kambing sendiri kurang begitu populer ketika dipakai sebagai pupuk. Padahal kandungan didalam kotoran kambing juga sangat bagus untuk kesuburan tanaman.
Maka dari itu dalam pelatihan kali ini warga sekitar akan mengetahui cara pengolahan pupuk kompos kotoran kambing. Fungsi pelatihan satu ini tentu saja untuk memanfaatkan bahan sekitar dalam kesuksesan panen.
Hal tersebut juga menjadi salah satu inisiasi dari permintaan masyarakat setempat. Kebutuhan pertanian terbaru dari warga sekitar cukup tinggi dalam bidang perikanan, pertanian dan peternakan.
Sehingga nantinya warga sekitar mampu memanfaatkan kondisi alam sekitar demi kesejahteraan dirinya. Dalam pelatihan kali ini juga kembali lagi menekankan bahwa pertanian di Indonesia sangat berkaitan dengan sub perekonomian lainnya.
Pastinya pelatihan tersebut juga memberikan banyak manfaat bagi para warga. Mengingat kondisi wilayahnya yang notabene rerumputan dan pemukiman belum terlalu padat.
Pelatihan Pertanian Menggunakan Metode Terpadu bagi Petani
Praktik dan inovasi yang disampaikan dalam pelatihan tersebut menggunakan metode pengolahan terpadu. Sehingga hal ini menjadi cara cerdas agar masyarakat mampu memanfaatkan kondisi sekitar dengan sangat baik.
Dari sini tentunya ada beragam tujuan yang hendak dicapai oleh pihak penyelenggara. Pertama adalah agar petani mampu menghemat lebih banyak waktu dalam proses pertanian. Adanya metode kerja terpadu diharapkan pekerjaan petani lebih efisien.
Petani membutuhkan waktu cukup lama mulai dari persiapan sampai dengan panen. Dalam setiap prosesnya membutuhkan keuletan dan kesabaran. Bahkan setiap prosesnya cenderung cukup rumit.
Namun adanya metode tersebut pekerjaan bisa lebih mudah dan hemat waktu. Hal ini juga menjadi upaya untuk mengajak anak muda agar tertarik dengan profesi petani. Fungsi kedua adalah menghemat tenaga.
Metode terpadu sering masyarakat sebut sebagai cara kerja cerdas. Hal ini menjadi salah satu pengetahuan dan teknik terbaik bagi petani saat ini. Adanya metode tersebut membuat kegiatan pertanian menjadi lebih menyenangkan dan tidak melelahkan.
Tujuan kedua adalah menghemat biaya yang petani keluarkan. Dalam proses pengolahan lahan dan tanaman pertanian petani membutuhkan biaya yang cukup besar. Hal ini meliputi pembelian benih, pupuk, pengairan bahkan sampai tenaga kerja.
Tentunya dalam prosesnya yang cukup lama tersebut akan ada sejumlah biaya anda keluarkan. Terlebih biaya kebutuhan pertanian yang cenderung mengalami peningkatan. Namun metode terpadu ini bisa lebih menghemat pengeluaran.
Disisi lain besar harapan setelah acara selesai semua sektor baik perikanan, peternakan dan pertanian bisa saling bersinergi. Sehingga nantinya mampu memberikan hasil lebih berkualitas sesuai dengan fungsi pelatihan pertanian