Inilah Cara Menanam Sawi, Bisa Jadi Ide Budidaya Tanaman Sayur

Joko Warino S.P M.Si

Inilah Cara Menanam Sawi, Bisa Jadi Ide Budidaya Tanaman Sayur

Cara menanam sawi yang bisa menghasilkan panen begitu banyak dan juga bagus kualitasnya tentunya memerlukan beberapa perlakuan yang perlu untuk kita perhatikan. Karena keberhasilan hasil panen sangat dinantikan oleh semua petani.

Bagi para pembudidaya tanaman, khususnya sawi, perlu memperhatikan bagaimana cara menanam sawi yang tepat. Budidaya tanaman sayur ini dengan baik maka bisa menghasilkan sawi yang melimpah.

Dalam menanam tumbuhan sawi terdapat beberapa tahapan atau perlakuan yang harus kita perhatikan. Secara sederhana telah kami ringkas menjadi 8 cara dengan tekniknya masing-masing.

Walaupun sebenarnya tanaman ini tidak begitu memiliki proses perawatan yang rumit. Apalagi pertumbuhan dari sawi ini terbilang cepat. Sehingga bisa kita panen dengan waktu yang tidak begitu lama.

Sekilas Mengenai Tanaman Sawi

Menanam sayuran di Indonesia khususnya yang kita bahas kali ini yaitu sayur sawi, bisa tumbuh di tempat dengan kondisi dataran tinggi maupun di daerah dataran rendah. Begitu pula pada musim dingin maupun pada musim panas atau kemarau.

1. Penanaman Sawi

Namun akan lebih maksimal jika menanam sawi pada daratan yang berada di ketinggian kurang lebih 100 meter hingga 500 meter di atas permukaan laut.

Meskipun begitu tanaman sawi ini masih bisa tumbuh di ketinggian 5 meter hingga 1200 meter di atas permukaan laut.

Mengenai kondisi tanah, akan tumbuh lebih maksimal pada tanah dengan tekstur yang gembur serta kandungan humusnya banyak sehingga subur. Selain itu yang tidak kalah penting adalah mengenai pembuangan untuk air harus tertata dengan baik.

Salah satu keunggulan dari tanaman sawi ini adalah tidak harus menanamnya di lahan yang luas saja. Tetap bisa menanam sawi meskipun lahan yang Anda terbatas. Anda dapat menanam sawi ini di pot maupun di polybag.

Biasanya hama yang menyerang tanaman sawi yaitu belalang dan juga ulat. Sedangkan untuk penyakit yang sering menyerang tanaman ini yaitu jamur, layu dan juga plasmolysis.

Penyebab dari plasmolisis adalah kesalahan pada proses pemupukannya atau bisa juga terlalu banyak pupuk yang kita berikan.

2. Kandungan dan Manfaat Sawi

Perawatan dalam cara menanam sawi bisa kita lakukan mulai dari penyiangan, lanjut dengan pemberian pupuk serta penyemprotan. Perawatan tanaman sawi ini sangat penting agar tanaman terhindar dari berbagai hama serta penyakit.

Kesehatan tanaman sangat berpengaruh terhadap kandungan gizi yang ada di dalamnya. Kandungan pada sayur sawi ini meliputi protein, karbohidrat, berbagai vitamin (A, B, C), Ca, Fe, dan juga lemak.

Pada tanaman sawi hijau juga terdapat kandungan yang kaya akan vitamin K. sayur ini juga mengandung choline, kalium, folat, niacin,fosfor dan thiamin serta asam pentotenat.

Sawi juga memiliki beberapa manfaat bagi kita yang mengkonsumsinya. Beberapa diantaranya yaitu mampu memperbaiki atau memperlancar sistem pencernaan, bisa sebagai penghilang gatal pada tenggorokan bagi yang menderita batuk.

Selain itu juga bisa untuk membantu meredakan sakit kepala dan masih banyak lainnya.

Maka dari itu dengan mengonsumsi sayur sawi ini kita bisa memperoleh banyaknya kandungan gizi serta manfaat sebagaimana yang telah terurai di atas. Potensi bisnis untuk membudidayakan tanaman ini pun juga cukup bagus.

Teknik Cara Menanam Sawi Hijau

Pada setiap tanaman tentu memiliki cara perawatannya masing-masing. Begitu pula dengan cara menanam sawi juga perlu memperhatikan beberapa teknik agar bisa menghasilkan sayur sawi dengan kualitas terbaik dan juga melimpah.

Pada artikel ini akan kami uraikan secara sederhana mengenai beberapa teknik cara menanam sawi Hijau yang bisa Anda terapkan.

1. Menyiapkan Pembenihan

Pada proses pembenihan, Anda harus memperhatikan kualitas dari benih. Karena pembenihan ini menjadi salah satu dari faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan dalam menanam sawi.

Kualitas benih yang bagus akan mampu menghasilkan sebuah tanaman yang dengan tingkat pertumbuhan yang bagus pula. Maka dari itu, pembenihan harus dilakukan dengan baik agar hasil tanaman yang tumbuh juga baik nantinya.

Secara umum, kualitas benih sawi dapat dikatakan bagus apabila mempunyai beberapa kriteria berikut ini:

  1. Bentuk yang bulat bola
  2. Berukuran kecil
  3. Memiliki warna kulit yang coklat kehitaman
  4. Mengkilap serta licin pada permukaannya
  5. Teksturnya sedikit keras.

Tempat di mana Anda membeli benih juga bisa menjadi pertimbangan. Apabila Anda membelinya dari sebuah toko benih, maka perlu Anda perhatikan beberapa hal ini:

  1. Berapa lama benih tersimpan di toko
  2. Berapa kadar air dari benih sawi tersebut
  3. Varietas dari benih
  4. Suhu tempat penyimpanan
  5. Bagaimana kondisi tempat penyimpanan benih

2. Mengolah Tanah yang Akan Ditanami Sawi Hijau

Secara umum mengolah tanah dalam salah satu proses cara menanam sawi ialah dengan kita lakukan penggemburan pada tanah yang gambus dengan ukuran kurang lebih 20 cm.

Kemudian tanah tersebut kita berikan pupuk dasar. Tujuan dari pemberian pupuk dasar ini yaitu agar kesuburan dari tanaman semakin bertambah.

Pupuk yang kita berikan bisa berupa pupuk organik. Misalnya pupuk dari kandang (kotoran hewan) atau pupuk kompos dari jerami.

Cara untuk mengolah tanah atau menggemburkan tanah bisa Anda lakukan dengan tahapan seperti di bawah ini:

  1. Penggemburan tanah bisa dilakukan dengan menggunakan apapun alat pertanian yang Anda miliki
  2. Ketika bersamaan dengan proses menggemburkan tanah, tambah pupuk organik yang ada, bisa berupa pupuk kandang maupun kompos dari jerami. Tambahkan secara merata agar tercampur dengan baik.
  3. Setelah proses di atas, akan lebih baik jika Anda diamkan tanah tersebut sebelum untuk menanam sawi selama 2 bulan
  4. Cek tingkat keasaman tanah. Apabila tinggi maka bisa Anda tambahkan kapur pertanian. Selanjutnya diamkan lagi tanah selama 2 minggu
  5. Buatlah tanah menjadi gundukan dan juga berikan lubang pada setiap gundukan sebagai media tanam sawi nantinya.

Pemberian pupuk organik ketika penggemburan tanah tengah berlangsung. Supaya pemberian pupuk ini bisa segera merata dan juga lebih mudah bercampur dengan tanah yang sedang Anda gunakan.

Agar lebih efektif, cara menanam sawi agar cepat tumbuh yaitu dengan pemberian pupuk pada tanah bisa Anda gunakan perbandingan 2 : 2 pada antara tanah dan pupuk organik.

3. Melakukan Penyemaian

Penyemaian bisa kita gunakan dengan bahan treas. Tebarkan benih pada treas lalu tutuplah benih tersebut menggunakan tanah halus. Anda bisa tutup dengan ketebalan tanah antara 1 hingga 2 cm.

Tebarkan pupun kandang yang telah Anda siapkan. Jangan lupa dengan perbandingan 2:2 untuk pupuk dan tanah. Proses ini bisa kita lakukan hanya dalam waktu satu hari.

Sedangkan untuk pecah lembaga akan terjadi kurang lebih selama 8 hari. Lakukan penyemaian ini selama kurun waktu 2 minggu.

4. Menanam Sawi Hijau

Selanjutnya proses cara menanam sawi hijau bisa Anda lakukan menggunakan cara transplanting, yaitu mencabut bibit yang ada di tempat persemaiannya. Lalu kita lakukan proses penanaman bibit secara langsung pada treas.

Sebelum melakukan pencabutan bibit. Sebaiknya perlu untuk Anda perhatikan atau amati terlebih dahulu dan pilih mana bibit yang tumbuh baik.

Cabut bibit tersebut dan pindahkan ke pot atau polybag yang telah Anda siapkan. Sebaiknya pada satu polybag tanamkan satu tanaman sawi.

Jika anda menanam di halaman rumah Anda, maka jangan lupa untuk memperhatikan jarak tanam antar tanaman sawi. Usahakan jangan terlalu dekat agar pertumbuhan sawi tidak terhambat karena kekurangan lahan atau sempitnya lahan.

5. Menyiram Secara Rutin

Hal pertama yang harus menjadi perhatian kita dalam melakukan perawatan tanaman yaitu penyiramannya. Penyiraman tanaman yang ada di area outdoor tergantung dengan musim.

Apabila bila sedang ada pada musim penghujan serta curah hujan yang dating berlebihan. Di saat seperti itu kita perlu melakukan pengurangan air.

Karena ketersediaan air dari hujan sudah mencukupi kebutuhan tanaman. Maka kita tidak perlu melakukan penyiraman.

Namun akan sebaliknya jika sudah tiba pada musim kemarau. Karena curah hujan yang sangat kurang bahkan tidak hujan sama sekali, maka kandungan air pada tanah akan sangat kurang.

Perlu kita lakukan penyiraman yang rutin agar tercukupi kebutuhan air bagi tanaman. Sehingga sawi bisa tetap tumbuh dengan baik.

Apalagi cuaca sedang terik sekali, Anda bisa menyiram sehari dua kali pada pagi dan sore hari. Tetapi jika cuaca sedang tidak begitu panas, Anda bisa menyiramnya hanya sehari sekali saja.

Penyiraman dapat Anda lakukan sesuai dengan kondisi tanaman agar tetap segar. Pastikan tidak kekeringan karena bisa kekurangan air.

Begitu pula sebaliknya jangan sampai terlalu banyak genangan air, karena bisa membuat tanaman sawi menjadi tidak tumbuh dengan maksimal bahkan bisa membusuk.

Penyiraman bisa Anda lakukan secara manual atau bisa juga dengan menggunakan sistem pengairan yang bisa menyiram secara terjadwal.

6. Melakukan Pengendalian untuk Hama dan Penyakit Lainnya

Langkah selanjutnya untuk cara menanam sawi yaitu dengan melakukan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman sawi tersebut.

Pengendalian hama ini sangat penting untuk kita lakukan agar tanaman bisa tumbuh dengan sehat. Kualitas tanaman pun akan tetap terjaga.

Apabila terdapat hama maka bisa Anda singkirkan dengan membunuhnya secara langsung. Sedangkan jika terdapat tanaman yang terserang penyakit maka bisa Anda cabut agar tidak menyebar ke tanaman yang lain.

Selain itu Anda juga bisa menggunakan bahan kimia yang memang khusus untuk membasmi hama. Misalnya racun glufosinate ammonium yang bisa Anda semprotkan di sekeliling batas tanah yang ditanami tanaman sawi.

Terdapat beberapa cara untuk membasmi setiap hama, yaitu sebagai berikut:

  1. Ulat ratus atau army worm : bisa kita basmi menggunakan penyemprotan racun fenvalerate
  2. Kumbang kutu atau Phyllotera Suniata Ateph : hama ini bisa kita basmi dengan menyemprotkan racun malathion
  3. Ulat Pangkas atau Cut Worm : membasmi hama ini bisa dengan cara menyemprotkan racun fenvalerate
  4. Ulat Plutella atau Plutella Xylostella : dapat kita basmi dengan cara menyemprotkan racun Bacillus Thuringiensis
  5. Rumput lembut atau Erwina Carotovora : rawat benih dengan thiram. Rotasi tanaman dan berikan drainase yang baik
  6. Bintik pada daun atau Leaf Spot : rawat biji benih dengan thiram
  7. Reput daun atau leaf rot : kita bila mencabut daun dan membuang badian yang terkena penyakit.

7. Pemberian Pupuk

Pemupukan ini perlu kita lakukan apabila pada proses awal cara menanam sawi tidak diberikan pupuk.

Namun jika Anda sudah memberikan pupuk di awal (pupuk organik yaitu kompos) maka Anda tidak perlu memberikan pupuk lagi. Karena tanah yang telah terpupuki sudah memiliki kandungan unsur dari nitrogen organik.

8. Pemanenan Sawi Hijau

Tahapan akhir yaitu kita lakukan pemanenan. Umur sawi hijau yang siap untuk dipanen biasanya sekitar 30 hingga 40 hari usai proses tanam. Namun sebaiknya bisa kita lihat terlebih dahulu bagaimana fisik dari tanaman.

Perlu Anda perhatikan mengenai warna sawi yang segar hijau atau tidak. Perhatikan pula bentuk sawi serta ukuran dari daunnya. Jika tidak kisut dan segar maka sudah siap panen.

Pemanenan sawi hijau bisa Anda lakukan dengan 2 cara. Pertama, Anda bisa cabut seluruh bagian tanaman hingga pada akarnya. Kedua, Anda bisa potong sawi di bagian pangkal dari batang sawi yang ada di atas tanah.

Selanjutnya simpan tanaman sawi hijau yang telah Anda panen. Anda bisa meletakkannya pada tempat yang tidak panas atau teduh sambil percikkan sedikit air agar sawi tidak layu dan tetap segar.

Jangan lupa untuk melakukan sortasi pada hasil panen, agar terpisah-pisah sesuai kategorinya yaitu yang sudah tua, sedikit busuk atau layu maupun yang sakit.

Wadah untuk menyimpan hasil panen bisa Anda gunakan dari wadah yang berongga atau berlubang-lubang, baik berupa keranjang bambu atau wadah plastic. Hal ini guna sirkulasi dari udaranya tetap terjaga.

Tahapan Cara Menanam Sawi di Pot

Apabila Anda tidak memiliki lahan yang luas namun tetap ingin membudidayakan tanaman sawi, Anda tidak perlu khawatir. Ada juga cara menanam sawi di pot sebagai alternatifnya.

Adapun tahapan yang perlu Anda lakukan yaitu:

  1. Tentu saja, pertama tama perlu Anda siapkan beberapa pot kecil. Kemudian benih sawi, pupuk organik, dan tanah humus.
  2. Siapkan tanah untuk media tanam sawi nantinya. Usahakan untuk menggunakan tanah humus yang telah Anda campur dengan pupuk organik. Campuran tanah dan pupuk bisa Anda gunakan dengan takaran perbandingan 1:3
  3. Siapkan benih sawi, lalu taburkan pada pot yang telah terisi tanah. Anda bisa gunakan benih kering.
  4. Pada tiap pot bisa Anda tabur benih sebanyak 5 sampai dengan 10 benih sawi
  5. Setelah itu siram tanah yang sudah Anda taburi benih. Jangan lupa untuk menyiramnya secara rutin setiap hari. Menyiram secara rutin guna tanaman tidak kekurangan air, karena sawi membutuhkan media yang basah namun tidak menggenang
  6. Letakkan pot pada tempat yang cukup sinar namun tetap sejuk dan tidak terlalu panas. Sebisa mungkin untuk tidak terkena sinar dari matahari langsung.

Dari beberapa proses cara menanam sawi hijau yang ada di atas, sebenarnya tidaklah sulit. Kita hanya perlu memenuhi kebutuhan tumbuh dari tanaman.

Tidak hanya tahapan cara menanam sawi saja yang perlu kita perhatikan. Namun kita juga perlu memperhatikan bagaimana perlakuan yang baik dan tepat pada tanaman hasil panen agar kesegarannya tetap terjaga.

Sehingga tanaman sampai pada konsumen tetap dalam kualitas yang baik.

Also Read

Bagikan:

Joko Warino S.P M.Si

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau dengan bidang keahlian Ilmu Tanah dan Kesuburan Tanah. Semoga artikel yang dibuat bermanfaat.

Tags

Tinggalkan komentar