Pada akhir musim hujan biasanya akan banyak orang yang mencari cara menanam jahe dari rumah dengan mudah. Seperti yang Anda tahu, akhir musim hujan dan memulai memasuki musim kemarau adalah waktu yang tepat untuk menanam jahe.
Mengapa menanamnya tidak saat musim hujan? Pertanyaan ini pasti akan Anda tanyakan atau hanya terlintas di pikiran saja. Sudah seharusnya menanam jahe tidak Anda lakukan saat musim penghujan karena tanamannya rentan busuk.
Pastinya dengan menerapkan tahapan dan cara menanam jahe yang tepat akan menghasilkan jahe yang berkualitas. Dalam penjelasan berikut tidak hanya mengetahui cara menanam saja, namun juga hal lain tentang jahe.
Daftar Isi
- 1 Sekilas Tentang Tanaman Jahe
- 2 Cara Menanam Jahe Mudah dari Rumah agar Hasil Maksimal
- 3 Penyakit Umum yang Sering Terjadi di Tanaman Jahe
- 4 Cara Mudah Mengatasi Penyakit Tanaman Jahe
Sekilas Tentang Tanaman Jahe
Sebelum ke pembahasan inti yaitu cara menanam jahe dari rumah yang mudah. Sudah seharusnya Anda mengetahui sekilas tentang tanaman jahe terlebih dahulu.
Tanaman jahe adalah salah satu tanaman rempah-rempah yang telah lama tumbuh di Indonesia. Jahe juga menjadi salah satu alasan mengapa bangsa Indonesia didatangi oleh bangsa asing beberapa tahun lalu.
Jahe sendiri memiliki nama latin yang berasal dari bahasa sansekerta Singibera yang artinya berbentuk handuk. Hal ini karena jahe memiliki bentuk rimpang yang bercabang seperti tanduk rusa.
Biasanya jahe akan tumbuh dengan mudah di pekarangan rumah atau kebun. Maka tidak heran jika banyak orang yang suka menanam jahe meskipun dari rumah saja.
Apalagi jahe termasuk salah satu rempah yang akan menambah cita rasa sedap pada masakan. Selain untuk masakan, jahe juga bisa Anda manfaatkan untuk bahan obat.
Penasaran dengan jahe lebih dalam? Ikuti penjelasan ini hingga selesai untuk mengetahui banyak hal tentang jahe. Mulai dari cara menanam, cara merawat, hingga manfaat dari jahe itu sendiri.
Cara Menanam Jahe Mudah dari Rumah agar Hasil Maksimal
Cara menanam jahe dari rumah sebenarnya mudah saja jika Anda mengetahui semua tahapannya. Tentukan tahapan ini perlu untuk Anda ketahui agar menghasilkan tumbuhan jahe yang berkualitas.
Lalu apa saja tahapan tersebut? Langsung saja ke penjelasan berikut ini.
1. Siapkan Alat, Bahan dan Lahan
Cara menanam jahe yang pertama adalah menyiapkan alat, bahan dan lahan yang dibutuhkan. Jika Anda menggunakan lahan luas atau kebun, siapkan alat berupa cangkul.
Namun, jika tidak Anda tinggal menyiapkan alat lain seperti polybag dan sekop kecil untuk memasukkan tanah. Jangan lupa untuk siapkan juga media tanam seperti tanah dan pupuk kompos.
2. Pemilihan Bibit Jahe yang Berkualitas
Cara menanam jahe yang selanjutnya adalah memilih bibit jahe yang berkualitas agar memberikan hasil terbaik.
Bibit jahe sangat berpengaruh terhadap hasil panen, jika bibit berkualitas maka hasilnya juga akan berkualitas dan melimpah.
Anda bisa memilih bibit jahe unggul dari lahan jahe yang sudah cukup tua. Ingat, bibit jahe ini harus berupa rimpang karena tunas tanaman jahe akan muncul dari rimpang tersebut.
Tentunya ada ciri-ciri tersendiri untuk rimpang yang unggul seperti sehat, kulit rimpang mulus, terbebas dari penyakit dan hama. Ini adalah ciri-ciri rimpang yang cocok Anda gunakan sebagai bibit jahe.
Kemudian potong rimpang tersebut menjadi 3 hingga 5 bagian dan rendam ke dalam cairan antibiotik. Tunggu hingga beberapa menit, jika sudah langsung tiriskan kemudian jemur.
3. Pengolahan Media Tanam atau Lahan
Cara menanam jahe dari rumah yang tidak boleh terlewat adalah pengolahan media tanam atau lahan. Jika Anda menggunakan kebun, pastikan lahan tersebut memiliki tanah yang gembur dan subur.
Hal ini bertujuan untuk perkembangan dan pertumbuhan jahe yang lebih optimal agar hasil panen bisa melimpah.
Namun, jika tidak memiliki cukup lahan Anda bisa menggunakan Polybag untuk menanam jahe tersebut. Meskipun menggunakan Polybag, tanahnya tetap harus dalam keadaan gembur dan subur.
Jangan lupa juga siapkan pupuk kompos dengan takaran yang sama dengan tanah. Ini akan membantu meningkatkan pertumbuhan jahe nantinya.
4. Pemindahan Bibit Jahe ke Media Tanam
Jangan lupa untuk menerapkan cara menanam jahe yang satu ini yaitu pemindahan bibit jahe ke media tanam. Siapkan Polybag dan isi dengan tanah maupun pupuk dengan perbandingan 1:1, ingat jangan terlalu penuh.
Atau Anda juga bisa menggunakan perbandingan 40% tanah, 30% pupuk kompos dan 30% sekam jika memang menggunakan tambahan sekam. Jika tidak, Anda juga bisa mengganti sekam dengan pasir biasa.
Kemudian, beri lubang pada bagian tengah dan letakkan rimpang jahe ke dalam lubang tersebut. Padatkan kembali dengan tanah hingga rimpang jahe tersebut tidak terlihat.
5. Proses Penanaman Jahe
Setelah melakukan 4 cara menanam jahe diatas, ini tiba dalam proses penanaman jahe. Semua langkah sudah Anda lakukan dengan baik dan benar, maka saatnya untuk menunggu hasil dari tanaman jahe.
Umumnya, proses pertumbuhan tanaman jahe memerlukan waktu 6 bulan. Nantinya saat usia 6 bulan, tanaman jahe akan berkembang biak melalui tunas-tunas rimpangnya secara terus menerus hingga memenuhi Polybag.
Dalam proses ini, Anda harus memastikan semua cara menanam jahe terlaksana dengan baik dan benar. Jangan ada yang terlewat agar mendapatkan hasil yang berkualitas dan melimpah.
6. Perawatan Tanaman Jahe
Bukan hanya cara menanam jahe yang tepat saja yang harus Anda perhatikan. Namun Anda juga harus tahu cara yang benar dalam merawat tanaman jahe seperti berikut ini.
-
Lakukan Penyiangan
Penyiangan merupakan sebuah tahapan menyingkirkan gulma atau tanaman liar yang dapat merusak perkembangan tanaman jahe. Biasanya ini akan tumbuh di sekitar tanaman jahe untuk mencuri nutrisi hingga mengganggu pertumbuhannya.
Maka dari itu, Anda perlu melakukan penyiangan agar gulma dan tanaman liar tidak bisa merebut nutrisi tersebut. Lakukan secara maksimal agar pertumbuhan tanaman jahe tidak terganggu.
-
Penyiraman Tanaman Jahe
Menerapkan cara menanam jahe saja tidaklah cukup, karena masih ada tahapan perawatan yang harus Anda lakukan salah satunya penyiraman. Tentunya ada ketentuan tersendiri untuk menyiram tanaman jahe ini.
Intensitas penyiraman tanaman jahe dapat Anda lakukan sekitar sehari sekali baik saat pagi atau sore hari. Ingat, penyiraman harus tetap sesuai dengan kondisi tanaman jahe.
Jangan sampai ada air yang menggenangi tanaman jahe, cukup biarkan air tersebut membasahi tanah. Sehingga tanah akan tetap dalam keadaan lembab.
-
Perawatan dari Hama dan Penyakit
Setiap tanaman pasti terdapat hama dan penyakit yang mengganggu proses pertumbuhannya. Maka dari itu, untuk menghindari hal ini Anda perlu melakukan perawatan rutin agar terhindar dari hama dan penyakit.
Pengendalian hama ini dapat Anda lakukan dengan cara memberikan fungisida atau taburan anti jamur. Tujuannya mencegah pertumbuhan jamur dalam tanaman jahe.
Lakukan penyiraman bibit jahe yang sudah tertanam, periksa setelah 1 minggu apakah bibit akan tumbuh menjadi tunas atau tidak. Jika tidak tumbuh, segera ganti dengan bibit baru yang berkualitas.
Adanya pertumbuhan jamur ini bisa Anda minimalisir sejak awal menerapkan cara menanam jahe dengan memperlakukan bibit yang tepat. Dan tidak lupa melakukan pengolahan media tanam dengan benar.
Pada saat mengolah media tanam, Anda bisa menggunakan pupuk organik untuk meminimalisir adanya penyakit tular pada tanah. Selain itu, akan meningkatkan antibiotik tirotrisin yang akan mencegah adanya penyakit kayu pada tanaman.
-
Berikan Pupuk untuk Tanaman Jahe
Tahapan selanjutnya selain cara menanam jahe adalah pemberian pupuk yang tepat untuk tanaman jahe. Anda bisa memberikan pupuk organik yang memang bermutu baik dengan takaran yang tepat.
Ada banyak pupuk yang bisa Anda pilih dan ini pastinya memiliki takaran yang berbeda-beda. Pada saat awal-awal masa pertumbuhan, Anda bisa memberikan pupuk organik.
Kemudian saat tanaman jahe memasuki umur 6 sampai 8 Minggu, berikan pupuk organik kompos. Ingat takarannya harus sesuai dengan ketentuan dalam pupuk yang Anda pilih.
7. Proses Pemanenan
Setelah menerapkan cara menanam jahe dari rumah yang benar, melakukan perawatan, kini tiba saatnya untuk Anda mengetahui proses panennya.
Sebenarnya proses panen jahe tidak sesulit yang Anda bayangkan, namun tetap saja harus mengikuti langkah berikut.
-
Proses Panen
Cara menanam jahe yang tepat akan memberikan hasil yang berkualitas dan melimpah saat mas panen. Pada masa panen,proses pertama adalah proses panen.
Biasanya, usia panen tanaman jahe adalah saat sudah memasuki usia 8 hingga 12 bulan. Ini bisa Anda sesuaikan dengan tujuan awal Anda menanam jahe.
Jika memang Hasil jahe nantinya untuk Anda konsumsi, sebaiknya panen jahe saat sudah berusia 8 bulan. Namun, jika hasilnya memang Anda gunakan untuk bibit sebaiknya panen saat usia 10 bulan lebih.
Anda juga bisa memanen hasil jahe jauh lebih awal dari usia sebelumnya yaitu pada saat berusia 3-4 bulan. Ini bisa Anda jika memang ingin menjadikan jahe sebagai olahan seperti asinan jahe.
Proses panen jahe ini sebaiknya Anda lakukan pada saat pagi hari agar jahe masih terlihat berkualitas dan bermutu baik. Jangan lupa untuk meletakkan hasil panen tersebut ke tempat yang teduh.
Lantas bagaimana cara panennya? Lakukan dengan cara membongkar tanaman dengan cangkul secara hati-hati. Agar tanaman rimpang jahe tidak terpotong atau lecet sehingga masih menghasilkan jahe yang berkualitas.
-
Pengumpulan Hasil
Selanjutnya adalah pengumpulan hasil panen, sebelumnya sudah dijelaskan jika pengumpulan hasil panen harus berada dalam tempat yang teduh. Kumpulan hasil panen di dekat lokasi penanaman.
Tujuannya untuk menjaga kualitas jahe agar tidak mengalami penurunan atau penyusutan karena proses pengangkatan. Tempat penyimpanannya sendiri bisa Anda letakkan dalam karung goni.
Jika memang Anda menanamnya dalam Polybag, hasilnya pasti tidak akan sebanyak dari lahan yang luas. Ini bisa Anda simpan ke dalam keranjang dan hindarkan dari sinar matahari langsung.
-
Pencucian Jahe
Selanjutnya adalah tahapan pencucian Jahe untuk menghilangkan residu pestisida dan kotoran lainnya. Biasanya dapat berupa tanah, serpihan dedaunan atau debu.
Jangan pernah digosok ketika mencuci jahe, cukup cuci dengan air bersih. Kemudian tiriskan jahe hingga mengering bisa dengan alat atau bisa juga dengan cara manual.
-
Pemisahan
Biasanya, bagi orang yang memang tujuannya cara menanam jahe di rumah adalah untuk mendapatkan hasil penjualan. Maka, akan melakukan pemisahan hasil panen jahe sesuai dengan berat, ukuran serta mutunya.
-
Pasca Panen
Proses pemanenan jahe yang terakhir adalah pasca panen untuk mendapatkan hasil jahe yang masih terjaga kualitasnya. Ini bisa Anda lakukan dengan cara meletakkan hasil panen ke dalam kotak kayu yang berongga.
Penyakit Umum yang Sering Terjadi di Tanaman Jahe
Ada hal lain selain cara menanam jahe yang perlu Anda perhatikan yaitu penyakit yang umum terjadi dalam tanaman jahe. Mengingat penyakit ini tidak boleh Anda abaikan begitu saja.
Berikut ini beberapa penyakit yang sering kali menyerang tanaman jahe.
1. Layu Bakteri
Layu bakteri adalah salah atau penyakit tanaman jahe dengan tanda adanya cengkaman air meski sudah Anda siram dengan cukup.
Selain itu, daun akan menguning dengan cepat dari bawah ke atas bahkan tanaman jahe akan menjadi layu.
2. Fusarium atau Jamur
Fusarium merupakan jamur yang menyerang tanaman jahe dengan cara yang sama seperti layu bakteri. Namun, tanaman jahe akan lebih lambat layu karena jamur tidak bisa tumbuh dengan cepat.
3. Nematoda Simpul Akar
Bagi penanam sayuran pasti sudah tidak asing lagi dengan penyakit tanaman yang satu ini. Namun, perlu Anda tahu jika perilaku penyakit ini pada tanaman jahe cukup berbeda.
Anda bisa memperhatikan hasil panen jahe yang kurang berkualitas karena sebelumnya terserang penyakit ini.
Cara Mudah Mengatasi Penyakit Tanaman Jahe
Penyakit tanaman jahe memang tidak boleh Anda abaikan begitu saja. Justru, Anda harus melakukan sejumlah tindakan yang dapat membantu mengatasi penyakit tersebut seperti penjelasan berikut ini.
1. Lakukan Penanganan Segera
Jika sudah tahu adanya penyakit pada tanaman jahe, sebaiknya segera lakukan penanganan yang tepat. Tindakan ini bisa berupa menyingkirkan daun jahe yang sudah mulai menguning sembari mencari obat yang tepat.
Jika ciri-ciri hanya muncul pada satu tanaman saja, tetap lakukan tindakan segera. Jangan biarkan hingga merata yang justru hanya akan merusak pertumbuhan tanaman jahe.
2. Gunakan Fungisida
Jika sudah melakukan langkah pertama, selanjutnya Anda bisa menerapkan langkah ini yaitu penggunaan fungisida. Fungisida sendiri merupakan suatu obat untuk tanaman jahe yang berbentuk obat semprot.
Ini merupakan cara menanam jahe yang efektif untuk membunuh bakteri dan jamur. Pastikan semua bakteri pada tanaman jahe mati, maka lama kelamaan tanaman akan kembali pulih dan tumbuh dengan baik.
Namun, jangan sembarangan dalam memilih obat fungisida ini sebaiknya gunakan obat yang memang sudah direkomendasikan oleh pemerintah.
Karena obat sembarangan bukan hanya merusak tanaman jahe, tetapi juga dapat merusak lingkungan.
3. Perlakuan Tanaman dengan Baik
Selain cara menanam jahe yang baik, Anda juga harus memperlakukan tanaman ini dengan baik pula. Salah satu upaya untuk menangani layunya tanaman jahe seperti mempersiapkan lahan atau media tanam dengan baik dan tepat.
Kemudian siram tanaman jahe secara teratur yaitu sehari sekali baik saat sore hari atau pagi hari. Jangan lupa untuk selalu melakukan pemantauan rutin terhadap tanaman jahe.
Jika sudah Anda terapkan dengan baik, maka kemungkinan tanaman jahe terkena penyakit akan semakin kecil. Perlu Anda tahu bahwa penyebab terbesar datangnya penyakit pada tanaman jahe karena kurangnya perawatan.
Biasanya seperti tidak memberikan pupuk yang sesuai dan teratur. Atau bisa juga penggunaan media tanam yang terlalu kering sehingga membuat tanaman jahe menjadi kering.
Banyak cara menanam jahe yang tepat yang bisa Anda lakukan agar memberikan hasil yang maksimal. Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal Anda harus benar-benar menyimak dan mengikuti penjelasan diatas.