Salah satu hal menarik yang sepertinya jarang dilakukan adalah budidaya vanili dengan menerapkan teknik terbaik. Masih banyak orang yang asing dengan tanaman vanili ini.
Padahal, jenis tanaman satu ini merupakan salah satu rekomendasi terbaik jika ingin menanamnya di rumah. Karena tanaman ini tidak perlu menggunakan lahan luas.
Daftar Isi
Mengetahui Syarat Berhasil Budidaya Vanili
Sebelum masuk ke berbagai cara membudidayakan vanili secara tepat, mari terlebih dulu cari tahu apa saja ketentuan penanaman tanaman ini.
Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi supaya hasil panennya bisa maksimal dalam waktu tepat, seperti:
1. Iklim
Iklim yang cocok untuk melakukan penanaman vanila adalah di iklim tropis dan subtropis.
Ini artinya, di Indonesia merupakan habitat paling pas untuk ditanami vanila. Jika ingin mencoba, bisa membuktikannya melalui media tanam pot atau polybag di rumah.
2. Temperatur dan Elevasi
Temperatur tepat yang dibutuhkan untuk penerapan budidaya vanili adalah kisaran 22 sampai 25 derajat celcius.
Sementara untuk elevasi atau ketinggiannya dianjurkan pada ketinggian 400 sampai 700 meter sehingga cocoknya berdasarkan wilayah di Pulau Jawa.
3. Kelembaban Udara dan Curah Hujan
Vanila cenderung lebih cocok ditanam pada wilayah cenderung kering karena harus terlindung dari hujan berlebih.
Rata-rata curah hujan per tahun yang dibutuhkan adalah sekitar 2000 hingga 3000 mm per tahun dengan tingkat kelembabannya 80%.
4. Tanah dan Kandungan Nutrisinya
Tanah humus merupakan habitat yang cocok dengan struktur, irigasi, serta drainase terbaik. Nutrisi yang dibutuhkan berupa kalsium, fosfor, natrium, serta magnesium.
Kondisi tanahnya diusahakan harus gembur agar akar tidak tembus sebab ini jenis tanaman berakar rendah.
5. Panjatan dan Tanaman Pelindung
Biasanya tanaman panjatan atau pelindung yang digunakan untuk budidaya vanili adalah sengon dan lamtoro.
Vanila membutuhkan tanaman panjatan karena sifatnya sebagai tanaman merambat membutuhkan tumpuan untuk bisa tumbuh dan berkembang baik.
6. Sinar Matahari
Intensitas cahaya matahari dibutuhkan cukup banyak untuk membantu proses fotosintesis atau pembuatan makanan.
Sekitar 35 sampai 50% intensitas cahaya pada tanaman dapat mempengaruhi hasil panen dan memberikan nilai jual fantastis di pasaran.
Langkah-langkah Tepat Dalam Budidaya Vanili
Sudah memahami berbagai syarat dan memenuhinya dengan baik, sekarang mari cari tahu seperti apa prosedur tepat penanamannya.
Untuk praktiknya di lapangan, perlu melalui beberapa langkah secara berurutan, seperti:
1. Mempersiapkan Lahan
Pada lahan sempit maupun luas, kriteria lahannya harus memenuhi standar, seperti cukup mendapatkan sinar matahari, tetapi tidak berlebihan.
Suhu yang dianjurkan antara 18 sampai 23 derajat celcius. Pupuk organik menyempurnakan budidaya vanili secara tepat.
2. Mempersiapkan Bibit
Trik mudahnya untuk bibit bisa langsung membeli di berbagai toko pertanian, namun bisa juga melakukan pembibitan sendiri.
Sayangnya, untuk proses pembibitan membutuhkan waktu lebih lama, tetapi bisa dikontrol sendiri kualitas dan prosesnya.
Sebagai informasi, pembibitan tanaman ini meliputi cara stek dibersihkan dengan lap, rendam selama 10 menit, bersihkan dengan lap kemudian rendam kembali maksimal 7 hari.
Jika sudah muncul tunas pada bagian bawah maka dipastikan pembibitan telah berhasil.
3. Menanam Vanila
Langkah selanjutnya adalah melakukan penanaman dengan menerapkan berbagai prosedur.
Sebut saja prosedur lengkap budidaya vanili dari mulai mempersiapkan lahan, mencampur tanah dengan pupuk, membuat sistem pengairan, dan menyiapkan tiang penyangga.
Biasanya jika ditanam pada pekarangan akan membutuhkan pot maupun polybag. Dalam hal ini, bisa pastikan bagian bawahnya memiliki beberapa lubang agar saat menyiram tanaman airnya akan masuk ke tanah atau akan keluar dari lubang itu sehingga tidak kelebihan air.
4. Perawatan Selama Masa Tanam
Tadi sudah disebutkan salah satu perawatan terbaik adalah memperhatikan penyiraman ke tanaman.
Namun, untuk hasil maksimal tentu ada lebih dari jenis perawatan sederhana tersebut. Diantaranya, para petani bisa belajar dari teknik perawatan di bawah ini:
-
Penyiraman Tanaman
Paling penting dari perawatan untuk jenis tanaman ini adalah dari segi penyiramannya. Tanaman harus dibuat secukup mungkin kandungan airnya, tidak boleh terlalu basah serta tidak boleh terlalu kering juga.
-
Pemangkasan
Salah satu teknik perawatan terbaik ketika melakukan budidaya vanili adalah melakukan pemangkasan.
Pemangkasan sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis dan bisa disesuaikan dengan tujuannya, seperti pemangkasan bentuk, pemangkasan peremajaan, dan produksi.
Pemangkasan bentuk dengan cara bagian ujung dipotong sebanyak 15 cm kemudian dilengkungkan sampai menyisakan 3 cabang saja. Jenis pemangkasan produksi yang dilakukan saat usia tanaman mencapai 24 hingga 36 bulan atau 2 dan 3 tahun.
Perlu diperhatikan bahwa 2 bulan sebelum berbunga harus dilakukan pemangkasan 2 sampai 3 pucuk. Pemangkasan peremajaan yang dilakukan setelah panen dengan tujuan merangsang hadirnya tunas baru.
-
Pemupukan
Jenis perawatan berikutnya adalah memberikan pupuk dimana setiap pohonnya membutuhkan pupuk sebanyak 5 hingga 10 kg. Pemberian pupuk dengan kapasitas tepat adalah salah satu cara budidaya vanili yang baik dan benar.
Pupuk daun juga bisa diberikan dengan kapasitas 8 sampai 10 gram/ liter dalam waktu 1 hingga 2 minggu.
Pemberian pupuk pada tanah dilakukan pada awal dan akhir musim hujan. Untuk pemberian pupuk kimia, dibutuhkan dosis tepat untuk hasil panen terbaik.
Tanaman di bawah dua tahun membutuhkan 20 sampai 40 gram urea, 40 hingga 80 KCI setiap tahunnya.
Kemudian membutuhkan juga TSP dengan dosis 35 hingga 70 gram per tahun. Berbeda dengan kebutuhan pupuk jika usianya sudah melebihi dua tahun.
Untuk menyempurnakan budidaya vanili secara baik, tanaman di atas usia 2 tahun membutuhkan 40 sampai 80 gram urea.
Selain itu juga membutuhkan 70 sampai 140 gram TSP dan membutuhkan sebanyak 80 hingga 160 KCI per tahunnya.
Ketika semua perawatan dilakukan secara tepat maka potensi panen besar-besaran bisa dipetik saat waktunya tepat.
Demi menghasilkan panen terbaik, selama waktu tanam sampai panen harus diperhatikan betul kebunnya, sekalipun hanya di pekarangan.
-
Perawatan Saat Musim Kemarau
Banyak tantangan untuk menghasilkan panen terbaik, termasuk tantangan yang datangnya dari cuaca. Terlalu sering diguyur hujan pasti tidak baik, namun terlalu kering juga sama tidak baiknya bahkan bisa menyebabkan pohon kekeringan serta mati.
Hal penting dalam melakukan perawatan saat kemarau adalah membuat lingkaran bambu di sekitar pohon vanilanya.
Setelah itu bisa letakkan serabut kelapa di sekitar area tanam untuk menyempurnakan perlindungan terhadap budidaya vanili saat musim hujan tiba.
Berikan pasir sungai atau disebut juga pasir laduk dengan tujuan memperbaiki kerasnya struktur tanah.
Akar akan tumbuh dengan sangat baik karena tekstur tanah menjadi begitu gembur dan lebih mudah diolah daripada tekstur tanah yang masih keras.
Lanjutkan lagi dengan menambahkan serabut kelapa lebih banyak agar pertumbuhan akar tetap bagus. Pencegahan seperti ini dipercaya mampu membuat pohon bertahan saat musim kemarau tiba. Tidak lupa paling penting adalah sistem pengairannya.
5. Panen
Terakhir, dalam proses budidaya vanili tentunya paling dinantikan adalah panen. Tanaman ini merupakan salah satu jenis tanaman tahunan dimana panen baru bisa dilakukan setelah dua sampai tiga tahun setelah tanam.
Ciri-ciri sederhana siap panen ketika tanaman sudah berubah ke warna hijau dan bagian pucuknya telah kekuningan.
Karena rentang waktu dari tanam ke panen lama, maka selama itu butuh perawatan maksimal agar hasil panennya bisa berkualitas.
6. Pengolahan Setelah Panen
Setelah panen, petani bisa menjual begitu saja ke pasaran atau mengolah sendiri sehingga harga jualnya lebih tinggi.
Ide yang bisa dibilang terlalu sedikit dari hasil budidaya vanili adalah menjual hasil panen begitu saja tanpa mengolahnya lebih dulu.
Padahal, dengan beredarnya produk makanan, pewangi, pengharum ruangan, dan sebagainya dari essens vanila sudah banyak. Jika bisa dan memungkinkan memproduksi sendiri dari hasil kebun maka keuntungannya bisa berlipat ganda.
Namun, kembali lagi jika memanfaatkan petani desa yang minim informasi dan edukasi sepertinya sulit.
Merupakan tugas generasi muda dengan pengetahuan luas terkait pertanian untuk menerapkannya langsung ke lapangan, minimal memberikan arahan.
Indonesia termasuk negara kaya yang ditanami apa saja istilahnya berhasil. Jika sumber daya alamnya sudah melimpah dan memungkinkan untuk bercocok tanam, maka budidaya vanili tinggal membutuhkan SDM yang berkompetensi sesuai.
Mengetahui Peran Pohon Panjatan
Vanili termasuk jenis tanaman merambat, artinya membutuhkan pohon lain sebagai media rambatan. Upayakan memilih pohon panjat dengan toleransi cahaya sebesar 30%, contohnya lamtoro, dadap, gliricidia, dan sebagainya.
Pohon panjat pada budidaya vanili dianjurkan ditanam saat musim hujan, yakni sekitar 2 minggu setelah persiapan lahan selesai. Untuk jarak tanamnya sendiri bisa antara tiga pilihan, yakni 1 x 1,5 m, 1 x 2 m, atau berjarak 1,5 x 1,5 m.
Sementara untuk lubang tanaman yang dianjurkan adalah 30 x 30 x 30 cm.
Penting untuk diperhatikan bahwa sebelum bibit vanilanya ditanam, lebih dulu pohon panjatnya harus memasuki usia 3 hingga 6 bulan atau saat pohon panjat mampu melindungi dari matahari.
Jika kurang edukasi soal pohon panjat, maka saat paparan sinar matahari kurang dari 50%, masih bisa memanfaatkan alang-alang sebagai pelindung budidaya vanili untuk peneduh.
Supaya posisinya mengarah ke atas maka bisa diikat pada tiang panjatan atau pohon panjat.
Petani bisa dengan teliti menakar musim yang sedang berlangsung. Rajin memantau ramalan cuaca akan membantu proses tanam sampai panen.
Karena untuk jenis tanaman satu ini sebaiknya ditanam saat musim hujan, baik pohon panjatnya maupun vanilanya.
Ancaman Penyakit Tanaman Vanili dan Solusinya
Tantangan ketika berbudidaya apa saja bisa dihadapi dan diselesaikan oleh petani melalui caranya masing-masing.
Termasuk dalam penanaman jenis tanaman rambat ini, siap-siap saja dengan segala kemungkinan buruk berupa ancaman penyakit berikut:
1. Busuk Batang
Penyakit busuk batang jamur dan bisa menyebar luas serta mempengaruhi keberhasilan panen budidaya vanili.
Untuk mengatasinya bisa dengan langsung memusnahkan seluruh bagian batang yang terpapar penyakit busuk supaya tidak menyebar ke bagian lainnya.
2. Busuk Sclerotium
Tantangan berat bagi para petani adalah rekomendasi waktu tanam saat musim hujan, namun ancaman busuk sclerotium cukup tinggi. Biasanya pangkal akan berwarna kecoklatan dan pada sekitar tanah terdapat miselium berwarna putih.
3. Busuk Pucuk dan Buah
Ancaman busuk pucuk dan buah juga bisa menyerang saat tiba musim hujan dengan intensitas cukup tinggi.
Bisa jadi karena sinar matahari terlalu banyak diserap pohon panjat. Untuk mensiasatinya bisa menebang sebagian panjatan agar matahari masuk ke vanila.
4. Antraknosa
Antraknosa adalah salah satu ancaman cukup serius ketika melakukan budidaya vanili di kebun. Gejala ini disebabkan oleh jamur dan biasanya ditandai dengan timbul bercak pada daun maupun batang yang usianya sudah cukup tua.
Solusi terbaik untuk mengatasi penyakit antraknosa adalah dengan memangkas beberapa bagian panjatan juga. Tujuannya sama, yakni supaya sinar matahari bisa masuk sekian persen dan kelembaban berlebihan tidak terjadi.
Manfaat Mengkonsumsi dan Menggunakan Vanilla
Meskipun panennya lama dan tidak termasuk jenis tanaman pangan, namun tanaman merambat ini tidak kalah memberikan manfaat ketika dikonsumsi.
Selain bisa dijadikan essensial oil, vanilla memiliki beragam hal positif untuk tubuh, seperti:
1. Mencegah Sakit Jantung
Manfaat pertama dari budidaya vanili adalah mencegah sakit jantung yang termasuk penyakit berbahaya di dunia.
Kandungan baik dalam tanaman ini bisa mencegah kolesterol yang merupakan penyebab utama sakit jantung pada tubuh.
2. Mengurangi Kerusakan Sel
Kandungan antioksidan dalam tanaman merambat ini dapat mencegah terjadinya kerusakan pada sel.
Selain itu juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh serta mencegah paparan radikal bebas. Kerusakan sel bisa dicegah sedini mungkin dengan olahan makanan dan minuman vanilla.
3. Mengurangi Rambut Rontok
Biasanya untuk pencegahan rambut rontok, tanaman diolah menjadi essential oil sehingga bukan hanya fungsinya yang penting, aromanya juga.
Pemberian essential oil vanilla memberikan rangsangan baik agar rambut kepala cepat tumbuh lebat.
4. Meredakan Stress
Sama seperti untuk rambut rontok, budidaya vanili untuk meredakan stress juga olahannya berupa essential oil. S
ebenarnya dalam hal ini tergantung selera, namun bagi yang menyukai aroma lembut, tenang, dan manis bisa memanfaatkan oil maupun parfum beraroma vanila.
5. Meredakan Batuk
Campuran vanila, air hangat, dan madu ternyata terbukti ampuh untuk meredakan batuk. Bisa coba racik sendiri untuk membuktikan khasiatnya.
Ada banyak sekali manfaat tanaman merambat satu ini, selain yang umum diketahui untuk menambah wangi saat membuat kue.
Pola Tanam Monokultur atau Polikultur?
Permasalahan yang dihadapi petani adalah akan menerapkan pola tanam monokultur atau polikultur.
Jika akan menerapkan pola monokultur maka otomatis dalam satu lahan hanya menanam vanila, tidak fokus pada jenis tanaman lain, termasuk pohon panjat.
Yang kan jadi permasalahan di sini adalah budidaya vanili membutuhkan waktu lama sampai panen tiba.
Jika tidak konsisten membersihkan kebun maka dampaknya tanaman rentan terkena penyakit hingga mempengaruhi gagal panen atau harga panen turun drastis.
Sifat manusia kebanyakan tidak konsisten, sehingga saat tidak memiliki alasan datang dan membersihkan kebun, bisa saja terlupakan.
Berbeda halnya jika menerapkan pola polikultur atau menanam beberapa jenis tanaman dalam satu lahan, selain vanila.
Misal, dalam lahan terdapat pohon kelapa lalu di sekitar pohon kelapa itu ditanami benih vanila dengan ketentuan jarak dan jumlah benih tertentu. Besar kemungkinan hasil panennya lebih banyak dibandingkan pola tanam monokultur.
Karena petani memiliki dorongan untuk datang dan membersihkan kebun sebab selain vanila, ada kelapa yang bisa dipanen. Sistem budidaya vanili adalah jenis tanaman yang tidak bisa berdiri sendiri dan waktu panennya sangat lama.
Tidak heran apabila sampai saat ini masih sedikit petani Indonesia yang menjalani tanaman ini dengan serius. Anda bisa menjadi salah satu orang yang memanfaatkan situasi ini selama percaya diri menerapkan semua teori ke bentuk praktik.