Ditemukannya alat elektronik pendeteksi penyakit tumbuhan oleh ilmuwan di North Carolina State University di Amerika Serikat menjadi angin segar bagi dunia pertanian. Sebab dengan adanya alat elektronik ini, mendeteksi serangan penyakit pada tumbuhan akan makin mudah.
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi petani adalah masalah hama atau virus. Bahkan permasalahan ini sudah mengakibatkan kerugian besar. Serangan infeksi virus dan jamur, stress lingkungan, kekeringan, dan berbagai masalah lainnya menjadi momok bagi petani.
Jika tanaman sudah terserang virus, maka akibatnya sangat terlihat, mulai dari berkurangnya hasil panen bahkan seringkali mengakibatkan gagal panen. Selain itu, juga menurunkan kualitas hasil panen.
Dengan ditemukannya alat elektronik yang mampu mendeteksi virus pada tanaman akan sangat membantu petani. Terutama dalam hal mendeteksi awal serangan infeksi sehingga dapat dicari solusinya.
Daftar Isi
- 1 Kerugian yang Diakibatkan Hama atau Penyakit pada Pertanian
- 2 Percobaan Alat Elektronik Pendeteksi Penyakit Tumbuhan Menggunakan Patch
- 3 Kemampuan Alat Elektronik Pendeteksi Penyakit Tumbuhan Mendeteksi Virus
- 4 Alat Elektronik Pendeteksi Penyakit Tumbuhan Mampu Bantu Meningkatkan Keamanan Pangan Global
Kerugian yang Diakibatkan Hama atau Penyakit pada Pertanian
Alat elektronik pendeteksi penyakit tumbuhan yang ditemukan di Amerika Serikat ini akan sangat membantu petani dalam menangani infeksi virus pada tanaman. Sebab infeksi virus menjadi salah satu permasalahan klasik yang sangat mengganggu.
Apabila tanaman sudah terserang infeksi virus dan hama, maka dampaknya bisa sangat merugikan. Beberapa dampak nyata yaitu:
- Gagal panen, sebab virus maupun hama akan menggerogoti tumbuhan. Menjadikan tanaman sebagai bahan makanan serta tempat tinggal sehingga tidak bisa menghasilkan buah, umbi, atau lainnya sesuai harapan petani.
- Kualitas hasil panen menurun akibat produktivitas tanaman terhalang oleh virus yang berada di dalamnya. Jadi, meskipun bisa dipanen tapi kualitas hasil panen tidak sesuai harapan sehingga mengakibatkan kerugian.
- Kuantitas hasil panen berkurang karena penyakit menggerogoti sehingga tanaman tidak bisa memberikan hasil maksimal. Karena hasil panen kurang, petani tidak bisa menutupi biaya produksi sehingga merugi dalam jumlah besar.
Dengan penemuan alat elektronik pendeteksi penyakit tumbuhan, maka berbagai kerugian tersebut dapat ditekan. Alat ini mampu menjaga agar hasil panen sesuai harapan dengan mendeteksi lebih awal sehingga penularan penyakit dapat dilakukan semenjak dini.
Penemuan serangan penyakit tanaman sejak dini dapat memberikan waktu bagi petani untuk melakukan penanganan tepat. Terutama melakukan penangan semenjak dini sehingga tidak sempat menyebar luas dan mengakibatkan kerugian besar.
Percobaan Alat Elektronik Pendeteksi Penyakit Tumbuhan Menggunakan Patch
Cara kerja alat pendeteksi penyakit ini memanfaatkan penanaman patch elektronik. Patch ini akan ditanamkan pada bagian tanaman kemudian dijadikan sebagai alat untuk memonitor senyawa organik volatile yang dikeluarkan oleh tanaman.
Patch berukuran 30 milimeter ini akan diletakkan pada bagian bawah daun tanaman. Lokasi tersebut dinilai paling tepat karena memiliki stomata atau tempat pertukaran gas untuk proses fotosintesis yang lebih tinggi.
Patch alat elektronik pendeteksi penyakit tumbuhan ini akan memonitor senyawa volatile setiap kali senyawa tersebut dikeluarkan. Dari hasil keluaran inilah akan dinilai kesehatan tanaman, sebab senyawa volatile yang dikeluarkan tanaman bervariasi sesuai keadaan tanaman tersebut.
Selain memiliki kemampuan memonitor senyawa organik yang mampu mendeteksi apakah tanaman sehat maupun tengah mengalami serangan penyakit atau stress akibat perubahan lingkungan serta cuaca, ternyata patch ini juga memiliki sensor tambahan.
Desain patch baru dari ilmuwan Amerika Serikat tersebut telah ditambahkan sensor sehingga hasil pengukurannya menjadi lebih akurat, baik dalam melaporkan kondisi maupun perkembangan tumbuhan.
Sensor tambahan pada patch alat elektronik pendeteksi penyakit tumbuhan tersebut dapat melakukan pengukuran suhu, kelembapan, dan jumlah kelembapan yang dilepaskan tumbuhan melalui daun.
Daun yang dipilih sebagai lokasi penempatan patch bukan tunas daun baru. Akan tetapi, daun yang sudah tumbuh sempurna dan menjadi lokasi terjadinya fotosintesis pada tanaman.
Kemampuan Alat Elektronik Pendeteksi Penyakit Tumbuhan Mendeteksi Virus
Tim peneliti telah melakukan pengujian patch dengan meletakkannya di jenis tumbuhan tomat dengan serangkaian uji coba. Tomat yang tumbuh di rumah kaca diberikan patch kemudian dilakukan pengujian untuk melihat hasil monitor patch tersebut.
Hasilnya, patch memiliki kemampuan mendeteksi infeksi virus dalam waktu empat hari setelah tanaman tomat tersebut terpapar penyakit. Ini merupakan identifikasi tercepat yang dapat dilakukan alat elektronik pendeteksi penyakit tumbuhan dan menjadi penemuan mutakhir.
Sebab sebelumnya penggunaan alat pendeteksi penyakit tumbuhan membutuhkan waktu idetifikasi sekitar 10-14 hari setelah terpapar. Jadi, dengan adanya penemuan ini infeksi lebih cepat ditemukan sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat.
Seperti pada manusia, serangan virus pada tanaman juga akan dapat ditangani lebih baik apabila diketahui sejak dini. Dengan memanfaatkan informasi dari patch, petani dapat mengambil tindakan cepat untuk mengurangi penyebaran infeksi sehingga hasil panen tetap terjaga.
Alat elektronik pendeteksi penyakit tumbuhan yang dikembangkan ini juga dapat mendeteksi penyakit dengan jenis infeksi pathogen berbeda. Patogen tersebut ialah virus bercak kayu tomat, layu awal karena infeksi jamur, dan pembusukan daun tomat.
Selain pengujian serangan penyakit pathogen, pengujian juga dilakukan terhadap tingkat paparan stress abiotic pada tanaman. Sebagai contoh kondisi kekeringan, kelebihan air, kurang cahaya maupun konsentrasi garam tinggi pada air.
Hasil monitoring pada patch menggunakan kombinasi sensor paling efektif dengan memanfaatkan kecerdasan buatan. Oleh sebab itu, mampu mengidentifikasi penyakit serta tingkat stress tanaman juga.
Alat Elektronik Pendeteksi Penyakit Tumbuhan Mampu Bantu Meningkatkan Keamanan Pangan Global
Penemuan alat elektronik berupa patch yang ditempelkan pada bagian bawah daun ini memperlihatkan kemajuan teknologi pertanian. Karena kemampuan dari patch yang mampu memonitor, kemudian mendeteksi permasalahan penyakit dan stress pada tumbuhan.
Dengan demikian, petani dapat terbantu dalam hal penanganan yang lebih cepat dilakukan serta tepat sesuai permasalahan terjadi pada tanaman.
Penemuan alat ini membantu penanganan permasalahan penyakit menjadi lebih efektif dan efisien. Kemudian mengurangi kemungkinan terjadinya gagal panen yang tentu saja akan memengaruhi persediaan pangan, bukan hanya sebuah wilayah, tapi negara bahkan global.
Penemuan patch alat elektronik pendeteksi penyakit tumbuhan juga dapat menurunkan kekhawatiran akan menyusutkan hasil pangan global akibat berbagai alasan. Inovasi patch tersebut berkontribusi dalam menangani tantangan pangan global dengan cara nyata.
Akan tetapi, penggunaannya saat ini belum bisa dilakukan secara global. Sebab dibutuhkan penyempurnaan teknologi yaitu penggunaan kecerdasan buatan, serta harus dipastikan efektivitasnya terlebih dahulu.
Sebab efektivitas terhadap tanaman bisa bervariasi tergantung lingkungan tempat tumbuhnya. Oleh sebab itu, patch belum didistribusikan secara global dan baru digunakan secara terbatas.
Selain itu, adanya rencana pengembangan patch elektronik menjadi nirkabel atau wireless juga menjadi perhatian para ilmuwan. Ditambah pengujian lebih lanjut di luar rumah kaca juga masih perlu dilakukan.
Saat ini, para ilmuwan tengan mencari kemitraan dengan organisasi industri dan tanaman yang dapat membantu menguji serta mengembangkan teknologi patch elektronik tersebut.
Kerjasama dengan industri akan mempermudah pengujian dan pengembangan. Selain itu, distribusi ke berbagai wilayah juga lebih mudah dilakukan.
Serangan hama, penyakit, juga permasalahan lingkungan memang kerap kali menjadi rintangan bagi petani. Permasalahan-permasalahan ini bisa membuat perkembangan tanaman terganggu, produktivitas berkurang sehingga mengakibatkan kualitas dan kuantitas hasil panen menurun.
Dengan penemuan alat elektronik pendeteksi penyakit tumbuhan, maka permasalahan infeksi penyakit dan stress pada tanaman dapat ditekan sehingga memastikan hasil panen sesuai harapan petani.